"Kamu terlalu siap pergi, untuk aku yang masih harus berbenah diri"
-JK/02/02/23-
***
Rusuk patah, satu-satunya yang dia ingat ketika akhirnya punya motivasi untuk bangun dari tempat tidur. Itu bukan jenis cidera yang sebenarnya, maksudnya, Bam datang dengan tubuh besarnya, menerkam dengan sikap main-main yang justru berakhir tubuh mereka bertabrakan. Sensasinya seperti terkena pukulan tinju tepat di perut, mendatangkan mual serta kesulitan bernapas yang membuat sesak beberapa hari terakhir ini.
Tirai kamar masih tertutup rapat, namun garis vertikal yang bersumber dari celah jendela berhasil masuk. Itu cukup memberitahu jam berapa sekarang. Terduduk di tepian ranjang, berusaha bertarung dengan denyut pada kepala yang sepertinya hampir meledak. Dia lupa pasti berapa banyak gelas bir yang dihabiskan semalam, yang jelas sekitar pukul 4 pagi, dirinya mulai kesulitan menemukan botol yang masih bisa dituang isinya ke dalam gelas.
Malam yang buruk.
Tapi tidak cukup buruk jika dibanding-
Drttt Drtttt Drtttt
Getaran berulang berasal dari bawah bantal, butuh beberapa saat bagi pemuda itu untuk menemukan benda pipih yang jadi sumber suara, layarnya masih berkedip, menunggu seseorang berbaik hati menggeser ikon dan menerima panggilan.
"Yeoboseo?" Suara itu seperti derit pintu, dan itu memberi motivasi lain untuk turun dari atas tempat tidur, terseok menuju dapur dengan pandangan yang masih belum sepenuhnya fokus.
"Aku sudah berdiri di depan pintu selama setengah jam, Jungkook-ah ... kamu punya janji dengan dokter hewan satu jam lagi kalau kamu lupa."
Itu Junghyun yang bicara, membuat sebelah alis pemuda yang dipanggil namanya terangkat, secara otomatis memutar arah pandang pada kandang di sudut sebelah kanan di mana area living room berada. Bam menemaninya begadang semalam, dan dia sepertinya masih tidur saat ini, karena tidak ada tanda-tanda keberadaannya di luar kandang.
"Kenapa berdiri di sana? Bukannya hyung hapal sandinya?"
Membuka lemari Es, dan yang Jungkook temukan hanya beberapa botol air mineral dingin. Kapan terakhir kali seseorang mengisi kulkas di rumah ini?
Ah ya ... 52 hari yang lalu!
Bajingan itu!
Apakah dia akhirnya harus belanja sendiri sekarang? Ataukah-
"Apakah 040613 masih jadi pin rumahmu?"
Kepalanya kembali berdenyut, dia baru saja bangun setelah bertarung habis-habisan dengan sakit kepala parah juga sisa alkohol semalam. Bukan hal yang mudah untuk mengingat sesuatu yang tidak begitu penting seperti sandi pintu. Walau begitu, Jungkook juga tidak punya pilihan selain berusaha mengingat-ingat, dan seingatnya, iya ... itu masih pin-nya sampai dua minggu lalu dia mengubahnya sambil mabuk dan menangis meraung-raung. Sialan, bisakah ingatan buruk itu enyah dari kepala?
"Jungkook-ah ...."
Hyungnya kembali bersuara, dan itu membuat Jungkook melempar botol air yang sudah tandas isinya ke dalam keranjang sampah. Dan ... sejak kapan sampah di rumah sebanyak itu? Bukankah isi apartemen sialan ini sekarang hanya dia seorang?! Memangnya Jungkook makan sebanyak apa? Ah ya ... maksudnya ... memangnya sudah selama apa dia tidak membuang sampah-sampah itu?
"Aku lupa pin-nya hyung ... 041292? 010997?" Kepala masih berdenyut. Dan dia bisa mendengar sang kakak menyalak di luar sana.
"Berhenti bermain-main Jungkook-ah! Buka pintunya dari dalam! Aku bersama Kim Eommonie sekarang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR SECRET (Jinkook oneshoot)
FanfictionTentang Seokjin dan Jungkook dengan segala cerita yang membuat pikiranmu abu-abu. Just Fanfiction, jangan dilibatkan dengan dunia nyata oke? Enjoy ur Journey! Let's Get It!!! #1 Jinkook (29082021),(05092021) #1 Taejin (30092021) #1 Taejinkook (26022...