72. We Love You

15.7K 758 59
                                    

"AKU BERTINDAK SEPERTI INI KARENA AKU TIDAK SUKA KAU DIKOTORI OLEH PRIA LAIN!" teriak Loco dengan sangat kuat. Bahkan, sangking kuatnya, Lauren sampai terkejut

"Apa maksudmu?" tanya Lauren binggung. Sungguh, sepertinya apa yang dikatakan oleh Loco sebelumnya memang benar, Lauren tak bisa mengerti pria itu.

"Kau tak akan pernah mengerti!" teriak Loco namun volume suaranya sudah mengecil

"Karena itu, jelaskan padaku!" ucap Lauren

Melihat sikap pria itu, rasa berang langsung meliputi hati Lauren. Dirinya sudah digelapkan dengan rasa penasaran yang penuh tinggi.

Seakan – akan akal sehatnya sudah hilang, Lauren mengarahkan tangannya untuk memutar stir mobil itu ke arah yang berlawanan.

Citt...!!!

Suara rem langsung mengisi jalanan kosong itu ketika Loco menekan pedal rem mobil itu dengan kuat. Ia sungguh terkejut dengan tindakan tak masuk akal Lauren tersebut.

Meskipun Loco sudah menekan pedal rem itu, namun mobil yang mereka tumpangi tetap oleng. Untungnya, mobil mereka hanya oleng ke ujung jalan. Bagaimana misalnya jika mobil mereka oleng dan menabrak pepohonan besar yang menghiasi pinggiran jalan ini?!? Lauren memang sudah kehilangan akalnya

"Kau gila!"

"Ya, aku gila! Karena itu, jelaskan padaku!" tuntut Lauren

Bugh!

Loco memukul stir mobil itu dengan sangat kuat, namun, rasa sakit yang dirasakannya tak mampu menghilangkan rasa stressnya saat ini.

"Ini semua karena kami mencintaimu!"

Deg.

"Kami?" beo Lauren

Senyum sesal langsung menghiasi wajah Loco. See? Wanita itu tak mengerti.

"Kau tidak tau kan? Kau tidak tau jika selama ini, aku dan Alan sangat mencintaimu" ucap Loco sembari menatap Lauren dengan lekat

Glek

Lauren menegak ludahnya dengan kasar. Ia ingin mengucapkan sesuatu, namun rasa mencekik di lehernya berhasil membuat wanita itu mengurungkan niatnya.

"Apa kau tidak pernah merasakannya?!? Apakah kau tidak pernah merasa curiga dengan semua perhatian yang kami berikan?!? Apa semua perhatian yang kami berikan tak cukup membuatmu melupakan suami sialanmu itu?! Apa mata hatimu sudah dibutakan oleh obsesi untuk mendapatkan cinta suamimu itu?!?"

Loco mengeluarkan segala keluh kesahnya yang sudah dipendamnya selama ini. Bahkan, pria yang terkenal psikopat oleh rekan sejawatnya itu saja bisa tunduk di bawah Lauren, wanita itu memang memiliki pesona yang tak terbantahkan

"Jawab aku, Lauren! Jawab!" ucap Loco sembari meremas kuat kedua lengan Lauren dan menggoyang – goyangkan tubuh itu dengan kasar

Tes

Air mata pria itu jatuh.

Loco tak pernah menyangka, dirinya akan kembali menangis. Terakhir kali, Loco ingat, dia menangis di acara pemakaman ayahnya, sekitar 20 tahun yang lalu. Namun, tangisan itu adalah tangis bahagia karena pria tak berperasaan itu akhirnya pergi juga dari dunia itu. Tangisan itu juga adalah tangisan kepuasan karena Loco berhasil mengumpulkan keberaniannya untuk menusuk – nusuk dada pria yang sudah memperkosa ibunya terus - menerus itu hingga ibunya merasa stress dan akhirnya bunuh diri dengan cara yang mengenaskan

Dan kini... pesona seorang wanita yang sudah menikahlah yang mampu membuat Loco kembali menangis. Pria itu bertekuk lutut dibawah pesona Lauren. Pria itu seakan – akan kehilangan topeng seramnya yang sudah menjadi identitasnya selama ini.

In Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang