7. Where Is My Caesar?

23.7K 1.4K 12
                                    

Lauren mulai menatap area sekelilingnya dengan bosan. Kakinya sudah sangat lelah untuk berdiri, wajahnya sudah terlalu sakit untuk selalu tersenyum dan bibirnya sudah terasa lelah untuk mengucapkan kalimat perkenalan diri.

"Lauren, apa kau sudah lelah, my queen?" tanya Edward di depan beberapa kolega bisnisnya tanpa malu

Pertanyaan Edward itu hanya dibalas dengan sebuah senyum terpaksa dari Lauren.

You, son of a bitch, Edward!

Seharusnya tanpa bertanya, kau sudah tau jawabannya!

"Oh my my, tuan Edward tidak baik lho membiarkan istrimu kelelahan seperti itu, lihatlah wajah kusutnya" canda salah satu istri dari kolega bisnis Edward

"Saya tidak sebegitu lelahnya, nyonya. Terimakasih atas perhatian nyonya" ucap Lauren dengan sopan sambil tersenyum

"Ah iya, apa nyonya Dominguez sudah isi?" tanya wanita itu dengan bersemangat

"Isi?" tanya Lauren binggung sambil mengernyitkan dahinya

"Maksudnya hamil, my queen" jawab Edward

Mendengar ucapan Edward, Lauren langsung menggangguk – anggukan kepalanya.

"Apa nona Lauren benar – benar sudah hamil?" tanya wanita itu terkejut

Eh? Ada apa dengan istri taipan ini hah? Mengapa dia menyimpulkan sesuatu dengan seenak hatinya?

Bagaimana bisa Lauren hamil jika dirinya saja berpisah kamar tidur dengan Edward, suaminya sendiri

"Tidak, tidak" ucap Lauren sambil tersenyum kikuk

"God... Padahal kalian sudah 1 tahun menikah, ah... aku sangat menantikan Dominguez – Rodriquez junior. Pasti anak kalian akan memiliki wajah yang rupawan, otak yang cerdas serta attitude yang elegan. Aku yakin itu"

Senyum Lauren langsung menghilang.

Kurasa, dari pernikahannya ini, tak akan ada Dominguez – Rodriquez junior. Jikapun nanti kedua orangtua Edward sudah menuntut pewaris dari mereka, Lauren sangat yakin, daripada memproduksi anak dengannya, Edward pasti lebih memilih untuk mengadopsi seorang anak. Sebegitu tak inginnya Edward untuk menyentuh tubuh Lauren.

"Anda terlalu berlebihan. Aku dan Lauren pasti akan mewujudkan impian anda. Right, my queen?" tanya Edward sambil mencium leher Lauren sekilas

Lauren hanya tersenyum untuk menanggapi ucapan Edward.

Brak!

Kejadian itu berlangsung dengan sangat cepat, kini, gaun Lauren sudah basah akibat tumpahan wine.

"Ma---maafkan saya nona. Saya tidak sengaja" ucap pelayan yang tidak sengaja menumpahkan wine itu ke atas gaun mahal Lauren

Semua orang yang berada di pesta itu langsung menatap ke arah mereka dengan tatapan terkejut. Ada yang merutuk pelayan itu dan ada yang mengasihani pelayan itu.

Kejadian itu berlangsung terlalu cepat. Kejadian itu seolah – olah menyadarkan Lauren untuk tidak bermimpi mengenai adanya seorang anak di dalam pernikahannya dengan Edward. Kejadian itu seolah – olah mengejek statusnya sebagai seorang istri namun tak memiliki kewajiban untuk melahirkan seorang anak untuk suaminya.

Tes.

Air mata Lauren tanpa dikomando langsung terjatuh. Dia sudah bersusah payah menahan air mata ini untuk tidak terjatuh, namun nampaknya, usahanya itu sia – sia.

Edward yang melihat air mata Lauren langsung terkejut. Sudah lama rasanya Edward tidak melihat air mata memilukan itu.

"Apa kau tidak punya mata hah? Apa kau tidak tau seberapa mahal gaun yang telah kau nodai ini, hah?! Bahkan gajimu selama seumur hidupmu tak akan cukup untuk membeli gaun ini" geram Edward dengan marah

In Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang