102. Don't Run Away From Me Anymore

14.9K 782 50
                                    

Lauren menggenggam erat tangan kecil yang saat ini berada dalam lingkupan tangannya. Tangan itu kecil dan sangat halus, membuat Lauren harus hati – hati dalam menggenggamnya, jika Lauren kebablasan, mungkin saja tangan kecil itu akan remuk

"Kak Lauren, aku ingin permen lollipop besar itu!" ucap Mysha girang sembari menuju ke sebuah stand booth makanan yang tak jauh di hadapannya

"Baiklah, kita akan kesana!" ucap Lauren yang membuat Mysha semakin bahagia

Kedua perempuan itu kemudian melangkahkan kaki mereka mendekati stand booth makanan yang bernuansa pink – biru itu. Karena suasana pasar malam yang sangat ramai dan tubuh Mysha yang kecil itu, Lauren kemudian berinisiatif untuk menggendong Mysha.

"Kak Lauren, apa aku berat?" tanya Mysha sembari menatap wajah Lauren yang kini berada tepat di samping wajahnya

"Tidak, kau sangat ringan kok. Seringan kapas" ucap Lauren bahagia

"Benarkah? Tapi kenapa Michelle bro selalu mengatakan aku berat?" tanya Mysha sembari meletakkan kepalanya manja di ceruk leher Lauren

Lauren tersenyum kecil ketika ia mendengar pertanyaan Mysha tersebut dan memilih untuk tidak menjawab pertanyaan perempuan kecil itu.

Tap. Tap. Tap.

Lauren menepuk – nepuk pelan bokong kecil Mysha dengan penuh sayang, sesekali, tangannya pun bergerak untuk mengelus lembut punggung rapuh milik perempuan kecil itu.

Memikirkan tindakannya itu membuat Lauren tersenyum sendiri. Apakah ia bisa seperti ini dengan anaknya sendiri di masa depan nanti? Apa Lauren bisa bahagia dengan keluarga kecilnya? Sungguh, Lauren menantikan keajaiban dari Tuhan agar Tuhan mau berbelas kasih kepadanya dan memberikan Lauren kebahagiaan yang sangat jarang didapatnya.

Hampir saja Lauren meneteskan air matanya jika ia tak sadar bahwa saat ini dirinya sudah berada di depan stand booth makanan yang tadi ditunjuk oleh Mysha

"Ingin pesan apa, nona?" tanya seorang penjaga stand booth itu ketika ia melihat kedatangan Lauren beserta dengan Mysha yang ada di dalam gendongan wanita itu

"Mysha, kau ingin apa?" tanya Lauren lembut

Satu detik... dua detik... tiga detik...

Sebuah kernyitan halus menghiasi dahi Lauren ketika ia tak mendapati jawaban dari perempuan kecil itu. Lauren pun menolehkan wajahnya dan ia tak bisa menyembunyikan senyumannya ketika ia mendapati Mysha sudah tertidur di dalam gendongannya.

Mysha yang tertidur seperti ini sudah diprediksi jauh – jauh oleh Michelle karena Michelle tau jika sepupu kecilnya itu melewatkan jam tidur siangnya sehingga ia tak bisa bertahan lama untuk tetap bangun di malam hari. Apalagi sekarang jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, waktu dimana perusuh – perusuh kecil seharusnya tidur nyenyak di atas tempat tidur mereka masing – masing.

"Nona, apa anda jadi membeli?" tanya pegawai itu sopan ketika ia tak mendapati jawaban dari pertanyaannya sebelumnya

Lauren tersentak ketika ia mendengar pertanyaan pegawai tersebut, pandangannya langsung bergerak dari wajah Mysha menuju ke wajah pegawai itu

"Maaf sudah membuatmu menunggu" ucap Lauren sembari tersenyum sopan

"Tak apa – apa, nona"

"Eumh... aku ingin memesan satu permen lollipop besar itu dan satu gula kapas kecil"

"Baik, nona!"

Lauren memperhatikan pegawai tersebut bergerak dengan lincah untuk menyiapkan pesanan Lauren. Tak perlu waktu lama, pegawai itu menyodorkan sebuah plastik bening yang berisi pesanan Lauren ke hadapan Lauren.

In Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang