JUN (3 End)

1.6K 97 6
                                        

2 tahun kemudian...


Aku tersenyum lebar saat membuka pintu kafe dan melihat seorang anak laki-laki yang sedang belajar berjalan itu, sedang melangkah kearah ku. Aku langsung berlutut, merentangkan kedua tanganku untuk memeluknya. Aku terus memperhatikannya saat ia bergegas mendekatiku.

Aku mencium pipinya saat ia sudah berada di dekatku, lalu membawanya ke dalam gendonganku dan berjalan menuju seorang wanita yang sejak tadi memperhatikan kami.

"Bagaimana? Apa mereka menerimamu lagi sebagai mahasiswi baru di kampus itu?" tanyanya.

"Hmm, aku diterima, Eonni, tapi mereka bilang butuh tanda tangan orang tuaku atau waliku," jawabku.

"Mana, biar ku tanda tangani sekarang," ucapnya.

Aku mengerjapkan mataku saat mendengar perkataannya tadi.

"Kenapa hanya diam dan menatapku seperti itu?" tanyanya.

"Ani... Aniya... Eonni, aku hanya terkejut saja," ucapku pelan.

"Bodoh, aku dan Seungwoo Oppa kan memang walimu sejak dulu," ucapnya lagi dengan kesal.

"Mianhaeyo, Jieun Eonni," ucapku sambil tersenyum.

Yah, orang yang ku maksud tadi adalah Jieun Eonni, dia adalah istri dari Seungwoo Oppa. Seungwoo Oppa ini adalah anak angkat Appa-ku. Dia memang tinggal di Busan untuk mengelola restoran yang Appa tinggalkan, sedangkan aku pindah ke Seoul untuk kuliah disana. Dan jika kalian bertanya kemana kedua orang tuaku, mereka sudah wafat sejak aku masuk sekolah menengah atas, dan untungnya saat Seungwoo Oppa lulus kuliah. Kafe ini adalah milik Jieun Eonni.

"Eonni, ini suratnya. Oh ya, dimana Seohee?" tanyaku.

"Bermain di rumah temannya," jawabnya.

Aku hanya mengangguk pelan saat mendengar jawabannya.

"(Y/n)-ya, sepertinya Junon sudah mengantuk, sebaiknya kau tidurkan dia sekarang sebelum Seohee pulang bermain dan mengganggunya," ucapnya.

"Ne, Eonni, kalau begitu aku dan Junon keatas dulu."

Aku melihatnya hanya mengangguk pelan.

Yah, Junho ini adalah anakku dan Jun. Setelah kejadian malam itu, aku memutuskan untuk kembali ke Busan dan berhenti dari kuliahku. Tidak ada yang tahu jika aku kembali ke Busan, teman-teman hanya tahu jika aku berhenti berkuliah.

Aku sudah melewati semua masa-masa sulit ku sendiri. Untung aku masih mempunyai Seungwoo Oppa dan Jieun Eonni yang menjagaku saat aku sedang mengandung waktu itu. Meskipun awalnya Seungwoo Oppa berencana menghajar Jun habis-habisan saat aku menceritakan semua yang terjadi padaku, namun aku mencegahnya karena semua ini bukan kesalahan Jun sepenuhnya, aku juga bersalah dalam hal ini.

Akhirnya Seungwoo Oppa mengerti dan memilih untuk tidak memperpanjang masalah ini. Yah, sudah selama ini juga aku tidak bertemu dengan Jun, aku juga tidak tahu bagaimana kabarnya. Aku berharap dia baik-baik saja dan menjalankan hidupnya dengan baik seperti diriku.

Aku membuka pintu lantai atas dan berjalan masuk. Yah, kafe ini memang menyatu dengan rumah kami. Seungwoo Oppa sengaja mendesainnya agar memudahkan Jieun Eonni untuk merawat Seohee. Aku membuka pintu kamarku saat kami sudah berada di depan kamar. Aku berjalan masuk, menurunkan Junon di ranjang tidur dan memberinya mainan kesukaannya.

"Nah, bermain dulu dengan mainanmu ya, Eomma ingin berganti baju dulu," ucapku sambil mengusap kepalanya.

Tak butuh waktu lama aku berganti baju. Setelah selesai, aku beranjak naik, membaringkan tubuhku di samping Junho yang sudah hampir tidur. Aku mengusap pipinya sambil memperhatikan wajahnya.

SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang