74. I am Tired

17.7K 931 169
                                    

Lauren menyandarkan punggungnya di kursi mobil taksi yang saat ini sedang ditempatinya. Lauren sangat ingin menangis, ia ingin menangisi perasaan terlarang Loco yang sudah merusak hubungan mereka, namun... air mata Lauren tak bisa menetes. Mungkin, pagi ini Lauren sudah terlalu lama menangis, hingga kantung air matanya tak sanggup lagi memproduksi kristal kristal bening itu.

"Nona... anda ingin diantar kemana?" tanya supir taxi tersebut

"La Finca area" ucap Lauren datar sembari mengucapkan alamat rumahnya dan Edward yang berada di Madrid

Supir taxi itu terkejut, dahinya langsung mengerut saat mendengar Lauren mengucapkan alamat itu

"Maaf nona, tapi taxi ini hanya mengantar penumpang di sekitar Livorno saja" ucap supir taxi tersebut yang diakhiri dengan sebuah ringisan

Lauren menatap datar supir taxi tersebut. Tatapannya itu mampu membuat supir taxi tersebut bergidik ngeri, jika saja saat ini matahari sudah tenggelam, pasti supir taxi tersebut berpikir jika Lauren adalah salah satu penunggu jalanan Livorno yang terkenal angker ini

Tanpa mengatakan apapun, tangan Lauren bergerak mendekati lehernya. Dengan gerakan perlahan Lauren mengambil kalung berlian itu dan meletakannya tepat di kursi penumpang yang berada di samping supir taxi tersebut.

"Ini...?" tanya supir taxi itu terkejut saat melihat kalung yang sangat berkilauan itu

"Ini kalung berlian asli dengan berlian The Princie sebagai bandulnya. Kau bisa mendapatkannya jika kau mengantarkanku ke La Finca area" terang Lauren

Supir taxi itu langsung menegak ludahnya dengan kasar. Sebelah tangan pria itu langsung meraup kalung berlian mahal itu dan memasukkannya dengan tergesa – gesa ke dalam baju kaus yang sedang dipakainya.

Supir taxi itu bertindak seolah – olah kalung berlian itu akan kembali diambil oleh Lauren, padahal... Lauren bisa membeli berpuluh – puluh kalung seperti itu.

"Baik, nona!" ucap supir taksi itu dengan semangat.

Tentu saja ia semangat, siapa yang tidak semangat ketika mendapatkan rezeki nomplok seperti ini? Dengan kalung ini, supir taxi itu pasti bisa menjadi seorang jutawan dadakan. Ia bisa meninggalkan kehidupan lamanya ini yang sangat penuh dengan kesusahan.

Lauren menatap supir taxi itu dalam diam. Supir taxi itu tersenyum bahagia karena mendapatkan kalung itu, sejenak... Lauren sadar jika takaran kebahagiaan setiap orang berbeda – beda. 

Pria itu bisa bahagia hanya dengan kalung berlian yang harganya tak seberapa bagi Lauren, namun Lauren... ia kurasa tak akan pernah bahagia jika membeli sendiri berpuluh – puluh kalung seperti itu. Lauren mungkin akan bahagia jika Edward sendiri yang memberikannya satu kalung itu dan memakaikannya sendiri ke leher Lauren. Sayangnya... kebahagiaan Lauren itu terlalu imajinatif.

Deg.

Saat pikirannya tertuju pada Edward, tiba – tiba Lauren mengingat sesuatu.

"Kita tak jadi ke La Finca area, aku ingat... aku masih memiliki beberapa urusan penting di Borjuis" ucap Lauren sembari menyebutkan nama area perumahan Carmen. Lauren harus memastikan jika Edward sedang tidak berada disana.

"Baik, nona!"

"Tolong percepat mobilnya" pinta Lauren

"Baik, nona!"

Dalam sekejap, supir taxi itu memacu mobilnya dengan sangat kencang. Ia harus cepat – cepat mengantar penumpangnya itu ke tujuannya, kemudian... supir taxi itu bisa berhenti mencari penumpang dan menghabiskan waktunya untuk menikmati kehidupan ala – ala orang kaya yang sering dilihatnya di televisi dan majalah – majalah selebritas

In Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang