"Aku ingin ikut ke Bali!" ucap Lauren bersikeras sambil mendorong koper yang sedari tadi diseretnya ke depan Edward
Edward menghela napasnya dengan kasar saat melihat tindakan kekanak – kanakan yang baru saja dilakukan oleh Lauren.
Saat ini, Edward memang berniat untuk pergi ke Bali, Indonesia. Kepergiannya kali ini masih berhubungan dengan kerja sama perusahaan GueZ dan perusahaan Carmen.
Setelah Edward memutuskan untuk menerima tawaran permohonan kerja sama dengan perusahaan Carmen beberapa minggu lalu, pihak perusahaan GueZ dan perusahaan Carmen telah berdiskusi lebih dalam tentang proyek ini. Pada proyek kali ini, perusahaan GueZ telah mengambil part 40% terhadap pembangunan sebuah hotel bergaya klasik namun dengan tingkat kenyamanan yang sangat super di salah satu kota wisata di Indonesia, Bali.
"Bukannya sejak kemarin aku sudah mengajakmu, namun kau selalu saja menolak. Sekarang, kau memohon – mohon untuk ikut" ucap Edward kesal
Lauren mengetatkan rahangnya dan menatap wajah kesal Edward dengan tatapan tidak sukanya. Memang, sejak awal, Lauren tidak ingin ikut dengan Edward karena Lauren tau bahwa nanti dia akan merasa bosan.
Pernah sekali Edward mengajaknya untuk ikut dalam perjalanan bisnis pria itu. Bodohnya, Lauren sempat berpikir bahwa perjalanan bisnis itu akan menjadi hal yang sangat menyenangkan. Nyatanya, zonk besar! Selama mereka melakukan perjalanan bisnis, Edward selalu meninggalkannya sendirian dan pria itu bertindak seolah – olah dia tidak khawatir dengan fakta bahwa ia tengah meninggalkan istrinya di negara yang bahkan istrinya sendiri tidak tau bagaimana caranya mengucapkan kalimat 'terimakasih' dengan bahasa negara itu.
"Pokoknya, aku ingin ikut!"
Namun, saat Lauren mendengar kabar bahwa Claudia juga akan ikut dalam perjalanan bisnis itu. Darah Lauren langsung mendidih. Entah kenapa, Lauren merasa sangat tidak suka dengan keberadaan Claudia.
"Kau tau betul kalau aku akan meninggalkanmu sendirian di kamar hotel. Aku tidak memiliki banyak waktu untuk menemani mu berbicara, apalagi mengajakmu berjalan – jalan" jelas Edward
"Ya, aku tau itu"
"Lalu, untuk apa kau ikut?" tanya Edward sambil mengangkat salah satu alisnya binggung
"Aku pernah baca di internet kalau Bali memiliki banyak pantai yang bagus. Saat kau pergi nanti, aku ingin menghabiskan waktu untuk berjemur disana" terang Lauren
Edward langsung melemparkan tatapan tidak sukanya. Lauren berjemur di pantai? Edward yakin, pasti akan banyak pria yang menatap tubuh sempurna Lauren dengan tatapan lapar. Memikirkan hal itu membuat Edward merasa kesal.
"Baiklah... kau bisa ikut..." tandas Edward dengan suara pelannya
Lauren yang mendengar hal itu mengerjapkan matanya beberapa kali. Apa dia baru saja salah dengar?
"Aku bisa ikut?" tanya Lauren tak percaya
"Kalau kau tidak mau, aku tidak akan memaksamu untuk ikut" ucap Edward acuh
Senyum Lauren langsung terbit saat mendengar ucapan acuh Edward itu. Dibandingkan terdengar acuh, entah kenapa, ucapan Edward itu terdengar sangat menyenangkan di kedua telinga Lauren
Pluk!
Tanpa memperdulikan apapun, Lauren langsung memajukan tubuhnya dan memeluk tubuh Edward dengan erat.
"Terimakasih banyak!" ucap Lauren tulus sambil menyembunyikan kepalanya di dada biang Edward
Edward yang tidak menyangka akan mendapatkan perlakuan seperti itu, dengan sekuat tenaga, berusaha agar debaran jantungnya tidak menggila. Edward menegak ludahnya dengan kasar saat melihat punggung kecil Lauren, kedua tangannya terulur hendak memeluk punggung itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Your Eyes
Storie d'amoreHanya satu hal yang diinginkan oleh Lauren Rodriquez - Garcia di dalam kehidupan pernikahannya, yaitu cinta tulus dari suaminya. Rank #1 Pelakor (11 Oktober 2020, dst.) #1 Pernikahan tanpa cinta (17 Oktober 2020, dst) #1 Spanish (17 Oktober 2020, ds...