63. Happy Engagement Day

16K 1K 135
                                    

"Permintaanku kali ini... aku harap... pria yang saat ini sedang bersamaku, dapat membalas perasaanku kepadanya" ucap Claudia penuh keyakinan sembari menatap wajah Edward dari samping

Edward yang mendengar ucapan Claudia itu langsung mengernyitkan dahinya. Pria itu menolehkan wajahnya ke samping agar dirinya bisa melihat seluruh wajah Claudia.

"Maaf... tapi sepertinya permintaanmu itu tidak akan pernah menjadi nyata" ucap Edward

Glek.

Claudia menegak ludahnya dengan kasar.

"Aku sudah menikah, Claudia. Aku adalah pria yang sudah beristri"

Rasa panas menjalari punggung Claudia. Ia sangat malu, sangking malunya, wanita itu tak berani menatap mata Edward

Astaga... bagaimana kata – kata memalukan itu bisa keluar dari mulut Claudia? Nampaknya, Claudia memang sudah benar – benar kehilangan akalnya

"Tapi... aku tidak akan pernah memintamu untuk mengubur dalam – dalam perasaanmu itu"

Deg.

Seketika, Claudia mengangkat wajahnya dan menatap mata Edward. Di mata cokelat gelap milik pria itu, Claudia bisa melihat kesungguhan.

"Aku akan membiarkanmu untuk memelihara perasaanmu itu. Aku tidak akan marah. Itu hakmu"

Claudia menatap Edward dengan tatapan berbinarnya, tanpa disadarinya, senyum bahagia sudah terpatri di wajahnya. Ia sangat senang.

Claudia tak tau, apakah suatu saat nanti, perasaannya ini bisa terbalaskan. Tapi... Claudia berjanji pada dirinya sendiri, ia tak akan pernah menghapus perasaannya ini. Karena... Edward adalah pria pertama yang berhasil membuat jantungnya berdegub kencang tanpa alasan yang jelas.

Claudia jatuh cinta. Ya, dia jatuh cinta.

"Ed---

"Sudah satu jam... waktu kita sudah selesai" potong Edward

Tanpa mengatakan apapun, pria itu berjalan menjauhi Claudia. Pria itu melangkahkan kakinya menuju ke mobilnya. Dengan senyum tipis yang terpatri di wajahnya, Claudia berlari – lari kecil mengikuti Edward

Selama di perjalanan, suasana di dalam mobil itu tetap hening namun keheningan ini berbeda dengan keheningan yang sebelumnya. Entah kenapa... Claudia merasa hatinya berbunga – bunga

Bahkan sampai Edward mengantar wanita itu ke rumahnya, senyuman tak lepas dari wajah Claudia

"Terimakasih..." ucap Claudia tulus

"Ya..." jawab Edward pendek

"Hati – hati..." ucap Claudia sembari tersenyum

"Eumh..." gumam Edward

Setelah pembicaraan pendek itu, Claudia keluar dari mobil Edward dan E dward pun memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumahnya.

Edward khawatir dengan Lauren

Edward melangkahkan kakinya memasuki pekarangan rumahnya dengan gerakan tergesa - gesa. Tangan kekarnya mendorong pintu itu dan pandangannya langsung tertuju pada sosok wanita yang nampaknya sedang menikmati makan malam mewahnya dengan khusyuk

Edward mengernyit kecil ketika melihat wanita itu nampaknya tidak peduli dengan keberadaannya. Apakah wanita itu masih marah kepadanya? Ah... lagi, Edward harus menunduk di bawah ego wanita itu

Edward melangkahkan kakinya mendekati meja makan panjang itu yang sudah tertata berbagai jenis makanan mahal. Apakah Lauren berniat untuk menghabiskan seluruh makanan ini? Tidak mungkin... Edward tau betul jika wanita itu tidak pernah makan sebanyak ini untuk makan malam

In Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang