Aku menggeliat saat mendengar suara gaduh yang terdengar sangat berisik di dalam kamar, hingga perlahan aku membuka mataku. Aku melihat seorang namja—atau lebih tepatnya, suamiku—tengah berjalan ke sana kemari, mencari sesuatu.
"Tuan Kim Mingyu, apa yang sedang Tuan cari sampai membuat seluruh kamar ini berantakan?" ucapku sambil perlahan membangunkan diri.
"Oh, maafkan aku. Apa Nyonya terbangun karena keributan yang kubuat?" tanyanya sambil berjalan mendekat.
Aku hanya mengangguk pelan sambil tersenyum.
"Maafkan aku. Aku sedang mencari kaus kakiku. Di mana kau meletakkannya?" tanyanya, lalu mengecup bibirku singkat.
"Di lemari putih, di laci nomor dua," jawabku.
Ia mengusap kepalaku sekilas, lalu berjalan menuju lemari yang kumaksud.
"Kau akan pergi pemotretan hari ini? Bukannya kau bilang hari ini libur?" tanyaku, sambil membetulkan selimut yang menutupi tubuhku.
"Mianhae... ada pemotretan dadakan hari ini, jadi aku harus pergi," jawabnya sambil menatapku lembut.
Yah, Kim Mingyu. Suamiku. Kami menikah enam bulan lalu. Dia juga adalah seorang model terkenal. Mengenai hubungan kami, kami sudah saling mengenal sejak SMA. Dia adalah salah satu sunbae-ku saat itu.
"Benarkah? Kenapa tidak membangunkan aku sejak tadi? Aku bisa menyiapkan semua untukmu."
"Tak apa, aku sudah menyiapkan semuanya. Hanya tinggal kaus kaki ini," katanya sambil tersenyum.
"Kau yakin? Aigoo... Kau masih bangun sangat pagi. Lihat, matamu masih terlihat mengantuk," ucapku sambil mengusap pelan wajahnya.
"Tentu saja. Tapi tak apa, aku bisa tidur di perjalanan nanti."
"Perjalanan? Memangnya lokasi hari ini di mana?"
"Busan."
Aku terdiam sejenak, menatap wajahnya.
"Waeyo?"
"Ani... hanya..." aku menggantung kalimatku.
"Lebih baik sekarang kau mandi dan bersiap. Kau tidak mau ikut bersamaku?"
"Baiklah, tolong ambilkan piyamaku semalam."
"Tidak usah, lebih baik kau langsung pakai ini saja," ucapnya sambil menyerahkan jubah mandi.
"Tidak ada? Kemana bajuku yang kupakai semalam?"
"Sudah kutaruh di tempat pakaian kotor. Sudah, sana mandi sebelum..." ucapannya terhenti saat ia menatap tubuhku.
"Mingyu!! Oh astaga... apa yang semalam belum cukup? Ayolah, kalau kau melakukannya lagi mungkin kau tidak akan pergi pemotretan hari ini!" seruku sambil menatapnya tajam.
"Haha, araseo. Sudah sana mandi sebelum Minseo datang dan melihatmu tidak mengenakan apa-apa," ucapnya sambil beranjak.
"Hei, mana mungkin Minseo akan masuk ke kamar kita begitu saja. Kau ini..." ucapku sambil berjalan ke kamar mandi.
Aku hanya melihat ia tersenyum lebar padaku.
Mingyu merangkulku saat kami turun dari mobil yang mengantar kami. Yah, kami sudah sampai di lokasi pemotretan Mingyu. Kami berjalan beriringan menuju tempat pemotretan. Tapi tiba-tiba, kami melihat segerombolan fans berlari ke arah kami. Mingyu langsung berdiri di depanku, melindungi dengan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE
RandomSeventeen x you disini tempatnya buat kalian ngehalu bareng.. bisa bayangin dong jadi bagian dari kehidupan para member seventeen meski halu.. Nantinya bukan hanya all member seventeen yang ada dicerita ini karena nantinya aku bakal masukin bebera...
