Edward menghela napasnya dengan kasar saat dirinya menatap sebuah pintu kaya sebuah mansion yang sangat megah yang ada dihadapannya saat ini. Mansion ini adalah mansion dimana Edward lahir dan dibesarkan oleh ayahnya dan... ibunya.
"Selamat datang tuan Dominguez muda"
Saat Edward membuka pintu mansion itu, dirinya langsung disambut dengan deretan – deretan pelayan yang memakai baju uniform putih – navy mereka. Pelayan – pelayan itu membungkuk hormat pada Edward
"Wohoo... my son!"
Mendengar suara menggelegar milik ayahnya itu, Edward langsung mendongakkan pandangannya ke tangga spiral. Di atas tangga spiral itu, ayahnya melangkah dengan gagahnya namun dengan senyum yang terlihat menjengkelkan di wajah tampannya yang nampaknya tak lekang dimakan oleh waktu
"Dad... kenapa kau melakukan ini semua?" protes Edward sembari berkacak pinggang saat matanya tanpa sengaja melihat sebuah meja makan panjang yang dihiasi dengan berbagai macam jenis makanan – makanan mewah
"Apa salah jika aku menyambut anakku dan menantuku yang jarang sekali mengunjungiku dengan jamuan mewah seperti ini?" tanya ayah Edward sembari tertawa dan mendudukkan dirinya di kursi kebesarannya, kursi yang sudah menjadi singgahsananya sejak meja makan itu beserta kursinya diletakkan di ruangan itu
"Ayo, ayo, duduk!" lanjut ayah Edward sembari menepuk – nepuk pahanya
Edward menyipitkan matanya dan menggeleng pelan kepalanya. Apakah ayahnya itu sedang berpikir jika Edward masih berusia 7 tahun? Apakah tampilan maskulin Edward saat ini tak bisa mengubah persepri ayahnya itu?
"Aku sudah dewasa, akan memalukan jika aku duduk dipangkuanmu" ucap Edward sembari mendengus kasar
Kaki panjangnya yang dibalut celana bahan berwarna silver berjalan menuju ke salah satu kursi yang berada di samping ayahnya itu
"Dimana menantu cantikku?" tanya ayah Edward sembari mendongakkan pandangannya ke seluruh sisi ruangan itu. Mata coklatnya itu mencari – cari sosok wanita muda yang telah berhasil mencuri perhatiannya sejak wanita muda itu masih berumur belia
"Dad, sudah kubilang, dia tidak akan datang" ucap Edward yang diakhiri dengan sebuah helaan napas
"Ada apa?"
"Dia masih terlalu lelah untuk melakukan perjalanan kesini. Kemarin kami baru saja pulang dari Bali" terang Edward sambil membuka jasnya yang terasa sangat ketat di lengannya, sehingga otot – otot bisep lengannya itu tertonjol dengan sempurna
"Bali? Apa yang kalian lakukan disana? Apa akhirnya kalian melakukan honeymoon kalian setelah satu tahun menikah?" ejek ayah Edward sembari tesenyum kecil
"Dad...! Aku masih belum memiliki waktu yang cukup untuk melakukan hal – hal bodoh seperti it---
"Apa kau pikir honeymoon adalah hal yang bodoh? Suami macam apa kau ini!" potong ayah Edward sembari melemparkan tatapan tajamnya pada Edward
"Kami ke Bali untuk melakukan perjalanan bisnis. Lauren menemaniku" terang Edward tanpa memperdulikan perkataan ayahnya itu
Ayah Edward mengernyirtkan dahinya
"Dominguez... coba lihat kemari..."
Mendengar ucapan aneh ayahnya itu, Edward langsung memutar kepalanya sebesar 15 derajat menuju ke arahnya itu
"Ya?---
Bugh!
Sebuah pukulan telak langsung mendarat di pipi mulus Edward. Wajah Edward langsung terhempas dengan begitu kasar. Sial! Meskipun ayah Edward sudah menginjak usia setengah abad, namun tenaga pria itu masih sama kuatnya dengan tenaga pria – pria muda
KAMU SEDANG MEMBACA
In Your Eyes
Любовные романыHanya satu hal yang diinginkan oleh Lauren Rodriquez - Garcia di dalam kehidupan pernikahannya, yaitu cinta tulus dari suaminya. Rank #1 Pelakor (11 Oktober 2020, dst.) #1 Pernikahan tanpa cinta (17 Oktober 2020, dst) #1 Spanish (17 Oktober 2020, ds...