54. I Need You

15.2K 762 35
                                    

Lauren memotong daging steak yang berada di hadapannya dengan hati – hati dan terstruktur. Cara Lauren memotong daging steak itu terlihat sangat elegan dan memukau.

Lauren memusatkan seluruh perhatiannya pada daging steak yang berada di hadapannya itu. Lauren tidak menunjukkan tanda – tanda untuk ikut dalam pembicaraan bodoh Edward, Claudia serta  Aria, teman Claudia.

"Apa tuan Dominguez tau, jika sampai sekarang, Claudia tidak bisa tidur jika tidak memeluk boneka yang diberikan oleh mantan pacarnya!" terang Aria ditengah – tengah suapan makanannya ke dalam mulutnya dan disaat menceritakan hal itu, Aria tertawa terbahak – bahak

Apakah wanita mirip jalang itu tidak berpikiran bahwa dirinya sudah mengganggu kenyamanan para tamu yang sedang berada di restoran ini? Astaga! Tingkah lakunya itu tidak bermoral

"Sungguh?" tanya Edward yang terlihat tertarik dengan ucapan Aria

"Aku bersumpah, tuan Dominguez! Sepertinya, Claudiaku masih sangat menyayangi mantan pacarnya itu" terang Aria sembari menyenggol tangan Claudia dengan gerakan menggoda

Lihatlah, Lauren tampak seperti seseorang yang tidak diinginkan di meja ini. Tidak ada satupun orang yang berusaha untuk membuka topic permbicaraan mengenai dirinya, baik itu suaminya sekalipun

"Kalau kau mencintainya, kenapa kau memutuskannya?"

Brak!

Lauren sudah muak dengan orang – orang ini

Dengan sengaja, Lauren meletakkan gelas kaca yang ada digenggamannya dengan kuat ke atas meja yang berada di tengah – tengah mereka. Tindakan Lauren itu menimbulkan suara yang mampu membuat Edward, Claudia dan Aria langsung menolehkan pandangannya kepada Lauren

"Maaf, saya tidak terbiasa dengan kondisi berisik saat makan" terang Lauren dengan nada dinginnya

"Lho? Bukannya nyonya Dominguez sendiri yang sudah membuat keributan?" tanya Aria sembari memamerkan senyum lebarnya

Lauren mengernyit tidak suka saat mendengar pertanyaan Aria tersebut. Apakah Aria sedang mengejeknya atau sedang membuat lelucon? Apapun itu, Lauren tidak suka.

"Mungkin kepala anda sudah terbentur, Aria. Apa anda lupa jika mulut anda sedari tadi yang tidak berhenti membuat kehebohan?" tanya Lauren balik dengan wajah dinginnya

Merasa situasi akan memanas, Edward langsung menyenggol pelan paha Lauren. Ia memberikan kode agar Lauren diam dan tidak melanjutkan perdebatannya, karena Edward yakin, setiap perdebatan yang melibatkan Lauren pasti akan diakhiri dengan sebuah kekerasan

Seolah – olah tidak merasakan senggolan itu, Lauren tetap diam dengan wajah datarnya.

Lauren bisa menyadari bahwa Aria terkejut dengan ucapannya. Cih... salah sendiri! Siapa suruh dia bermain dengan orang yang tidak dikenalnya dengan baik?

"Nona Carmen, sepertinya, lain kali anda harus memperhatikan teman seperti apa yang hendak anda bawa ke acara makan malam semi – formal seperti ini. Mungkin, akan lebih baik jika nona Carmen membawa pelayan di rumah anda daripada membawa Aria" jelas Lauren dengan tajam sembari menatap Claudia

Claudia menegak ludahnya dengan kasar, ia tak pernah berpikiran bahwa ucapan Aria akan berdampak buruk seperti ini. Sedangkan Aria? Wanita itu diam dan menunduk. Aura intimidasi dan kebencian yang sangat luar biasa dari diri Lauren membuat nyali wanita periang itu menghilang seketika

"Maafkan Aria, nyonya Dominguez. Aria tidak bermaksud untuk menyinggung ego anda, dia hanya mencoba melontarkan candaan untuk mencairkan suasana" jelas Claudia sambil memaksakan senyumannya

In Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang