Lauren menatap Edward yang sedang berjalan menjauhi seorang wanita yang sedari tadi berbicara kepadanya. Dilihat dari ekspresinya, Edward terlihat kesal. Apakah wanita itu telah mengusiknya? Apakah Lauren harus menampar pipi wanita itu?
Saat Lauren menatap wanita yang telah ditinggalkan oleh Edward, senyum puasnya langsung terbit. Lauren mendapati raut wajah kecewa dan raut wajah hendak menangis yang ditampilkan di wajah imut wanita itu. Ck! Wanita imut yang malang.
Baru kali ini Lauren mendapati seorang wanita yang langsung menyerah hanya dengan kalimat - kalimat tajam nan dingin milik Edward. Biasanya, wanita - wanita itu sangat bebal dengan kalimat - kalimat tajam itu dan akan tetap mengekori Edward sampai Lauren bertindak, barulah para wanita itu akan meninggalkan Edward.
Ah... andaikan semua wanita itu memiliki ketahanan hati yang lemah seperti wanita imut itu, sepertinya Lauren tidak akan pernah membiarkan pakaian - pakaiannya ternoda dengan darah kotor para wanita itu.
Setelah puas menatapi wajah wanita imut itu, Lauren memalingkan pandangannya ke arah Edward.
Lauren langsung menghela napasnya saat melihat wanita baru yang mencoba untuk menggoda Edward. Wanita itu dengan terang - terangan membelai lengan Edward. Ah, tidak hanya lengan Edward saja, bahkan tangan wanita itu membelai dada bidang Edward dengan gerakan sensual. Darah Lauren langsung mendidih melihat hal itu, Lauren saja yang notabenenya adalah istri sah Edward tidak pernah membelai dada bidang milik suaminya itu, lalu, bagaimana bisa wanita jalang itu melakukannya?
Tahan Lauren, tahan.
Ya, Lauren harus menahan dirinya saat ini. Siapa tau Edward bisa menangani wanita baru itu seperti saat dia menangani wanita imut tadi.
Namun, nyatanya tidak.
Kini, Edward tengah menatap Lauren dengan tatapan datarnya, seolah - olah meminta bantuan Lauren untuk menyingkirkan serangga yang selalu saja hinggap di sekitarnya itu.
"Excuse me, bisakah kau memberikanku segelas whiskey" ucap Lauren kepada salah satu pelayan yang sedang berada di dekatnya
"Sure. Silahkan dinikmati, nona" ucap pelayan itu dengan sopan sambil menyodorkan sebuah gelas Kristal yang berisi cairan berwarna kekuningan kepada Lauren.
Lauren menerima gelas itu dengan senyumnya yang sangat menawan.
Dari ekor matanya, Lauren dapat melihat sorot kemarahan terpancar di kedua netra Edward. Hohoho... suaminya itu sungguh tidak sabaran, rupanya.
Dengan langkah yang sangat elegan, Lauren melangkahkan kaki jenjangnya di atas lantai gala dinner itu. Dan dengan gerakan yang perlahan, Lauren memutar berlian yang menghiasi cincin di jari manisnya.
Semua mata menatap Lauren dengan tatapan memuja. Siapa yang tidak akan menggagumi seorang wanita yang sangat elegan seperti Lauren?
"Edward..." panggil Lauren dengan nada sexy saat kaki jenjangnya sudah mencapai tempat dimana Edward berdiri
"Kau darimana saja, my queen? Aku sangat merindukanmu" ucap Edward sambil merangkulkan tangannya di pinggang Lauren dengan posesif
"Apakah kau merindukanku?"
"Tentu saja, kau adalah oksigenku, bagaimana aku bisa bernapas jika kau tidak ada di sisiku?" tanya Edward dengan tatapan lembutnya
Andaikan Lauren tidak mengingat bahwa mereka sedang berakting, pasti Lauren sudah terbawa suasana dengan perkataan dan tatapan Edward tersebut.
"Benarkah? Tapi, kelihatannya kau sangat menikmatimu dengan nona ini" sindir Lauren sambil menatap wanita yang sedari tadi berada di hadapan mereka dengan tatapan mengejek
![](https://img.wattpad.com/cover/229377126-288-k73236.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
In Your Eyes
RomanceHanya satu hal yang diinginkan oleh Lauren Rodriquez - Garcia di dalam kehidupan pernikahannya, yaitu cinta tulus dari suaminya. Rank #1 Pelakor (11 Oktober 2020, dst.) #1 Pernikahan tanpa cinta (17 Oktober 2020, dst) #1 Spanish (17 Oktober 2020, ds...