WOOZI (2 End)

1.7K 154 1
                                    

Pov woozi..

Aku langsung memarkirkan mobil ku dihalaman depan rumah ku, aku langsung turun dan berlari kemasuk kedalam pekarangan rumah ku.

Dengan napas terengah ku berjalan masuk keruang tengah dan mulai mencari keberadaan (y/n).

"(Y/n)-ah kau dimana??" aku berteriak.

"Wo..ozi aww a..ku di..si..ni" aku mendengar suaranya dari arah dapur.

Aku langsung berlari kearah dapur dan melihatnya sedang terduduk didepan bak cuci piring, aku melihanya sedang menangis sambil memegang perutnya aku menghampirinya. Betapa terkejutnya aku saat melihat darah segar yang ada disekitar kakinya.

"Gwaenchanha??, apa yang terjadi pada mu??" aku berbicara sambil berlutut dihadapan.

Ia hanya menatap ku dan langsung memeluk ku.

"Ayo kita kerumah sakit, tidak ada menolakan saat ini" ucap ku sambil mengendongnya.

Pov woozi end..



Setelah woozi pergi aku langsung beranjak pergi kedapur untuk mencuci piring bekas kami makan tadi. Tak butuh waktu lama aku sudah selesai mencucinya, setelah semua selesai aku kembali keruang tengah untuk melanjutkan acara menonton ku dan memakan cemilan ku tadi.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 11 ini waktunya aku meminum vitamin ku dan makan siang, aku beranjak berjalan kearah dapur. Aku mulai memasak makanan untuk ku sendiri, tak butuh lama aku sudah selesai makan dan meminum vitamin ku. Aku menaruh piring bekas ku dibak cuci untuk ku cuci, namun saat aku menuangkan sabun pencuci piring aku tak sengaja menjatuhkan sabunnya dan sabun itu tumpah kelantai.

"Omo, aish ceroboh sekali aku ini, sudahlah biar ku bersihkan nanti setelah aku selesai mencuci piring ku" ucap ku sambil mencuci piring ku.

Aku sudah selesai mencucinya, dan saat aku akan melangkah untuk menyimpan piring ku, aku lupa jika ada bekas sabun pencuci piring dilantai, hingga aku terpeleset dan terjatuh hingga membuat perut ku terbentur meja dapur. Aku langsung memegang perut ku dan meletakan piring yang ku pegang tadi.

Aku langsung terduduk saat merasakan nyeri diperut ku, aku juga merasakan sesuatu mengalir turun dari paha ku. Aku mendudukan diri ku dilantai sambil terus memegangi perut ku, aku cukup terkejut saat melihat darah yang keluar, aku
langsung meraih ponsel ku dan menghubungi woozi.

"Wo..ozi aww pe..rut ku woozi to..long a..ku".

"(Y/n)-ah wae waeyo??".

"Pe..rut ku awww wo..ozi pe..rut ku" aku berbicara dengan mencoba menahan rasa sakit dan isak ku.

"Aku akan pulang sekarang tunggu aku, bertahanlah" ucapnya dengan nada bicara khawatir.

Setelah itu aku tidak mendengar suaranya lagi. Aku menahan sakit yang semakin terasa menyakitkan didalam perut ku. Aku mulai terisak dan nahan sakit yang ku rasa, dan tak lama setelah itu aku mendengar suara pintu depan terbuka. Aku mendengar derap langkah dan aku juga dengar suara woozi.

"(Y/n)-ah kau dimana??" teriak woozi

"Wo..ozi aww a..ku di..si..ni" aku menjawbnya sambil menahan sakit.

"Gwaenchanha??, apa yang terjadi pada mu??" aku melihatnya yang berlutut dihadapan.

Aku hanya menatapnya dan aku langsung memeluknya.

"Ayo kita kerumah sakit, tidak ada menolakan saat ini" ucapnya sambil mengendong ku.












Aku menatap langit-langit kamar rumah sakit dengan selang infus ditangan ku, lamunan ku teralihkan saat melihat woozi masuk kedalam sambil menatap ku.

SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang