26. Bad Morning

18.4K 883 14
                                    

Claudia menghela napasnya dengan kasar. Ia menatap bangunan besar yang saat ini berada di hadapannya dengan perasaan khawatir yang luar biasa.

Saat ini, Claudia tengah berdiri tepat di depan pintu masuk perusahaan raksasa yang sangat terkenal di bidang pembangunan hotel – hotel megah dan hunian – hunian yang bernilai fantastis.

GueZ Company.

Nama itu terukir kokoh di atas pintu masuk perusahaan raksasa itu.

"Nona, apa anda hanya berniat untuk melihat – lihat saja?" tanya salah satu security yang bertugas menjaga pintu masuk perusahaan itu

Pipi Claudia langsung bersemu. Dia merasa malu saat mendengar pertanyaan security tersebut.

Jika diingat – ingat, rasanya Claudia sudah menghabiskan waktu 20 menit hanya untuk berdiri di depan pintu masuk perusahaan itu sambil menatap kagum perusahaan itu.

Dibandingkan perusahaan ini, perusahaan ayahnya, Carmen Company, nampaknya tidak ada apa – apanya. Dulu saat Claudia masih kecil, Claudia sering mengira bahwa perusahaan milik ayahnya itu adalah perusahaan yang paling megah di antara seluruh perusahaan yang berada di Madrid, tapi setelah ia beranjak dewasa, ia telah melihat banyak perusahaan – perusahaan lain yang lebih megah daripada perusahaan ayahnya. Jika dibandingkan dengan perusahaan – perusahaan itu, Carmen company akan terlihat seperti sebuah perusahaan kecil yang dapat tumbang sewaktu – waktu.

"Aku akan masuk" ucap Claudia pelan sambil melangkahkan kakinya untuk memasuki pintu megah itu

Saat pertama kali memasuki perusahaan itu, tatapan Claudia langsung terpatri pada sebuah guci mewah yang terletak di tengah – tengah lobi perusahaan itu. Guci itu terlihat mewah dan misterius disaat yang bersamaan. Menurut rumor yang di dengarnya, tuan Dominguez muda meletakkan guci itu di tengah – tengah lobi karena rasa cintanya yang sangat luar biasa kepada nyonya Dominguez muda.

Menurut rumor, guci itu sengaja diletakkan di tengah – tengah lobi agar tuan Dominguez muda merasa bersemangat di pagi hari saat hendak memulai pekerjaannya dan merasa tidak kelelahan di malam hari saat ia telah menyelesaikan pekerjaannya. Guci itu diibaratkan sebagai senyuman istrinya yang sangat memabukkan.

"Ah... nyonya Dominguez beruntung sekali" ucap Claudia sambil tersenyum kecil

Sejenak, ia membayangkan dirinya sebagai nyonya Dominguez. Jika ia benar – benar nyonya Dominguez, pasti ia akan merasa hidupnya dan keluarganya menjadi lebih mudah dan lebih bahagia. Ayahnya tak perlu repot – repot berlutut meminta pertolongan kepada perusahaan lain untuk membantu perusahaannya dan selain itu... Claudia pasti akan merasa sangat bahagia karena mendapatkan cinta yang sempurna dari tuan Dominguez muda itu.

"Maaf nona, anda tidak boleh menyentuhnya" tegur seorang pegawai yang tanpa sengaja melihat Claudia hendak meletakkan tangannya ke atas guci yang berada di tengah – tengah lobi itu

Mendengar teguran pegawai itu, Claudia langsung menarik tangannya dengan tergesa – gesa. Tanpa sengaja, tangannya mengenai salah satu guci kecil yang berada di samping guci besar itu.

Prankkk!!!

Mulut Claudia langsung mengangga lebar saat melihat guci kecil itu kini sudah berubah menjadi serpihan – serpihan tak berbentuk di atas lantai lobi perusahaan itu

"Nona! Apa yang telah anda lakukan?" tanya pegawai itu terkejut sambil menatap guci kesayangan milik istri CEO tempat dirinya bekerja dengan tatapan terkejut

"Maaf, maaf. Aku akan menggantinya" ucap Claudia dengan nada bergetar

Claudia langsung berjongkok dan memunguti serpihan – serpihan guci itu dengan tangannya. Claudia memunguti serpihan – serpihan itu dengan sangat hati – hati, ia tak ingin melukai tangannya

In Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang