52. Nerveous

13K 738 18
                                    

"Lauren..."

Suara tenang milik Edward menyentak Lauren dari lamunannya

"Ya?" tanya Lauren sambil menatap Edward yang saat ini tengah berdiri tepat didepannya

Saat ini, Lauren tengah menghabiskan waktunya bersantai di taman belakang rumah mereka. Terhitung, sudah 2 minggu sejak Lauren pulang dari rumah sakit. Bisa dibilang, hubungan Edward dan Lauren mulai membaik selama 2 minggu ini, meskipun mereka tidak seperti pasangan suami istri pada umumnya.

Namun, ada sesuatu yang janggal. Dalam 2 minggu ini, Lauren tak pernah melihat Alan. Apakah pria itu sangat sibuk?

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Edward dengan canggung

"Lebih baik..." jawab Lauren jujur sembari menggoyangkan bangku tamannya pelan

Edward tersenyum kecil.

"Oh iya... apa kamu tidak mau duduk, disini..." tawar Lauren sembari menepuk – nepuk bagian yang kosong di sampingnya

"Apa boleh?"

"Tentu saja. Kamu 'kan suamiku?" ucap Lauren yang diakhiri dengan sebuah tawa kecil

Edward tersenyum kecil. Dengan langkah mantap, Edward melangkahkan kakinya mendekati bangku goyang itu dan duduk di samping Edward

"Sudah lama ya kita tidak seperti ini..." gumam Lauren sambil tersenyum menatap langit

"Iya... padahal, dulu, kita selalu bertemu dan membicarakan hal – hal yang konyol" ucap Edward sambil ikut menatap langit

Duk...

Lauren meletakkan kepalanya secara perlahan di dada bidang Edward

"Lauren..." panggil Edward saat merasakan kepala Lauren sudah menyandar di dadanya

"Sebentar saja, aku lelah..." ucap Lauren sembari mencari kenyamannya di dada bidang Edward. Mata wanita itu terpejam dengan lembut

Edward langsung diam saat mendengar ucapan Lauren tersebut. Jantungnya berdetak dengan kencang dan tak beraturan, Edward menutup matanya dalam – dalam. Ia berharap suara detak jantungnya itu tidak dapat didengar oleh Lauren

"Apa kau gugup?"

Glek

Edward membuka matanya dengan cepat. Wajahnya langsung memucat seketika. Niatnya dia ingin berakting seperti para pria maskulin ketika wanita mereka menyandarkan kepalanya di dada para pria itu, namun, aktingnya itu gagal. Dia tidak bisa segagah itu

"Kau tak perlu menjawabnya... Daritadi dadamu berdebar" ucap Lauren yang diakhiri dengan sebuah kekehan kecil

Edward menghela napasnya dengan kasar

"Kalau kau tidak suka, kau bi---

"Aku suka! Aku sangat menyukainya!" potong Lauren dengan cepat sembari menengadahkan kepalanya sehingga mata birunya bersiobrok dengan mata berwarna coklat terang milik Edward

Edward diam.

Mata coklat terangnya menatap dalam mata biru milik Lauren. Sejak dulu, Edward adalah penggagum mata biru itu. Entah kenapa, setiap menatap dalam mata itu, seluruh pikiran Edward seolah – olah kosong. Dirinya serasa ditarik ke dalam lautan biru yang menyimpan banyak rahasia itu

Kini, Edward tau bahwa tak akan pernah ada pria yang berhasil lepas dari jeratan pesona Lauren.

"Aku menyukainya, suaranya seperti bug.. bug.. bug... eumh... seperti... seperti lagu EDM" ucap Lauren sembari mendekatkan telinganya ke dada bidang Edward

In Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang