94. He has Changed

15K 699 117
                                    

"Saat bertemu dengan daddy nanti, bersikap baik dan sopan lah! Ini sudah ke 5 kalinya kita ke Barcelona hanya untuk meminta restu" ucap Edward dingin sembari menatap Claudia yang sedari tadi duduk disampingnya dalam diam.

Claudia mengganggukkan kepalanya dengan kasar. Sungguh, wanita itu sangat takut untuk bertemu dengan ayah Edward. Ayah Edward itu selalu memberikan tatapan menghinanya pada Claudia secara terang – terangan dan hal itu berhasil membuat Claudia merasa tidak nyaman.

"Tapi... kita... kita akan tetap menikah kan?" tanya Claudia gugup sembari memilin – milin tangannya

Edward yang mendengar pertanyaan Claudia tersebut lantas langsung menolehkan kepalanya dan menatap Claudia dengan tatapan tajamnya.

Menikah, menikah dan menikah! Sepertinya hanya hal bodoh itu saja yang selalu terpatri di dalam otak kecil wanita itu

"Aku tidak akan pernah menikah denganmu jika daddy tidak merestui kita"

"Ini sudah kali kelimanya kita meminta restu, bagaimana jika daddy kembali menentangnya?" tanya Claudia takut – takut

"Ck! Jika daddy kembali menentang, kita akan meminta restu 10 hari lagi. As usuall. Dan... tolong, jangan panggil dia daddy! Kita belum menikah, hanya istriku saja yang boleh menyebutnya sebagai daddy" ucap Edward dingin

"Tapi... mungkin saat itu perutku sudah mulai membesar. Apa yang akan dikatakan oleh media jika mereka melihat perutku nanti? Mereka pasti akan kembali membuat berita besar – besaran yang tentunya akan berdampak kepada perusaahaan GueZ"

Grit!

Habis sudah kesabaran Edward. Tanpa memikirkan apapun tangan kekar Edward bergerak untuk menarik kasar rambut panjang Caudia hingga kepala wanita itu ikut tertarik kebawah

"Just shut the fuck up! Apa saat ini kau sedang mengancamnku?!? Jangan coba – coba untuk membangkitkan emosiku!" ucap Edward dalam dan dingin, seolah – olah pria itu tak takut jika supir yang saat ini sedang berada di bangku pengemudi itu akan membeberkan perlakuan kasar Edward ini kepada media

Tes.

Air mata Claudia kembali menetes setelah dirinya kembali menerima perlakuan kasar seperti ini dari Edward untuk yang kesekian kalinya.

Entah kenapa, semenjak Lauren pergi dari kehidupan Edward, sikap dan perilaku Edward berubah 180 derajat. Tak ada lagi Edward yang penyabar dan penyayang bagi Claudia, yang ada hanya Edward yang kasar.

"Ma...maafkan aku..." ucap Claudia lirih dengan tangannya yang sudah bergerak untuk memegang tangan kekar milik Edward yang sudah menjambak kuat rambutnya

Edward seakan – akan tuli dengan permintaan maaf Claudia tersebut. Matanya tetap menatap nyalang ke arah wanita yang sudah berhasil memporak – porandakan kehidupannya. Tangannya semakin kuat menarik rambut hitam legam yang panjang itu, Edward tak peduli!

Saat ini, Edward membutuhkan sesuatu untuk melampiaskan kemarahannya dan kekesalannya. Ini sudah 2 bulan semenjak Lauren pergi tanpa jejak yang jelas, Edward sudah mengerahkan anggota intel terbaik yang dikenalnya untuk mengecek keberadaan istrinya itu, namun... selama 2 bulan ini, Edward harus menelan kenyataan pahit karena para anggota intel itu tak pernah berhasil mendapati keberadaan istrinya.

Apa saat ini istrinya itu sedang dilindungi oleh seseorang dengan kuasa yang luar biasa, sehingga Edward tak bisa melacak keberadaannya?

Astaga! Semua hal gila ini membuat Edward merasa frustasi

"Tu... tuan Dominguez.... Sa... saya mohon..." pinta Claudia formal dengan air matanya yang sudah bercucuran dengan deras

Deg.

In Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang