Seventeen x you
disini tempatnya buat kalian ngehalu bareng..
bisa bayangin dong jadi bagian dari kehidupan para member seventeen meski halu..
Nantinya bukan hanya all member seventeen yang ada dicerita ini karena nantinya aku bakal masukin bebera...
Aku mengeliat saat cahaya matahari pagi menerpa wajahku secara langsung, terasa hangat namun cukup menyilaukan. Perlahan aku membuka mata, mengerjapkan mataku menyesuaikan diri dengan terangnya kamar. Di samping tempat tidurku, kulihat seseorang sedang membuka gorden lebar-lebar, membiarkan mentari pagi membanjiri ruangan.
"Jam berapa ini, Ahjumma?" ucapku serak, suaraku masih agak berat karena baru bangun. Aku segera mendudukkan diri di tepi ranjang.
Jung Ahjumma, sosok paruh baya yang sudah seperti keluargaku sendiri, menoleh dengan senyum ramah. "Jam enam, Nona," jawabnya lembut, tatapannya penuh perhatian.
Syukurlah, batinku. "Syukurlah, kupikir aku kesiangan tadi. Gomawo, Ahjumma, karena sudah membangunkan ku." Aku menghela napas lega.
"Ne, ini sudah jadi tugasku. Nona lebih baik kau segera pergi mandi," ucap Jung Ahjumma, beranjak menuju pintu.
"Hm, Ne Ahjumma," sahutku sambil bangkit dari tempat tidur dan melangkah menuju kamar mandi. Aroma sabun dan air hangat selalu menjadi penawar kantuk yang paling ampuh.
Tak butuh waktu lama, aku sudah siap dengan pakaian yang selalu kupakai saat ke kantor: Kemeja putih polos dengan rompi berwarna abu-abu yang memiliki detail pita besar di bagian dada, dipadukan dengan lengan transparan atau semi-transparan. Desainnya menyerupai blus atau tunik dengan potongan rok A-line pendek di bagian bawah. Di padukan celana panjang bahan abu-abu dengan potongan flare atau melebar di bagian bawah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku langsung turun dari lantai atas kamar ku dan berjalan menuju ruang makan. Aroma kopi dan roti bakar sudah tercium, pertanda sarapan sudah siap.
"Huh, kupikir Oppa sudah berangkat," tanyaku sambil duduk di samping Oppa, yang sedang menikmati sarapannya dengan tenang.
"Belum, hari ini jadwalku tidak padat," jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari piringnya.
"Berarti aku bisa menumpang dengan Oppa hari ini, kan?" tanyaku penuh harap, tersenyum lebar kepadanya. Ide ini selalu menyenangkan.
Ia hanya tersenyum tipis, mengangguk kecil, dan melanjutkan makannya. Senyumnya selalu menenangkan.
"Nona dan Tuan mau makan malam apa nanti malam?" tanya Jung Ahjumma, muncul dari dapur membawa teko teh hangat.
"Sepertinya aku tidak akan makan malam di rumah hari ini, Ahjumma. Timku akan mengadakan acara makan malam untuk merayakan keberhasilan kami yang menjual banyak produk bulan ini," jawabku, mengingat rencana kantor.
"Aku juga, Ahjumma. Jadi kau tidak perlu memasak nanti malam," sahut Oppa, menatap Jung Ahjumma.
Jung Ahjumma hanya mengangguk mengerti, senyum tipis di wajahnya, lalu berjalan menjauh dari kami.
"Ingat, kau tidak boleh pulang terlalu malam dan jangan sampai mabuk, oke? Ayo berangkat sekarang, kau sudah selesai dengan sarapanmu, kan?" Oppa menatapku, ada nada peringatan lembut di suaranya.