122. In Your Eyes

13.7K 707 48
                                    

"EDWARD!"

Lauren berteriak sangat keras hingga wanita itu merasa tenggorokannya terasa sangat sakit ketika kedua netra biru wanita itu melihat mobil yang ditumpangi oleh suaminya sudah rusak parah karena menubruk sebuah pohon besar yang ada di hadapannya

Air mata mulai menghiasi wajah Lauren yang nampak kotor karena telah menyentuh aspal jalanan itu.

Dengan sekuat tenaga, Lauren menumpukan seluruh kekuatannya pada kedua tangannya yang berada di kedua sisi tubuhnya. Wanita itu mencoba untuk mengangkat tubuhnya, namun saat wanita itu mencoba, rasa sakit kembali mendera punggungnya.

Wanita itu terus mencoba dan mencoba untuk bangkit, namun rasa sakit itu semakin menjadi. Wanita itu tau, pasti tulang - tulang di punggungnya sudah bergeser dan hal itu tak akan memungkinkan dirinya untuk banyak bergerak.

Bugh!

Tubuh Lauren tiba - tiba terjatuh dan kembali menghantam aspal jalanan itu dengan posisi menelungkup. Rasa sakit yang mendera punggungnya membuat wanita itu merasa dirinya sudah kehilangan setengah kekuatannya. Wanita itu merasa kedua tangannya sudah tak mampu lagi untuk menumpu beban tubuhnya.

Tangis Lauren memecah ketika ia melihat mobil yang ditumpangi Edward masih teronggok mengerikan di posisi yang sama. Lauren mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Ia tak ingin menjadi wanita yang tak berguna!

Gigi - gigi Lauren bergelemetuk ringan saat wanita itu kembali mencoba untuk bangkit dari posisinya. Mengingat Edward yang mungkin sedang membutuhkan pertolongannya membuat Lauren kembali mendapatkan rasa semangat.

"Argh!"

Sebuah lolongan penuh rasa sakit keluar dari mulut Lauren saat wanita itu berhasil memaksa dirinya untuk bangkit dari posisinya. Kini, wanita itu sudah bersimpuh tepat di atas aspal hitam itu. Kedua tangannya yang masih berada di atas aspal hitam itu juga masih bergetar hebat.

Tangisan wanita itu kembali menghiasi keheningan yang ada di jalanan itu, rasa sakit dan rasa khawatir membaur menjadi satu dalam diri wanita itu.

Dengan kedua kakinya yang bergetar, Lauren mencoba untuk berdiri. Wanita itu menahan nafasnya sendiri ketika rasa sakit kembali menghantam dirinya. Rasa sakit itu seakan - akan hendak mematahkan semangat Lauren untuk menemui Edward.

Lauren mencoba untuk melangkahkan kakinya dengan pelan, namun baru beberapa langkah saja, wanita itu merasa kedua kakinya tiba - tiba kehilangan kekuatannya.

Bugh!

Lagi, wanita itu terjatuh. Kali ini, kedua lutut kaki serta telapak tangan wanita itu bergerak untuk menumpu tubuhnya agar tubuh wanita itu tak lagi jatuh sepenuhnya di atas aspal hitam itu.

"Aku tak bisa berhenti disini... Edward membutuhkanku, Edwardku membutuhkanku" ucap Lauren frustasi dengan tangisan yang tak henti - hentinya menghiasi wajahnya

Lauren menggigit kuat bibir bawahnya ketika wanita itu kembali merasakan rasa sakit yang luar biasa saat hendak bangkit dari posisinya.

Lauren kemudian berjalan beberapa langkah dengan kakinya yang masih begetar, lalu ia akan terjatuh lagi, hal itu terus terjadi berulang - ulang, namun hal itu tak menyurutkan tekad kuat dan semangat Lauren.

"Edwardku membutuhkanku"

Kalimat itu seakan - akan menjadi kalimat penyemangat bagi Lauren untuk tetap melangkah dan melawan rasa sakitnya.

Akhirnya, seluruh perjuangan Lauren itu terbalaskan, saat kedua kaki wanita itu berada tepat di samping mobil itu.

"Edward..." panggil Lauren dengan tangisannya yang terdengar memilukan saat wanita itu mendapati cintanya masih berada di dalam mobil itu dengan kondisi yang sangat mengenaskan.

In Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang