WONWOO AND MINGYU (End)

1.3K 96 15
                                        

Aku menggeliat pelan saat merasakan sebuah lengan mengusap pipiku dengan lembut. Perlahan, aku membuka mataku dan menemukan Wonwoo tersenyum padaku, wajahnya terlihat damai.

"Apa aku mengganggu tidurmu?" bisiknya sambil menarikku mendekat ke dalam pelukannya.

Aku menggeleng pelan, menyandarkan kepalaku di dadanya. "Tidak apa-apa. Jam berapa sekarang?" tanyaku sambil mencoba beranjak dari tempat tidur dengan perlahan.

"Masih jam lima pagi, sayang. Kau mau ke mana?" tanyanya, suaranya terdengar serak.

"Mau mandi. Kau kembalilah ke kamarmu dan pakai bajumu," kataku padanya, mencoba melepaskan diri dari pelukannya.

"Nanti saja, ini masih terlalu pagi untuk kembali ke kamarku."

"Yak, Jeon Wonwoo!" tegurku, sedikit kesal.

"Apa? Aku benar, kan? Masih terlalu pagi. Lagipula, kau tidak ingin mengulang yang semalam bersamaku?" tanyanya dengan nada menggoda, menyandarkan kepalanya di bantalku.

Aku hanya bisa diam, menatapnya dengan wajah yang panas karena malu dan kesal. Yah, semalam aku dan Wonwoo memang sudah melakukannya.

"Ayo, jangan menatapku seperti itu. Kau membuatku ingin menyerang ku lagi," katanya, tatapannya penuh gairah.

Merasa sangat kesal, aku langsung memukul dadanya.

"Yak! Yak! (Y/n)-ya, hentikan memukulku!" ucapnya sambil menahan tanganku dengan tawa kecil.

Aku berhenti memukulnya dan menatap wajahnya yang masih menahan tawanya. Ia hanya tersenyum sebelum mengecup bibirku sekilas.

"Baiklah, aku kembali ke kamarku," katanya, beranjak dari tempat tidur dan mulai memakai bajunya. Ia lalu berjalan meninggalkan kamarku.

Aku hanya bisa terdiam, melihat punggungnya yang menjauh. Pipiku masih memerah.

Setelah mandi dan bersiap, aku mengenakan baju kantor yang biasa kupakai. Pagi ini, aku memilih blazer pink dengan turtleneck putih.

Aku menuruni anak tangga villa ini, langkahku menuju ruang makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menuruni anak tangga villa ini, langkahku menuju ruang makan. Namun, saat mendekat, suasana di sana terasa sedikit berbeda. Aku melihat Wonwoo dan Mingyu sudah duduk di meja makan, tapi ada aura tegang yang menyelimuti mereka. Aku mempercepat langkahku.

"Selamat pagi, Deopyonim, Tuan Kim," sapaku dengan senyum.

"Oh, selamat pagi, Nona Han," jawab Mingyu ramah.

"Selamat pagi," jawab Wonwoo singkat, tanpa menatapku.

Senyumku memudar saat melihat seseorang keluar dari dapur, berjalan menuju meja makan sambil membawa sepiring pancake. Aku yang tadinya hendak duduk langsung mengurungkan niatku.

"Oh, selamat pagi, Nona Han," sapanya dengan senyum manis yang terasa seperti pisau.

"Selamat pagi, Nona Song," jawabku dengan nada datar.

SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang