POV Joshua...
Aku menatap gadis yang sedang menuruni anak tangga rumahnya. Tatapannya bergantian antara aku dan Appa-nya.
"Akhirnya kau turun juga nak, Shua sudah menunggu sejak tadi," ucap Appa-nya.
Ia hanya diam, menatapku dengan wajah datarnya. Aku membalas tatapannya dengan senyuman tipis.
"Kau tidak ada acara, kan, hari ini? Pergilah bersama Shua. Ajak dia jalan-jalan, sambil kalian saling mengenal."
"Appa, aku ada janji dengan temanku," sahutnya datar.
"Seokyung? Appa sudah meneleponnya tadi, mengatakan jika kau tidak bisa pergi dengannya hari ini."
"Bukan dia, Appa. Teman yang lain."
"Siapa? Berikan nomornya pada Appa, biar Appa yang menelepon dan menjelaskan kalau kau tidak bisa pergi hari ini."
"Sudahlah... Oppa, ayo kita pergi sekarang."
"Abeoji, aku permisi sekarang," kataku sopan.
"Iya, hati-hati ya."
Aku mengangguk sambil tersenyum, lalu berjalan mengikuti (y/n) keluar.
Aku membuka pintu mobil dan melirik ke arah (y/n) yang sudah duduk di kursi penumpang. Ia tampak serius menatap ponselnya. Aku duduk di sampingnya, masih memperhatikannya.
“Kau tidak akan melajukan mobilmu?” tanyanya tiba-tiba. “Oppa dengar, hari ini aku ada janji deng…”
Aku sedikit terkejut karena ia tiba-tiba bicara, tapi segera mengatur ekspresi wajahku kembali.
“Kekasihmu, kan? Aku tahu. Biar aku yang antar kau bertemu dengannya.”
“Kau yakin? Lalu bagaimana denganmu?”
“Aku bisa jalan-jalan sendiri nanti.”
“Gomawo, Oppa. Kita ke kafe dekat kampus saja, Oppa.”
Aku mengangguk dan mulai melajukan mobilku.
Kami sudah sampai di kafe dekat kampusnya. Kami duduk di salah satu sudut kafe, lalu tak lama kemudian, seorang namja datang menghampiri.
“Hai, sa—”
Aku menoleh. Namja itu berdiri di hadapan kami dengan ekspresi tak menyenangkan.
“Jangan salah paham dulu. Aku bisa menjelaskan semuanya. Lebih baik kau duduk dulu,” ucapku tenang.
Aku hanya diam memperhatikan mereka.
“Gyu, kenalkan. Dia Joshua Oppa, orang yang dijodohkan denganku. Dan Shua Oppa, ini Mingyu, kekasihku,” jelas (y/n).
“(Y/n)-ya, apa maksudnya ini?” tanya Mingyu dengan nada bingung.
“Dengarkan aku dulu, oke?” pintanya.
“Sebaiknya kau dengarkan dulu penjelasannya, sebelum marah pada kekasihmu,” aku menimpali.
“Gyu, Appa menjodohkan ku dengan Shua Oppa. Kau tahu kan aku belum sempat memberitahu Appa kalau aku sudah berkencan denganmu selama enam bulan terakhir ini.”
Aku melihat Mingyu mengangguk pelan.
“Itu sebabnya Appa menjodohkan ku dengan Shua Oppa.”
“Lalu, kenapa kau tidak menolaknya?” tanyanya lagi.
“Gyu, aku tidak bisa membantah perkataan Appa untuk saat ini.”
“Lalu bagaimana dengan hubungan kita?”
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE
RandomSeventeen x you disini tempatnya buat kalian ngehalu bareng.. bisa bayangin dong jadi bagian dari kehidupan para member seventeen meski halu.. Nantinya bukan hanya all member seventeen yang ada dicerita ini karena nantinya aku bakal masukin bebera...
