4 Juni (By JK)

13.5K 315 28
                                    

Ini sudah jam 11 siang, dan laki-laki yang melabeli diri sendiri sebagai World Wide Handsome itu masih betah bergelung di dalam selimut. Bahu lebarnya yang hanya berbalut piyama pink-silk tipis sedikit terekspos karena tidak sepenuhnya dikancingkan dengan benar.

Itu bukan salahku, sudah kusarankan dari semalam bahwa tidak usah pakai baju saja sekalian. Toh pelukan dariku saja lebih dari hangat, iya kan?

Tapi memang dasarnya Seokjin Hyung-ku itu orangnya paling ribet, setiap malam sebelum tidur selalu saja ada ritual beberesih yang panjang. Selalu memastikan kasur dan pakaian yang dikenakan steril dari segala jenis debu.

Padahal 'loh ya ... tidak sampai semenit setelah dibersihkan, ranjang kami akan bersalin rupa bagai kapal pecah terkena bencana. Seiring dengan kegiatan panas penuh gairah yang selalu jadi lullaby panjang hingga menjelang pagi datang.

Astaga, ini bahkan baru pembuka. Dan aku sudah keceplosan bicara urusan ranjang.

Ya bagaimana? Sudah sah! Sudah hak paten kalau Kim Seokjin itu milik Kim Jungkook. Tidak percaya? Kalian boleh tanyakan langsung pada Hitman-Bang yang jadi saksi di pernikahan kami. Malah pakai acara sumbang lagu segala.

Drtt drtt drtt

Getaran pada saku, dan begitu ku keluarkan terpampang pesan dari Hoseok hyung pada ponselku.

[Kalian masih di mana? Tidak lupa hari ini ada syuting Run BTS kan?]

"Astaga! Bagaimana bisa aku lupa?!" Kutepuk jidat dengan telapak tangan. Baru ingat kalau hari ini adalah jadwalnya kami syuting untuk acara mingguan. Segera saja kuhampiri ahjussi pemalas yang masih tidur seperti batu di atas ranjang.

"Yeobo-ya ... ayo bangun, kita ada syuting." Kuguncang bahunya pelan.

Seokjin-hyung mendengung, menggeliat pelan tanpa mau repot-repot membuka mata. Wajah tampannya masih tampak damai menempel pada bantal bergaris abu-abu yang sudah jadi 'jimat' sejak masih di dorm dulu.

"Yeobo ... ayo bangun, aku akan siapkan pakaian dan sarapan." Tidak menyerah, kali ini tanganku bergerak menuju wajah, sengaja kujepit hidung mancungnya itu dengan jari telunjuk dan jempol.

Berhasil! Si tampan-ku mengerang pelan sambil mulai mengerjapkan mata.

"Sepagi ini sudah membangunkan ... Kangaroo, kamu ini benar-benar."  Suara serak dicampur wajah bantal dengan bibir plumpy nya yang membengkak. Astaga ... mungkin ini salah satu alasan kenapa banyak pasangan yang sudah menikah nyaman berlama-lama berada di kasur pada pagi hari. Maksudku, bagaimana bisa ada orang bangun tidur setampan ini?

"Aish ... pagi bagaimana? Ini sudah jam 11 yeobo!" Kupukul bahunya pelan. Seraya kemudian menggerayangi kancing piyamanya yang terbuka, berusaha menutup karena beberapa ruam pekat yang tersebar di area dada dan perutnya yang terekspos itu lumayan membuat pikiranku kelayaban.

"Sesiang itu?" Alis Jin-hyung mengkerut lucu. Dan aku membalasnya dengan anggukan.

"Hobi hyung udah ngirim pesan, sepertinya hyung yang lain sudah di sana." Tambahku, membelai lembut surai hitamnya yang mulai memanjang. Aroma strawberi yang khas tercium lembut.

Jin hyung bangun dari posisi tidurnya. Duduk bersila sambil menguap, mengerjap-ngerjapkan mata karena silau dengan cahaya yang menerobos dari jendela.

Aish ... menggemaskan sekali, dengan tingkah seperti itu tidak akan ada yang menyangka bahwa sebentar lagi dia akan berusia 30 tahun.

"Um ... yasudah, hyung mandi oke? Aku akan bersiap dan menyiapkan bekal. Kita sepertinya makan di mobil saja, biar lebih efisien." Aku berusaha beranjak dari kasur. Namun baru hendak melangkah tangan hangat menarik pinggangku dengan cepat hingga aku kembali jatuh di atas ranjang.

OUR SECRET (Jinkook oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang