43.VERNON

1.6K 89 0
                                    

Aku mengerjap mata ku saat melihat siapa orang yang ada dihadapan ku sekarang, aku menoleh kearah lain untuk menanyakan apa yang sedang kulihat ini bener.

"Ssaem apa anda yakin tentang hal ini??".

"Tentu saja saya yakin dengan hal ini, jadi bagaimana kau mau kan mengajarinya untuk mengubah semua nilainya dan mengajarinya sampai ujian akan berlangsung nanti".

"Ssaem apa dia akan menuruti semua perkataan saya nanti" ucap ku pelan.

"Kau tak perlu khawatir dengan itu aku akan mendengarkan kau dengan baik" ucapnya.

"Kau dengar sendirikan"

"Baiklah, aku akan mulai hari ini tapi jika dalam satu minggu ia tak mengalami berubah aku boleh menyerahkan ssaem".

"Baiklah, saya setuju. Ya sudah saya akan tinggalkan kalian sekarang belajar dengan giat vernon dan jangan menyusahkan (y/n)" ucapnya sambil beranjak pergi.

Yah seseorang yang kumaksud tadi adalah vernon, namja yang cukup populer disekolah ku dan biang membuat masalah. Bagaimana tidak dijuluki seperti itu dimana dia disitu pasti ada masalah, meski sangat populer dikalangan para gadis dia juga memiliki segudang masalah. Itu lah aku tak yakin jika ia akan menurut semua perkataan saat aku membuatnya belajar nanti.

"Tentu kau perlu khawatir ssaem".

"Jangan berteriak seperti itu, ini perpustakaan" ucap ku sambil menatapnya.

Ia tak menjawab ku dan hanya menatap ku, hingga akhirnya ia mulai beranjak dari duduknya.

"Kau mau kemana??".

"Kekantin sebentar untuk membeli sesuatu karna perut sejak tadi kelaparan".

"Tapi kan kau tidak boleh membawa makan keperpustakan".

"Baiklah, sekarang begini saja bagiamana jika kita pindah tempat agar aku bisa makan dan belajar juga"

"Ya sudah kau mau kita belajar dimana??".

"Diatap sekolah kau tunggu aku disana saja, aku tidak akan lama" ucapnya beranjak pergi.

"Aku kan belum setuju kenapa dia main pergi saja, menyebalkan" ucap ku sambil merapihkan buku ku.















Aku mendudukan diri ku diata sekolah sambil menunggu vernon, dan tak aku mendengar pintu atap sekolah terbuka dan aku melihat vernon berjalan kearah ku dengan jinjingan ditangannya.

"Apa kau menunggu lama??".

"Tidak, ayo kita mulia belajar".

"Tunggu, aku tidak tahu kau suka cemilan apa jadi aku membeli beberapa cemilan untuk mu kau bisa memilihnya dan gunakan ini untuk menutup rok mu" ucapnya sambil menatap ku.

"Gomawo" ucap ku sambil menerima jaketnya.

Yah aku memang sejak tadi terus menahan rok ku dengan satu tangan ku karna angin disini cukup kencang.

Cukup lama kami berkutut dengan soal yang memang harus dipelajarinya, cemilan yang beli vernon juga sudah hampir habis. Hingga aku mendengar helanan napas vernon, aku menoleh kearahnya.

"Apa ada yang kau tak mengerti??".

"Iya, bagian ini aku sama sekali tidak mengerti".

Aku hanya mengangguk dan mulai menjelaskan caranya padanya.

"Kau bisa memilih dari dua cara itu".

"Aku akan mencoba salah satu".

Aku hanya mengangguk pelan.

SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang