32. Mine

21K 969 25
                                    

Lauren menghempaskan bokong sintalnya ke atas kursi kebesaran milik Luke dengan sekenanya. Tangannya langsung bergerak untuk memijit – mijit pelan kepalanya yang terasa sangat berat.

Saat ini, Lauren baru saja menyelesaikan rapat pertanggung jawaban keuangan perusahaan GueZ kepada para penasihat perusaahaan GueZ. Lauren kira, semuanya akan berjalan mulus, lancar dan cepat. Namun ternyata... semuanya terjadi di luar dugaan Lauren.

Seingat Lauren, Lauren tidak melakukan kesalahan apapun saat di rapat tadi. Dia bahkan dapat menjelaskan semua perincian data keuangan dengan lugas di hadapan para penasihat itu. Namun, apa yang didapatkan Lauren dari para penasihat itu? Bukan senyum dan anggukan setuju, melainkan wajah datar dengan sorot mata menyeramkan serta beberapa pertanyaan – pertanyaan yang sangat membelitkan pikiran.

Ingin rasanya Lauren memaki para penasihat perusahaan itu, jika Lauren tidak ingat bahwa posisi mereka lebih tinggi daripada posisi yang sedang dimiliki oleh Lauren saat ini.

Biar kalian tau, rapat hari ini hanya membahas mengenai dana keuangan perusahaan GueZ bulan ini, namun dengan sekenanya, para penasihat perusahaan itu mengajukan pertanyaan mengenai dana keuangan perusahaan yang telah digelontorkan pada 3 bulan lalu.

Jika Lauren tau bahwa rapat hari ini akan berlangsung seperti ini, seharusnya Lauren meminta rekap keuangan perusahaan GueZ selama 1 tahun terakhir kepada sekretaris Edward

"Nona, apa anda merasa lelah?" tanya sekretaris Edward saat melihat Lauren tengah menutup matanya dan memijat – mijat pelan kepalanya

"Jika kau benar – benar memiliki penglihatan yang baik, kurasa kau tidak perlu menanyakan pertanyaan itu" ucap Lauren kesal

"Maafkan saya, nona. Saya hanya ingin memberitahu bahwa saat ini anda memiliki seorang tamu di ruang tunggu"

Lauren menghela napasnya dengan kasar.

Dengan gerakan malas, Lauren membuka matanya. Tanpa sengaja, matanya menatap sebuah jam digital yang terletak di atas meja Luke. 02.45 PM. What the hell! Apakah Lauren baru saja melewatkan jadwal makan siangnya?

"Nona bisa makan siang setelah menemui tamu ini" ucap sekretaris Edward sambil tersenyum penuh arti

Lauren menatap sekretaris Edward itu dengan tatapan horornya. Apakah pria yang sedang berada di hadapannya ini baru saja telah membaca pikirannya?

"Apakah aku tidak bisa mendapatkan makan siangku saat ini juga?"

"Maaf, nona, tapi anda harus menemui tamu ini terlebih dahulu"

"Aish! Apakah tamu ini sangat penting sekali sampai aku harus melewatkan jam makan siangku?" gerutu Lauren kesal

"Bagi perusahaan GueZ, tamu ini tidak terlalu penting. Namun, tamu ini telah menunggu anda sejak 4 jam yang lalu, selain itu, kemarin tamu ini telah bertemu dengan tuan Dominguez" jelas sekretaris Edward dengan wajahnya yang masih saja dipenuhi dengan senyuman

Lauren mendengus kesal saat melihat wajah sekretaris Edward yang terlihat seperti wajah orang yang tidak memiliki beban hidup.

"Baiklah, baiklah, aku akan menemuinya!" tandas Lauren sambil bangkit dari posisi duduknya

Sekretaris Edward menganggukkan kepalanya pelan dan tersenyum kecil.

"Mari, nona" ucap sekretaris Edward sambil membukakan pintu ruangan itu agar Lauren tidak perlu repot – repot mendorong pintu itu

Meskipun saat ini Lauren tengah menahan lapar yang sangat luar biasa di dalam perutnya, namun Lauren tetaplah Lauren. Wanita itu berjalan dengan elegan dan angkuh di sepanjang perjalanan menuju ke ruang tunggu tamu. Raut wajahnya dan postur tubuhnya tidak menunjukkan adanya tanda – tanda bahwa Lauren sedang menahan rasa lapar yang sangat luar biasa.

In Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang