19.WONWOO

4.8K 220 14
                                        


Aku mendudukkan diri di kursi taman, sesekali melirik seorang namja yang sedang sibuk membaca bukunya. Melihatnya tenggelam dalam bacaan seperti itu, senyum tipis terukir di bibirku. Entahlah, aku sangat suka saat ia membaca buku seperti sekarang ini. Menurutku, ia terlihat sangat tampan. Namun, saat aku sedang asyik menatapnya sambil melamun, lamunanku teralihkan oleh suara seseorang yang mengejutkanku.

"(Y/n)-ya!" teriaknya tepat di dekat telingaku.

"Kamjagiya! Ish! Kau?!" Aku menoleh dan menatapnya dengan wajah kesal ku.

"Sedang apa kau di sini?" ucapnya sambil tersenyum dan langsung duduk di sampingku.

"Apa lagi kalau bukan sedang memperhatikan makhluk Tuhan yang sangat tampan itu," ucapku sambil menopang daguku, pandanganku kembali pada namja yang tadi.

"Wonwoo Hyung!" ucapnya sedikit berteriak.

"Yak! Seungkwan, kenapa kau malah memanggilnya?! Dasar bodoh!" Aku menatapnya tajam sambil memukul lengannya.

"Aww… Yak! Kenapa memukulku? Aku memanggilnya karena ada urusan dengan Wonwoo Hyung," ia menatapku dengan wajah kesalnya.

Aku membalas tatapannya dengan wajah kesal ku juga.

Yah, namja yang berteriak tadi adalah Seungkwan, teman kecilku. Dan Namja yang sedang ku perhatikan tadi adalah Wonwoo Oppa, atau Wonwoo Sunbae.

"Waeyo, Seungkwan?" ucapnya yang kini sudah ada di hadapan kami, berdiri tegap.

"Apa kau sibuk hari ini, Hyung?" ucap Seungkwan sambil menatapnya.

"Tidak, kenapa?" jawab Wonwoo sambil ikut duduk di hadapan kami, menatap bergantian antara aku dan Seungkwan.

"Kemarin, kakakku membelikan ku games baru, tapi aku tidak mengerti bagaimana cara menggunakannya, Hyung." Seungkwan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Dasar bodoh," ucapku kembali membuka suara, tidak bisa menahan diri.

"Yak! Kenapa kau berkata seperti itu?!" Seungkwan menatapku protes.

"Karena kau memang bodoh," ucapku santai sambil beranjak pergi, meninggalkannya.

"Yak, kau mau ke mana?! Jangan lupa, hari ini kita akan mengerjakan tugas yang diberikan dosen killer itu!" Aku mendengar suara teriakan Seungkwan dari belakang.

"Iya aku tahu, temui aku di perpustakaan nanti!" jawabku sambil memutar tubuhku dan berjalan mundur, melambaikan tangan.

"AraseoAraseo Jangan sampai lupa!" ucapnya kembali berteriak, suaranya sedikit memudar seiring aku menjauh.

Aku hanya melambaikan tangan dan tersenyum. Aku melihat Wonwoo Oppa hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis.






















































Aku membuka pintu atap gedung ini dan berjalan menuju tempat duduk yang terbuat dari beton, yang selalu menjadi tempat favoritku. Setelah mendudukkan diri di sana, aku segera meraih ponselku dan mengirim pesan pada kekasihku.

"Oppa, aku sedang ada di atap gedung kampus. Kau kemari lah, aku punya hadiah untukmu," Aku tersenyum saat melihat pesan yang ku ketik dan langsung ku kirimkan.

Tak lama, ia membalasnya.

"Araseo, tunggu aku di sana." Aku membuka balasannya, membaca sekilas, dan setelah itu menaruh kembali ponselku ke dalam tas.

SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang