That PARTY and .....

4.1K 209 100
                                    

Ini masihlah pukul empat lebih tiga puluh pagi, ketika Jungkook yang entah apa pasal kembali terbangun setelah tidur tidak lebih dari dua jam merengek, mengguncang pria lain di sisi kanan ranjang agar ikut terbangun.

"Demi Tuhan sayang, aku baru tidur dua jam! bisa kah menunggu sebentar lagi?"

Seokjin menggeram rendah, sungguh, matanya sangat berat seolah digelayuti batu. Mereka belum lah ada 24 jam kembali ke rumah selepas penerbangan malam dari pulau Jeju, dan langsung disuguhi dengan segudang jadwal dari agensi untuk syuting, baik itu konten show rutinan mereka, projek kolaborasi, pemotretan majalah, bahkan jadwal persiapan comeback solo masing-masing member.

'Ini istirahat sebelah mananya sih? Perasaan jadwal kita malah makin banyak.' Keluh Seokjin pada asisten juga managernya ketika mereka datang ke rumah untuk memberikan jadwal. Tahu akan diberikan jadwal kerja sebanyak itu saat dirinya masih ingin libur, maka semangka yang sengaja dia bawakan dari Pulau Jeju tidak akan dia berikan pada si Hitman Bang itu. Ah ya, bicara soal semangka-

"Yeobo ih~ buruan bangun! aku mau hwaechae sekarang!"

Tubuhnya masih berguncang, kelinci bongsor yang sejak tadi tidak henti merengek padanya mulai lancang beralih posisi, duduk di atas punggung Seokjin yang telanjang, menarik-narik rambut serta memukuli bahunya.

Ini juga! Kerasukan apa sebetulnya kelinci liar itu? Pagi buta begini minta dibuatkan Hwaechae segala?

"Lihat jam! kamu pikir jam berapa sekarang? Perutmu sering sakit, sekarang mau makan Hwaechae pagi-pagi?"

Seokjin mengerang, sengaja menoleh pada yang lebih muda dengan tatapan tajam, Demi Tuhan, bukannya Seokjin tidak sayang kepada istrinya hingga permintaan sederhana seperti itu saja tidak mau menuruti. Masalahnya adalah, ini masih pagi! Mana ada orang yang makan hwaechae di pagi buta seperti ini? Yang ada sakit perut!

"Aku maunya sekarang yeobo! Buruan bangun! kita bikin sekarang yuk? Eum? Kalau dinanti-nanti semangkanya keburu enggak seger!"

Si kelinci montok masih berusaha membujuk. Demi Tuhan, Jungkookie betul-betul ingin makan Hwaechae sekarang! Rasanya seolah-olah potongan semangka yang dicampur dengan susu, esbatu, soda, serta madu itu sudah ada di mulutnya! Dia bahkan hampir meneteskan air liur untuk itu.

Seokjin mengusak wajah kasar, bangun tanpa aba-aba hingga Jungkookie yang sejak tadi 'menunggangi ' tubuhnya terjatuh dengan tidak etis ke atas ranjang. Untung saja Cowai yang mendesai tempat tidur itu betul-betul membuatnya dengan bahan dan desain yang terbaik sehingga Jungkookie tidak merasa kesakitan.

"Coba lihat sini," si tampan Kim menarik istrinya hingga kini berhadapan. Sengaja memegang bahu sambil menatap langsung ke mata bulat yang berbinar penuh keinginan layaknya sebuah pohon natal itu. Sial, padahal tadinya mau bersikap tegas, kalau yang mau ditegasi memasang wajah macam anak anjing begitu Seokjin mana tega?

"Kenapa tiba-tiba mau Hwaechae,eum?" Seokjin bertanya dengan lembut, sementara yang ditanya mencebikkan bibirnya dengan lucu, "enggak tahu ih~ tiba-tiba aja keinget sama Hwaechae yang kita buat waktu di Pyeongcang itu. Hyungie ... mau ya buatin? Pleaseeee ...." Kedua tangannya mengepal dan disatukan di depan dada. Dan kalau sudah seperti itu, Seokjin tidak ada pilihan lain kecuali menuruti keinginan kelinci montoknya.

"Baiklah, ayok!"



-----------------------




Duduk bersila di atas karpet ruang TV, menonton chanel kartun, dengan semangkuk besar Hwaechae di atas pangkuan, Jungkookie lebih mirip seorang anak berusia lima tahun alih pemuda matang berusia lebih dari seperempat abad yang sudah menikah, Seokjin yang berdiri tidak jauh darinya memandang gemas, merasa hilang kantuknya melihat bagaimana kelincinya betul-betul menikmati apa yang dia buatkan. Oke, kesampingkan sejenak kenungkinan dia akan merengek sakit perut, Seokjin bisa mengomelinya nanti.

OUR SECRET (Jinkook oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang