Aku kembali menitihkan air mata ku saat kembali mengingatkan kejadian yang membuat ku kehilangan mereka. Aku tersentak saat aku merasa sebuah lengan merangkul ku dan mengusap bahu ku.
"Jangan menangis lagi, jika kau terus menangis saat kau datang kemari itu akan membuat kedua ortu mu semakin bersedih karna tidak melihat anak mereka satu-satunya tidak bahagia meski sudah menikah dan akan segera punya anak" ucapnya sambil menatap ku.
"Maafkan aku woozi air mata ku terjatuh begitu saja saat aku melihat foto mereka" jawab ku sambil mengusap pipinya ku.
Yah namja yang merangkul ku saat ini adalah woozi, lee woozi dia juga adalah suami ku kami sudah menikah sejak dua tahun lalu dan setelah dua tahun lamanya kami akhirnya diberikan keturunan.
Woozi ini adalah anak dari sahabat appa ku. Dan tentang kedua ortu ku mereka meninggal dunia karna mengalami kecelakaan pesawat saat mereka akan kembali dari london, yah appa dan eomma ku memang sering berpergian untuk mengurus bisnisnya itu sebabnya mereka selalu menitipkan ku kepada kedua ortunya woozi karna mereka tidak ingin aku sendirian. Mereka menitipkan ku pada kedua ortu woozi semenjak halmeoni meninggal dunia.
"Tak apa, ini untuk yang terakhir kalinya kau menangis saat kemari. Apa kau sudah memberitahu eommani dan abeoji??".
"Aigoo aku hampir lupa. Eomma appa sekarang aku sedang mengandung anak pertama ku dan woozi, eomma dan appa apa kalian tahu aku begitu senang saat mengetahui jika aku sedang mengandung saat ini. Ah iya usia kandungan ku masih dua minggu aku berjanji setiap bulannya setelah aku mengecek cucu kalian aku akan kemari bersama woozi dan memberitahukan perkembangan cucu kalian" jelas ku panjang lebar.
"Eommani dan abeoji tak perlu khawatir aku akan terus menjaganya dan membahagikannya" ucapnya.
Aku menoleh saat aku mendengar woozi berkata seperti itu.
"Aku juga akan menjaga cucu kalian sampai ia lahir dengan selamat kedunia ini" ucapnya lagi.
"Eomma appa berbahagialah disana, karna aku juga bahagia disini. Kalian tak perlu khawatir pada ku karna sekarang aku tidak sendirian lagi" ucap ku sambil merunduk kepala ku.
"Kalau begitu aku pamit sekarang aku janji besok aku akan kembali kesini" ucap ku lagi sambil menampilkan senyum tipis ku.
"Eommani abeoji kami permisi" ucap woozi.
Woozi mengandeng tangan ku dan berjalan pergi.
Aku mendudukkan diri ku ditepi ranjang sambil menaruh baju tidur woozi, yah kami sudah sampai sejak tadi dirumah keluarga woozi lagi. Bahkan sekarang woozi sedang mandi. Kami sebenarnya memiliki apartemen yang kami tinggali namun eommani menyuruh aku dan woozi pindah kemari setelah ia mengetahui aku sedang mengandung.
Aku menoleh saat aku mendengar suara pintu kamar mandi yang ada dikamar ini terbuka, aku tersenyum melihat woozi yang keluar sambil mengerikan rambutnya berjalan mendekatinya.
"Aku sudah menyiapkan mu baju tidur diatas ranjang tidur, aku akan keluar untuk membantu eommani dan seo ahjumma untuk masak didapur jika kau membutuhkan bantuan kau panggil aku saja" ucap ku sambil hendak pergi.
"Kenapa tidak dari tadi?? Kenapa setelah aku selesai mandi kau baru pergi??" ucapnya sukses membuat pipi ku merona.
Aku hanya memalingkan wajah ku untuk menyembunyikan rona merah dipipi ku.
"Ayolah (y/n)-ah apa kau masih malu ketika melihat aku berganti baju dihadapan mu??" ucapnya lagi.
"Sudah hentikan jangan berbicara lagi, kau sudah tahu jawabnya tapi malah bertanya lagi" ucap ku sambil merunduk kepala ku.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE
De TodoSeventeen x you disini tempatnya buat kalian ngehalu bareng.. bisa bayangin dong jadi bagian dari kehidupan para member seventeen meski halu.. Nantinya bukan hanya all member seventeen yang ada dicerita ini karena nantinya aku bakal masukin bebera...