56. Are You Blind?

14.2K 822 65
                                    

Edward melangkahkan kaki panjangnya dengan tergesa – gesa untuk memasuki rumah megahnya. Karena panggilan tiba – tiba dari Dokter Lucia mengenai keadaan Lauren, tanpa pikir panjang, Edward langsung menyelesaikan pertemuan bisnisnya di Paris yang sudah berlangsung selama 5 hari belakangan ini.

Saat memasuki rumahnya, mata Edward langsung tertuju pada figura besar yang kacanya sudah hancur. Figura besar itu memuat foto pernikahan Edward dan Lauren.

Setelah melihat figura besar itu dan kondisi rumahnya yang sangat lenggang, jantung Edward langsung berdebar tidak karuan. Dia sangat mengkhawatirkan istrinya, Lauren. Edward mempercepat langkahnya menuju ke kamar Lauren

Saat berada di depan pintu kamar Lauren, Edward bisa melihat seorang pria berbadan kekar dan bertampang seram sedang menjaga pintu kamar itu.

Edward mengernyit binggung saat melihat pria itu. Sepertinya, Edward tidak pernah memperkejakan pria itu sebagai bodyguard rumah ini ataupun Lauren, apa Edward lagi – lagi sudah melewatkan sesuatu?

"Siapa kau?" tanya Edward dengan tatapan datarnya pada pria itu

"Loco" jawab pria itu, Loco, dengan singkat sembari melayangkan tatapan tidak sukanya pada Edward. Sungguh, ia sangat tidak menyukai suami nonanya itu, karena suaminya itu hampir berhasil membuat nonanya bunuh diri

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Edward sembari berusaha menghiraukan perasaan kesalnya akan ucapan Loco yang terdengar dingin dan menyimpan banyak kebenciaan kepadanya

"Menjaga Lauren"

Lauren?

Edward mengernyit tidak suka saat mendengar nama istrinya keluar dari mulut tak sopan milik pria itu. Ingin rasanya Edward memberi pelajaran untuk mulut tak sopan itu

"Sepertinya, aku lupa kalau aku pernah memperkerjakanmu" ucap Edward dingin sembari menatap penampilan Loco dari atas kepalanya sampai ke bawah kepalanya.

Pria itu memiliki penampilan khas pria penjahat dunia bawah, pria yang memiliki pekerjaan sebagai seorang pembunuh bayaran atau penjarah toko – toko yang menyimpan barang – barang mahal. Sungguh, penampilan seperti itu tak pernah kalian temui di jejeran para bodyguard Edward yang selalu berpenampilan rapi dengan jas hitam mereka, celana bahan hitam dan juga sepatu pantofel mengkilap dengan warna yang senada.

"Anda memang tidak memperkerjakan saya, tetapi Lauren yang memperkerjakan saya. Saya bekerja untuk Lauren"

Rahang Edward mengeras, ingin rasanya ia memarahi Lauren karena wanita itu sudah memperkejakan seorang bodyguard dengan penampilan yang sangat merusak mata. Namun, saat Edward ingat bahwa saat ini kondisi Lauren sedang tidak baik, Edward langsung mengubur dalam – dalam niatnya itu

"Geser. Aku ingin masuk" tandas Edward pada akhirnya dengan wajah dinginnya

Loco yang tak ingin berlama – lama melihat wajah Edward langsung bergerak ke samping beberapa langkah agar Edward dapat masuk ke dalam ruangan Lauren.

Tak ingin membuang – buang banyak waktu, Edward langsung mendorong pintu kayu itu dan memasuki kamar Lauren. Hal pertama yang dilihat oleh Edward adalah sosok Lauren yang sedang tertidur dengan posisi terlentang. Dia terlihat sangat tenang. Sangking tenangnya, Edward takut sosok itu tiba – tiba berhenti bernapas

Edward melangkahkan kakinya mendekati Lauren, sepertinya wanita itu baru saja meminum obat tidur dari Lucia.

Hati Edward terasa perih ketika dirinya melihat wajah Lauren yang terlihat tidak baik – baik saja. Bekas sayatan mengering yang menghiasi dahi wanita itu seolah – olah menjadi bukti bisu kebrutalan wanita itu.

In Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang