"Rex, buatkan aku minuman biasa, ya!" ucap pria itu akrab kepada bartender yang berada disana
Lauren mengangkat kecil alisnya. Dari nada ucapan pria itu, Lauren yakin bahwa pria dihadapannya ini sangat sering mengunjungi club ini. Bahkan pria ini nampaknya akrab dengan bartender itu.
Ah... mungkin Lauren harus memanfaatkan kesempatan ini untk mengorek informasi mengenai si jalang Rose.
"Here you are!" ucap bartender itu sambil menyodorkan sebuah gelas yang telah berisi minuman beralkohol kesukaan pria itu
Pria itu tersenyum dan menggumamkan ucapan terimakasih sebelum bibirnya mencecap minuman itu
"Oi, miss... apakah aku sebegitu tampannya sampai kau tak bisa mengahlihkan pandanganmu dari wajahku?" tanya pria itu kepada Lauren tanpa mau repot – repot mengahlihkan pandangannya dari minumannya menuju wajah Lauren
Mendengar pertanyaan tak masuk akal dari pria itu membuat Lauren mendengus kesal. Kenapa setiap pria yang dijumpainya hari ini sangat aneh?
"Kenapa kau percaya diri sekali?" tanya Lauren sambil memutar bola matanya dengan gerakan malas
"Kepercayaan diri itu dibutuhkan oleh seorang pria saat menghadapi wanita yang disukainya" ucap pria itu sambil mengahlihkan pandangannya menuju wajah Lauren.
Pria itu menatap wajah dingin Lauren yang terlihat sangat cantik. Kini, pria itu bertanya – tanya bagaimana wajah wanita itu saat tersenyum, akankah wanita itu semakin cantik lagi?
"Apa kau hendak mengatakan bahwa kau menyukaiku?" tanya Lauren dengan wajah dinginnya. Dia sedikitpun tidak tersentuh dengan perkataan pria itu
"Kenapa kau percaya diri sekali?" tanya pria itu sambil tertawa kecil dan mengahlihkan pandangannya dari wajah Lauren
Sial!
Lauren hampir saja mengumpati pria itu jika saja dia tidak ingat dengan pelajaran attitude yang diberikan oleh Edward di bulan – bulan awal pernikahan mereka
"Well... Aku belum mengenalkan namaku, namaku Michelle. Ah, bukan Michelle Morrone! Aku masih lajang, bukan duda beranak dua" ucap pria itu, Michelle, sambil menyodorkan tangannya ke hadapan Lauren
Lauren mendengus kesal.
Seriously, pria dihadapannya ini tak memiliki selera humor yang baik
"Namaku Lauren" ucap Lauren pendek tanpa berniat untuk menyambut uluran tangan Michelle
Michelle menatap Lauren dengan tatapan cengonya
"Apa kau tidak berniat untuk menyambut tanganku?" tanya Michelle
"Untuk apa? Bukankah kau sudah tau namaku? Bukankah itu sudah lebih dari cukup?" tanya Lauren sambil memutar bola matanya dengan malas
Michelle mengangguk – anggukan kepalanya dan menarik tangannya
"Kau menarik ya"
Mendengar ucapan ambigu Michelle, Lauren langsung mengangkat alisnya dan mendelikkan bahunya. Attitudenya itu seolah – olah menunjukkan ia tak peduli dengan ucapan Michelle
"Rex... apakah wanita itu akan datang malam ini?"
"Ah... Rose? Kurasa iya, kau tau... banyak pelanggan yang merindukan jepitannya beberapa malam belakangan ini"
Lauren mendengarkan pembicaraan antara Michelle dan bartender itu dengan rasa tertarik.
"Kukira wanita itu tak bisa sakit" canda Michelle yang ditanggapi dengan sebuah tawa oleh Rex
KAMU SEDANG MEMBACA
In Your Eyes
RomanceHanya satu hal yang diinginkan oleh Lauren Rodriquez - Garcia di dalam kehidupan pernikahannya, yaitu cinta tulus dari suaminya. Rank #1 Pelakor (11 Oktober 2020, dst.) #1 Pernikahan tanpa cinta (17 Oktober 2020, dst) #1 Spanish (17 Oktober 2020, ds...