Tiga Dimensi(?)

3K 209 80
                                    

“Aku tidak bisa menyentuhmu lewat telepon, atau menciummu lewat alam semesta.”

-JK/29/09/23-

***
Kamu tahu tidak? LDR yang benar-benar LDR itu seperti apa? Dulu, Jungkook mana paham hubungan seperti itu. 24/7 dirinya bersama sang suami, toh memang mereka bekerja dalam satu ruang dimensi yang sama. Bebas bermesraan asal  hati-hati dan tidak sampai tertangkap kamera. Dalam 7 hari masa kerja, maka paling banyak hanya satu atau dua hari dirinya berpisah jadwal dengan sang pujaan hati.

“Memangnya tidak bosan ya bertemu wajah yang sama selama belasan tahun dari membuka mata sampai ucapan selamat tidur dan mimpi indah?”

Mingyu-sahabatnya- pernah bertanya saat dia, yang sebelumnya janjian berkumpul di apartemen bersama line97 yang lainnya untuk sesi karaoke sambil nonton bola justru dini  hari buta pamit pulang secara tergesa dengan alasan kalau Seokjin hyung-nya pulang dan menunggu di rumah mereka.

“Kalau ketemu sama orang yang tepat, mana ada bosannya sih? Yang ada justru kalau aku enggak ketemu sebentar aja bawaannya jadi rindu terus Gyu …” Si manis bergigi kelinci menjawab dengan kerutan hidung khasnya. Setiap kata begitu terasa yakin tanpa ragu. Dan Mingyu sepertinya betul-betul yakin kalau pemuda di hadapannya betul-betul budak cinta dari pria bermarga Kim berbahu seluas samudra.

“Lebay ah, nanti kalau beneran harus jauhan sama suamimu gimana? Memangnya siap nanggung rindunya?”

Jungkook mengekerutkan kembali hidungnya, namun kali ini bersama dahi. Seakan berpikir dulu sebelum menjawab hal itu.

Kalau misal … nanti nya dia terpaksa berpisah dari Jin hyung nya … Jungkookie kuat tidak ya? Dia kan bukan pejuang rindu yang hebat, ditinggal sebentar oleh Seokjin-nya saja Jungkookie merana bukan kepalang, berasa 24 jam dalam sehari berlalu bagai jam karet yang diberi perekat. Apalagi kalau lama?

“Kok diem?” sahabatnya bertanya kembali ketika yang lebih muda tetap mematung di depan pintu apartemennya.

“Aku … aku enggak tahu.”
***
Itu dulu … karena sekarang … Jungkook sepertinya paham benar dengan pola hubungan jarak jauh itu. Ini sudah hampir 10 bulan, terhitung sejak suaminya pamit bertugas menjalankan wajib militernya. Jangan tanya bagaimana Jungkook melewati sepuluh bulan itu … karena sungguh, hanya dia saja dan Tuhan yang tahu sekeras apa usahanya selama ini bertahan tanpa Seokjin di sisinya. Melewati malam neraka dan penuh duri yang tidak akan bisa dijabarkan seberat serta sesulit apa.

Butuh tiga bulan bagi Jungkook untuk sekadar berani mengangkat telpon dan berbalas pesan dengannya saja. Itu pun setelah ditegur langsung oleh ibunya yang sudah muak dengan keadaan Jungkook dan suaminya.

“Kamu ini jadi laki-laki kok cengeng sekali? Suamimu pergi buat bertugas, bukan selingkuh apalagi main perempuan. Kalau kamu pasangannya kelamaan muter sama kesedihan kamu saja, di sana dia siapa yang ngasih semangat?”

Begitu omelnya suatu saat, padahal ya, ibu Jeon itu kan dulunya tidak terlalu suka dengan sang menantu, malah sempat-sempatnya buat Seokjin sampai hampir mundur karena tidak tahan dengan itu. Tapi lihat sekarang? Yang paling rajin nengok dan nanyain kabar justru dirinya, yang paling sombong sama saudara dan kerabat kalau dia punya menantu calon sersan juga dia. Seokjin itu sudah lebih dari sekadar kebanggaan di antara mereka semua.

“Ya kan eomma enggak tahu gimana beratnya situasi aku sekarang? Hidup enggak sama hyungie itu berat eomma, apa-apa aku harus nahan sendiri … berusaha sendiri, bertahan sendiri-”

“Yang nyuruh kamu nahan semuanya sendirian siapa? Enggak sadar suamimu tiap malam nelpon dan ngirim pesan? Tiap minggu nelpon eomma sama hyung mu cuma buat mastiin kamu baik-baik aja dan enggak sendirian? Dia bahkan minta ibunya buat dateng setiap bulan, mastiin di rumah kamu enggak kekurangan, belum lagi semua staff, manager, sama bodyguard yang sebelumnya selalu sama dia, dia minta mereka semua buat beralih jadi staff kamu aja. Di bagian mananya sih Koo dia ninggalin kamu sendirian?! eomma heran deh, kamu ini sebenernya anak eomma apa bukan sih? Kok bodohnya itu loh … kebangetan!”

OUR SECRET (Jinkook oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang