Get Drunk

4.1K 173 92
                                    

LA, 20 November 2021

Di sini malam, gemerlap dan pastinya jauh berbeda dengan suasana Korea di mana pandemi masih dalam masa penanganan. Dan Seokjin merasakan perbedaan itu, ketika menyingkap tirai jendela, maka yang dia dapati adalah aktifitas manusia dengan segala jenisnya.

Billboard berukuran besar, itu ditata dengan sangat baik juga terukur di sejumlah bangunan perkantoran.

Well yeah, apalagi yang bisa kau lihat dari sebuah kota megapolitan selain kemajuan teknologi dan gejolak manusia di dalamnya? Bahkan 24 jam seakan tidak cukup bagi geliat kota untuk terus hidup.

Tempat ini sangat berbeda dengan Deoksan. Dan itu membuat Seokjin merindu. Rindu suasana sunyi juga derik binatang malam yang terdengar kala jendela kamar terbuka, bercampur aroma rumput dan tanah basah.

Dia baru beberapa hari berada di LA, dan itu masih cukup lama dari jadwal kepulangan. Sedikit berlebihan jika harus mengatakan ini adalah 'home sick'.

"Kenapa tidak ikut Jungkook saja sih? Alih melamun seperti itu."

Saking asiknya berkelana di alam pikir, si tampan Kim sampai lupa kalau dia tidak sendirian di ruangan itu. Ada Min Suga, yang selama satu jam ini sibuk berkutat dengan perangkat pembuat musik yang selalu dibawanya ke manapun itu.

"Kau tahu benar aku tidak suka kebisingan." Seokjin menimpali, bergeser sedikit dari posisi awal, dan dia menghempaskan punggung pada sofa berwarna cokelat karamel yang sedikit banyak mengingatkan nya pada pakaian motif leopard yang dikenakan Jungkook sesaat lalu.

Iya, beberapa saat lalu dia pamit pergi, bersama Taehyung, Jimin, juga Hoseok untuk menghadiri konser Harry Styles. Dia bersikeras ingin Seokjin ikut serta, dan tentu saja dapat penolakan telak.

Berbeda dengan Maknae line yang memang punya kebiasaan clubing juga ikut party di pesta-pesta, Hyung line minus Hoseok adalah mereka yang ... lebih memilih menghabiskan waktu di tempat tertutup juga tidak ada kebisingan.

Mereka jago minum, terutama Seokjin dan Suga yang memang kadar toleransi terhadap alkoholnya sangat tinggi. Jadi sebetulnya tidak akan masalah kalau pergi clubing seperti itu. Tapi ya itu tadi ... segalanya lebih suka dilakukan di tempat privat yang tidak sembarang orang bisa melihat.

"Memangnya konser kita tidak bising?" Terdengar sarkas, dan Seokjin sama sekali tidak heran karena itu. 10 tahun lebih mengenal Suga, sudah lebih dari kenyang baginya mendapat jenis nada seperti itu.

"Sebisingnya di konser kita, aku dibayar untuk itu. Dapat uang, kaya kan jadinya?" Seokjin berujar dengan nada main-main, namun sang adik justru mendecakan lidah. "Dasar maniak bisnis! Perhitungan sekali sih?"

"Aku anggap itu pujian!" Seokjin tertawa rindik, mengambil ponsel kemudian mengecek beberapa pesan yang masuk.

"Kupikir kau akan kesal ditinggal pergi, tumben sekali tidak mengeluh?" Suga menaikan sebelah alisnya sebelum meraih gelas wiski yang sejak tadi didiamkannya. Selalu ... wiski itu must baginya kalau sedang membuat lagu.

"Dia hanya pergi ke konser, lagi pula ini sudah lama sekali sejak kita semua tidak bisa melihat hal-hal ramai seperti itu. Biarkan saja, toh dia masih muda." Seokjin berujar ringan, meraih gelas lain kemudian menuangkan cairan berwarna kuning emas itu ke dalamnya. Menambahkan tiga cube es batu sebagai pelengkap.

"Bukankah dengan mengatakan hal itu kau terdengar seperti seorang ahjussi sekarang?" Pemuda Min melemparkan tatapan menggoda, dan Seokjin tertawa dibuatnya.

"Mau bagaimana? Aku sudah 30 tahun sekarang. Ayahku bahkan punya aku di usia yang ke 28. Bukankah aku terlambat beberapa tahun untuk sampai di tahap yang lebih dari sekadar suami?"

OUR SECRET (Jinkook oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang