69. Claudia or Lauren

15.7K 752 123
                                    

Edward memacu mobil berwarna silver miliknya dengan kecepatan penuh. Mobil mahal itu membelah jalanan kota Livorno dengan lihainya. Sesekali, Edward memperhatikan maps yang ada di tablet mobilnya, meskipun dirinya mendengar arahan dari sirinya.

Tak perlu waktu lama, kini mobil mahal itu sudah berhenti di sebuah jalan yang nampak sangat sepi. Selain karena jalan itu minim rumah penduduk, waktu juga sudah menunjukkan pukul 1 malam.

"Tuan!"

Seruan sekretaris pribadinya menyambut Edward ketika pria itu sudah menjejalkan kakinya untuk keluar dari mobil mahalnya. Edward melangkah dengan terburu – buru mendekati mobil sekretarisnya itu. Mobil yang seharusnya membawa Claudia kembali pulang ke Madrid

"Bagaimana keadaannya?"

"Nona Carmen sudah pingsan tuan. Sebelumnya, nona Carmen tidak berhenti muntah, sepertinya tuan Blanco sudah mencekokinya minuman beralkohol dengan kadar tinggi" ucap sekretaris pribadi Edward sembari membukakan pintu mobilnya untuk Edward, agar pria itu dapat melihat keadaan Claudia

Rahang Edward mengetat keras

"Tuan Blanco itu memang benar – benar tidak ada kerjaan lain, ya? Bisa – bisanya dia membuat kehebohan seperti ini" ucap Edward kesal

Pria itu menyelipkan kedua tangan kekarnya diantara sela paha dan punggung Claudia. Saat sudah dirasa pas, pria itu menarik tubuh Claudia dari mobil itu dan membawanya dalam gendongannya.

Tubuh wanita itu terasa sangat ringan, bahkan tubuh wanita itu lebih ringan daripada tubuh Lauren ketika Lauren sedang sakit. Heran... apa saja yang sudah dimakan oleh wanita itu selama hidupnya?

"Kau tidak ikut bersama kami?" tanya Edward sembari menatap sekilas sekretaris pribadinya yang setia mengekorinya dari belakang

"Tidak, tuan. Saya sudah memanggil seorang car repairman. Mungkin, setengah jam lagi, ia akan sampai disini" tolak sekretaris pribadi Edward sembari membukakan pintu bagian penumpang mobil Edward agar pria itu dapat meletakkan tubuh Claudia

"Terimakasih..." ucap Edward saat sekretarisnya membukakan pintu mobilnya

"Ini adalah kewajiban saya, tuan" ucap sekretaris pribadi itu sembari menganggukkan kepalanya

"Baiklah, kalau begitu, aku akan kembali ke Madrid" ucap Edward sekilas sebelum dirinya kembali berlari – lari kecil untuk memutari mobilnya

"Baik, tuan"

Tak ingin membuang banyak waktu lagi, Edward langsung memasuki kursi pengemudi mobil itu. Edward menginjak pedal gas mobil itu dengan kuat hingga mobil itu terpacu tinggi.

Selama di perjalanan, pusat perhatian Edward tidak bisa terlepas dari Lauren.

Bagaimana keadaan Lauren saat ini? Apa Lauren masih ada di kamar itu? Apa Lauren sudah keluar dari kamar itu? Bagaimana jika Lauren kembali digoda pria lain? Bagaimana jika akhirnya Lauren menangis karena Edward terlalu lama meninggalkannya?

"Sialan! Mobil sialan! Tidak bisa 'kah kau lebih cepat?!?" amuk Edward sembari memukul kuat stir mobil Buggati Chiron yang saat ini sedang dikendarainya

Dengan amarahnya yang sudah tidak bisa ditawar – tawar lagi, pikiran Edward semakin tidak jernih. Belum lagi saat ini, tiba – tiba pikiran kotor Edward menghampiri dirinya. Bisa – bisanya, kejantanannya menegang hanya karena dirinya memikirkan wajah Lauren. Shit!

Karena tindakan gila Edward itu, Edward berhasil menyentuh kota Madrid hanya dalam waktu 15 menit. Pria itu langsung mengarahkan mobilnya ke area perumahan Claudia. Tak mungkin Edward membawa wanita itu ke rumah sakit, hal itu pasti akan memakan banyak waktu.

In Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang