33. Because You are My Husband

18.3K 924 14
                                    

Lauren melangkahkan kakinya memasuki rumahnya yang nampaknya telah lenggang. Lauren menghela napasnya dengan kasar, setelah tadi dirinya terlambat makan siang, kini dirinya harus terlambat juga makan malam.

Lauren menatap jam tangan berwarna silver yang menggantung manis di tangannya. 10. 20 PM. Luar biasa! Lauren hanya berperan sebagai pengganti sementara Edward, namun ia harus pulang selarut ini dari kantor.

"Bagaimana keadaan di kantor, tadi?"

Lauren langsung tersentak dan memegang dadanya yang bergemuruh. Sungguh, Lauren merasa sangat terkejut saat mendengar suara Edward yang tiba - tiba muncul.

"Apa kau berniat membunuhku, hah!" sentak Lauren marah sambil menatap Edward yang tengah menyilangkan kakinya di sebuah sofa yang berada di hadapan Lauren

"Untuk apa aku membunuhmu? Aku masih memerlukan dirimu disampingku" ucap Edward sambil mengendikan bahunya

Lauren menghela napasnya dengan kasar dan melanjutkan langkahnya ke sofa tempat Edward sedang duduk dengan gaya bossynya

"Tadi aku berjumpa dengan wakil dari perusahaan Carmen. Dia memberikanku file proposal ini" ucap Lauren sambil menyerahkan file yang tadi diberikan oleh sekretaris Edward kepadanya

Edward mengganggukan kepalanya pelan dan menerima file itu. Edward membuka file itu dan membaca sekilas proposal yang tertuang di file itu

"Aku ingin meminta sesuatu kepadamu, apa kau akan mengabulkannya?" tanya Lauren sambil menatap Edward yang tengah membaca file itu

Mendengar pertanyaan Lauren, Edward mengahlihkan pandangannya dari file proposal yang sedang dibacanya. Tumben sekali Lauren meminta sesuatu kepadanya, biasanya, istrinya itu selalu bersikap mandiri.

"Apa?"

"Aku tau kalau keputusan final perusahaan Carmen berada di tanganmu. Apapun keputusannya nanti aku tidak bisa menggaganggu gugatnya. Namun aku memiliki sebuah permintaan"

"Katakan, kau tidak perlu berbelit - belit seperti ini" ucap Edward

"Aku ingin kau hanya mensponsori 40 persen proyek yang diajukan oleh perusahaan Carmen" ucap Lauren mantap

Edward mengangkat salah satu alisnya saat mendengar permintaan Lauren yang terdengar aneh baginya. Baru kali ini rasanya, Lauren meminta sesuatu yang berbau bisnis seperti ini kepada Edward

"Kenapa kau mengatakan hal itu? Apa wanita perwakilan Carmen itu sudah melukai egomu?" tanya Edward penasaran

"Dia tidak melukai egoku. Tapi dia sudah melakukan hal yang lebih parah dari itu" ucap Lauren sambil mengeratkan rahangnya

Pikiran Edward langsung berkelana ke sikap Claudia saat melakukan pertemuan dengannya kemarin. Jika dilihat - lihat, sikap Claudia yang terlihat sangat polos dan ambisius namun tak jelas itu pasti sangat bertentangan dengan sikap keras Lauren.

Apa nona muda Carmen itu sudah menyemburkan air mineral dari mulutnya ke wajah Lauren? Memikirkan hal itu membuat Edward menahan senyumannya.

"So...?"

"Dia sudah merusak anak guci impian Ibuku yang sengaja kupajang di tengah - tengah lobi" jawab Lauren dengan wajah dinginnya

"Benarkah?" tanya Edward yang tampak terkejut dengan jawaban Lauren yang sangat berbeda dengan apa yang ada dipikirannya

"Aku tidak terkejut kalau kau tidak mengetahui hal itu. Namun, intinya, aku ingin kau mengabulkan permintaanku tadi" jelas Lauren

"Kenapa aku harus mengabulkan permintaanmu itu?" tanya Edward

In Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang