Seranjang

4.9K 163 63
                                    

Toronto, September 2018

Dingin.

Itulah kesan pertama yang dirasakan oleh para personel Beyond The Scene saat untuk pertama kalinya menginjakan kaki ketika keluar dari dalam mobil. Sebuah bangunan besar, mungkin sejenis villa didominasi warna gelap tampak berdiri kokoh dengan halaman berumput yang luas.

"Jadi ... kita akan tidur di sini tiga malam ke depan?" Taehyung memutar posisi topi merahnya ke belakang. Memperhatikan bangunan itu dengan seksama, di sebelah Jimin yang juga tengah melakukan hal serupa.

Kalau sempat, kita mungkin bisa bermain softball atau sepak bola di sana, pikirnya.

"Tempat ini dingin." Si mungil Park memeluk tubuhnya sendiri, gatal ingin mengambil jaket, namun juga tidak yakin apakah membawanya di tas atau tidak.

"Tak apa, aku akan memelukmu nanti." Si pemilik senyum kotak melingkarkan sebelah tangannya pada bahu yang lebih tua. Dan itu justru dapat dengusan dari yang bersangkutan.

"Tempat ini tidak jauh lebih baik dibanding punya Jin hyung di pulau Jeju." Hoseok bergabung dan menimpali kala teringat akan bangunan bergaya Mediteranian yang kakak tertuanya bangun di sebidang tanah yang cukup luas, tepat di pinggiran pantai-nya yang asri.

Ah ya, omong-omong soal Seokjin, kalian pasti bertanya dimana dia dan Jungkook bukan?

Tidak terlihat di mana pun, karena saat ini keduanya masih tertidur di dalam mobil van. Dengan Seokjin yang bersandar pada kursi dan Jungkook yang berbaring menyamping berbantalkan paha kekasihnya sembari tak lepas memeluk boneka domba bernama RJ itu.

Staff ingin-nya membangunkan sebetulnya, karena harusnya mereka mulai mengambil gambar. Namun urung saat Namjoon menggeleng dan mengisyaratkan 'nanti saja'. Selama sepekan berada di Kanada untuk konser, mungkin ini adalah kali pertama mereka dapat jatah rehat sejenak. Itupun guna kepentingan syuting konten Run BTS. Jadi Namjoon lebih dari paham bagaimana pasangan Jinkook kelelahan hingga tidur sepanjang perjalanan.

Barulah, ketika jam sudah menunjukan hampir pukul 10 pagi pengambilan adegan di ambil. Berdempetan di sebuah sofa panjang, ketujuh orang berparas rupawan itu akhirnya memulai syuting.

"Maaf, hyungie pasti pegal sepanjang jalan tadi." Jungkook berbisik pada pria tampan di sebelahnya. Masih, boneka bersyal merah yang tak pernah absen di bawa Seokjin ke mana pun mereka pergi, berada dalam dekapannya.

"Gwenchana, kamu pasti kelelahan bukan? Semalam saja tidak tidur." Seokjin balas berbisik sambil lalu diam-diam memainkan kaki submisivenya di bawah sana. Saling membelit dan menggelitik pelan.

"Yang bikin aku jadi gak bisa tidur siapa?" Jungkook merengut lucu, namun kemudian menunduk. Kalau diperhatikan secara seksama, dia jelas merona merah di bagian tulang pipi. Dan itu bukan tanpa alasan.

'... jadi, eomma dan appa Kim meminta kita menikah tahun depan?' Jungkook mengerjap kaget, mereka baru saja selesai makan malam di kamar hotel selepas konser ketika Seokjin tiba-tiba saja menyampaikan berita itu.

'Begitulah. Eomma bilang lebih cepat lebih baik, toh keluarga kita sudah sama-sama setuju.' Seokjin menjelaskan dengan raut yang lebih tenang, jelas berbanding terbalik dengan lawan bicaranya.

'T-tapi ... tapi kan Junghyun hyung belum menikah, lalu, Seokjung hyung juga belum dua bulan ini resmi menikah ... sekalipun kita sudah bertunangan, apakah, apakah tidak terlalu cepat?' Jungkook tampak meragu. Jelas sekali terlihat dalam sorot matanya yang khawatir akan banyak hal.

Seokjin paham itu. Kekasihnya masih muda, dan jelas masih ingin menikmati kebebasan seorang pria lajang alih terikat dalam hukum Tuhan bernama pernikahan.

OUR SECRET (Jinkook oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang