"Lauren, pegang erat – erat!" ucap Edward setengah berteriak sembari memiringkan sedikit wajahnya ke samping, agar ia bisa menatap Lauren yang kini sedang berada di belakanganya dari sudut mata pria itu
"Ini juga sudah erat!" teriak Lauren keras karena ia takut suaranya tidak akan didengarkan oleh Edward
Edward tertawa kecil ketika ia mendengar teriakan Lauren tersebut. Wanita itu berteriak sangat keras, padahal mulut wanita itu ada di samping telinga Edward. Bisa – bisa, Edward akan tuli jika terus – menerus mendengarkan teriakan wanita itu. Untung saja Edward menyanyangi wanita itu, jika tidak...
"Astaga, ini sangat menyenangkan!" ucap Lauren ditengah – tengah tawanya ketika ia merasakan air pantai itu menubruk kakinya dengan sangat kuat
Saat ini, Edward dan Lauren tengah menaiki speed boat di pantai pribadi milik Edward. Sungguh, Lauren baru tau jika pria itu juga memiliki pantai pribadi, meskipun seharusnya Lauren tak perlu terkejut karena wanita itu tau persis seberapa banyak uang yang dimiliki oleh pria itu
Edward semakin menggila ketika ia mendengar ucapan Lauren tersebut, pria itu semakin mengencangkan speed boatnya. Speed boat itu mengarungi pantai yang hanya dihuni oleh Edward dan Lauren dengan cepat, ombak – ombak kecil tercipta dari jalur yang dilalui oleh speed boat itu.
Lauren semakin tertawa keras ketika ia merasakan air – air itu menabrak kuat kaki jenjangnya dan tawa itu tak ada ubahnya seperti sebuah sorak sorak penyemangat bagi Edward.
Menyadari Edward yang semakin menggila, Lauren mengulurkan tanganya untuk mengeratkan pelukannya namun tiba – tiba, pria itu memutar tajam speed boat mahal itu sehingga Lauren kehilangan keseimbangannya.
Byur!
Tubuh Lauren terjatuh degan keras ke atas pantai itu.
Dan sepertinya, Edward masih berada di dalam euforianya sendiri. Pria itu masih memacu speed boatnya dengan kuat di atas air pantai itu.
"Lauren, apa kau bahagia?" tanya Edward sembari tersenyum lebar dan memelankan kecepatan speed boatnya
Edward mengernyitkan dahinya ketika ia tak mendapatkan jawaban, tiba – tiba Edward merasakan ada sesuatu yang salah. Pria itu langsung menundukkan kepalanya dan sebuah umpatan keluar dari mulut pria itu saat ia melihat tak ada lagi tangan berbalut sarung tangan water proof di atas perutnya.
Tanpa menunggu apapun, Edward langsung memutar speed boatnya. Rasa takut langsung melingkupi pria itu ketika ia tak melihat Lauren.
"LAUREN!"
Edward berteriak keras memanggil nama istrinya itu sembari melajukan speed boatnya dengan kecepatan sedang, mata pria itu bergerak – gerak dengan gelisah untuk mencari wanita itu.
"LAUREN!"
Edward mengacak rambutnya dengan kasar, jika tau akan seperti ini, Edward tak akan membawa wanita itu untuk bermain speed boat. Tidak – tidak, pria itu juga tak akan membawa wanita itu ke pantai ini. Biarlah mereka menghabiskan waktu di rumah pribadi Edward dan melukis sepanjang waktu.
"LAU---
"EDWARD!"
Deg.
Edward tersentak ketika ia mendengar suara yang baru saja memotong ucapannya. Dengan gelagapan, pria itu menolehkan kepalanya kesana – kemari, mencoba untuk mencari – cari si pemilik suara
"Edward! Disini! Di belakangmu!"
Dengan cepat, Edward langsung memutar kepalanya ke belakang dan mata pria itu langsung membulat ketika ia melihat wanita yang sedari tadi dicarinya tengah melambaikan tangannya kepada dirinya sembari tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Your Eyes
RomanceHanya satu hal yang diinginkan oleh Lauren Rodriquez - Garcia di dalam kehidupan pernikahannya, yaitu cinta tulus dari suaminya. Rank #1 Pelakor (11 Oktober 2020, dst.) #1 Pernikahan tanpa cinta (17 Oktober 2020, dst) #1 Spanish (17 Oktober 2020, ds...