PRANK?

3.5K 163 101
                                    

Pernah tidak sih, kalian berpikir setidaknya sekali dalam seumur hidup ingin merasa betul-betul dimiliki? Dicemburui ... dilabeli sudah hak milik dan tidak boleh sembarang orang bisa mendekati?

Pasti pernah dong ya?

Jungkook juga sama. Sekali waktu ... ingin rasanya di kekang-kekang seperti umumnya pasangan lain. Di larang ke mana, tidak boleh ini atau itu. Harus begini harus begitu.

Konyol memang, tapi itu bukan tanpa alasan. Seokjin-nya terlalu baik, terlalu sabar dan tidak pernah sekalipun menuntut apapun dari dirinya.

Seperti tiap kali Jungkook pergi bersama teman-temannya, Seokjin pasti selalu mengizinkan sekalipun itu  harus membatalkan janji dengan dirinya.

Atau saat Jungkook dengan teledor menghilangkan benda dan hadiah yang sengaja diberikan ... si Kim tampan itu tidak pernah memarahi. Selalu maklum dan bilang, 'yasudah, tidak apa-apa.'

Bahkan saat si manis itu melakukan fanservis dengan member yang lain, sang kekasih tidak pernah merasa perlu untuk sekedar 'cemburu' atau protes. Berbanding terbalik sekali dengan dirinya yang selalu cepat termakan emosi dan api cemburu. Tak segan mengintrupsi dan marah kalau dirasa kedekatan sang kekasih dengan member atau orang lain di luar batas.

Seokjin itu ... apa ya disebutnya? Terlalu! Iya, terlalu memanjakan dan mengiyakan apapun mau Jungkook tanpa pikir panjang. Tanpa harus beradu argumen panas atau penjelasan.

Katanya, selama dia mampu, dan Jungkook akan bahagia dengan itu maka Seokjin akan berusaha menurutinya.

"Ya makanya ... seharusnya kamu bersyukur Koo, di mana lagi coba dapat pacar paket komplit macam Seokjin-hyung?"

Itu Eunwoo yang berkomentar, setelah hampir lima belas menit dihabiskan dengan mendengar keluh kesah sang sahabat akan kekasihnya yang 'terlalu baik' menurut Jungkook. Aneh memang, bagaimana bisa ada orang yang mengeluh karena terlalu dibaiki? Jungkook masokis atau bagaimana? Begitu pikir Eunwoo.

"Masalahnya Woo, aku tuh kadang ngerasa ... Seokjin hyung itu terlalu santai, seolah enggak merasa takut kalau akunya bakal lepas." Jungkook kembali mengerucutkan bibir. Mengaduk-ngaduk francpucchino-nya tanpa berminat untuk minum. Mereka sedang di Cafe tempat biasa berkumpul.

"Lah ya bagus, artinya Jin hyung percaya penuh sama kamu Koo. Lagian mikir apa sih sampai punya pikiran lepas dari dia?"

Kali ini Mingyu yang menimpali. Semula asik melahap pasta di piringnya namun kini memusatkan atensi pada si Jeon muda. Jujur saja ya, Mingyu  selalu beranggapan kalau Jungkook itu beruntung. Karirnya bagus, masa depannya cerah, punya Kim Seokjin pula? Apa lagi yang kurang?

Kurang bersyukur saja yang ada.

"Haish ... yang bilang mau lepas siapa? Aku kan cuma ... apa ya? Sekali-kali merasa pingin di posesive-in begitu." Si Jeon mengibaskan lengan dengan terburu. Mana ada dia berpikiran lepas dari kekasihnya? Sumpah demi Odeng dan Eomuk, Jungkook tidak akan rela.

"Yaudah, panas-panasin aja Koo." Yugyeom tiba-tiba nyeletuk, dan itu spontan membuat si maknae paling muda BTS mengerutkan dahi.

"Panasin? Gimana maksudnya?"

"Prank!" Yugyeom mengulang, kali ini dengan wajah serius. Kawan-kawannya mulai menatap dengan beragam ekspresi. Ada yang memperingatkan untuk tidak aneh-aneh, ada pula yang tampak penasaran.

Jungkook sih ya jelas, penasaran.

"Prank? Dipikir youtuber!" Mingyu menggeplak bahu anak ity dengan bucket hatnya. Dalam hati sudah berkomat-kamit supaya kawannya yang satu itu tak sampai memberi saran yang aneh-aneh.

OUR SECRET (Jinkook oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang