My Universe ( By Jin)

4K 167 34
                                    

Sambil play lagu di atas yaa☝☝

.


.


.


.


A-anyeong!

Haish, apa ini? Kenapa pula aku harus gugup untuk memulai cerita yang bahkan aku-nya saja tidak bisa melihat wajah-wajah pembaca secara langsung? Ini pasti karena penulisku lebih sering memakai sudut pandang Jungkook dan sudut pandang dia sendiri.

Jadilah, sekalinya aku ingin bercerita. Kaku kan jadinya?

Lupakan, ini masih cukup pagi-di tempatku- tentu saja. Jadi tak ada alasan berkeluh kesah dengan masalah sepele. Lagipula, ini hari yang sangat baik. Dan hari yang baik harus di awali dengan yang baik-baik.

Membangunkan istriku dengan sebuah ciuman, misal?

"Tuan Muda, sarapan-nya hampir siap."

Seorang perempuan tambun berusia kepala lima ke luar dari balik pantry. Kalian pasti kenal bukan? Choi ahjuma, bibi pelayan sekaligus pengasuhku sejak masih kecil.

"Begitu? Baiklah ... aku akan membangunkan Jungkook dulu." Jawabku seraya kembali melangkahkan kaki menaiki tangga menuju lantai dua.

Semalam kami baru sampai di rumah pukul 2 pagi. Jadilah sekalipun jam dinding telah menunjukan hampir pukul 9, bayi kelinci raksasa-ku masih terlelap di alam mimpi.

Dalam balutan piyama sutera berwarna coral-blue/yang sebetulnya piyamaku/si manis bergigi kelinci itu tidur terlentang di atas ranjang. Beberapa bantal dan boneka sudah berpindah posisi ke atas lantai marmer. Pun begitu dengan kondisi spray dan selimut yang seperti habis terkena angin topan.

Kalau dia sempat mengatakan pada kalian bahwa aku ini tidurnya lasak. Maka Jungkookie-ku itu jauh lebih lasak lagi. Setiap malam, tepat satu jam setelah terbang ke alam mimpi, dia akan mengigau melakukan aksi taekwondo dan boxing dengan menendangku berulang kali hingga jatuh dari atas tempat tidur.

Tak jarang sampai harus melepas pakaian sendiri, hingga berakhirlah dia bangun dengan keadaan telanjang.

Menyusahkan.

Iya, sangat menyusahkan diriku untuk tidak jatuh cinta lagi dan lagi kepadanya.

Maksudku ... sekalipun dengan semua tingkah absurd-nya, juga kerbarbaran-nya padaku. Entah kenapa dia selalu tampak manis dan menggemaskan, semua otot, tatto, pierching ... seakan tidak ada artinya karena dia terlalu 'bayi' buatku.

Bayi manis yang ingin selalu kulindungi. Bahkan jika itu harus dengan nyawaku.

"Sayang~ bangun yuk? Choi ahjuma sudah siapkan sarapan." Bisikku lembut tepat di telinganya.

Tidak, dia tidak merespon apapun kecuali mendengkur dengan sangat keras.

"Sayang, ayo bangun~ kita harus ke agensi sebentar lagi." Kuguncang bahu-nya dengan sedikit kencang di percobaan kedua.

Masih, dia tetap asik dalam mimpinya. Tidak mau bangun juga.

"Kim Jungkook, istriku~ ayo bangun!" Suaraku meninggi, kali ini dengan kedua tangan yang menangkup wajahnya. Menggelengkan ke kanan dan kiri.

Ya Tuhan, masih juga tidak bangun?!

Akhirnya, karena kesal semua caraku tak berhasil kuputuskan untuk mengeluarkan jurus terakhirku.

OUR SECRET (Jinkook oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang