But this Heart just Once

2K 171 59
                                    

~Aku bisa memberimu semua, kecuali hati.

-J-

***

Mau berbagi rahasia denganku?

Kamu akan mendengarkan, dan aku yang akan bercerita. Tentang bagaimana sekeping hati menyimpan titik rasa dalam sebuah belanga, yang siapa menduga? Bertahun kemudian menjadi cita rasa dari isi belanga itu sendiri.

Sebuah perasaan yang dengan tidak tahu malu nya kunamai cinta.

Kim Seokjin.

Jin Hyung.

Jinnie Hyung.

12 tahun lalu, Januari 2013 tepatnya, ketika itu ... Kami untuk pertama kalinya dipertemukan.

Sampai sini sudah bisa menebak aku siapa?

Baiklah ... Lupakan dulu sejenak, karena saat ini anganku tengah dengan riang kembali ke hari itu. Sekalipun hari itu sendiri bukan sesuatu yang membahagiakan.

"Kita mencari penari hip-hop, dan anak itu sejak awal alirannya kontemporer hyungnim ... Bagaimana bisa hyungnim memilih anak ini alih peserta sebelumnya?"

Itu suara yang aku kenal, dia yang sebelumnya ada di salah satu meja juri dalam audisi BigHit kala itu. Sampai sekarang, meskipun telah lebih dari satu dekade terlewat, apa yang dia katakan hari itu tidak pernah aku lupakan. Karena apa yang dia katakan berhasil membuat kebahagiaanku yang ... Pada saat itu untuk pertama kalinya diterima dalam audisi trainee setelah mendapat 5 penolakan dari 5 agensi berbeda. Aku sangat bahagia, namun akhirnya juga sangat patah hati dalam waktu yang tidak sebentar.

"Anak ini berbakat Sangdo-ah ... Aku tahu, dia tidak dalam aliran yang sama dengan Bangtan Boys, tapi kita bisa mencoba-"

"Dan bagaimana jika gagal? Hyungnim tahu benar kita sudah sangat kesulitan masuk ke media massa bukan? Semua orang meragukan Bangtan Boys, dan akan lebih meragukan lagi kalau anak ini bergabung!"

"Sangdo-ah ...."

"Sudah cukup dengan Kim Seokjin, demi Tuhan hyungnim, jika saja orangtuanya tidak memberikan sokongan dana yang sangat kita butuhkan sekarang ... Maka dia adalah bencana untuk karir kita, dan sekarang aku harus menerima satu anak lagi?"

"Mereka hanya perlu dilatih lagi Sangdo-ah ... Percaya padaku, anak-anak itu pasti bisa membawa keajaiban!"

"Tapi hyungnim-"

"Hei ... Kamu, sedang apa di sini?"

Satu lagi suara yang tidak akan aku lupakan. Begitu lembut, serupa wajahnya yang selain rupawan juga penuh kelembutan. Menjanjikan siapapun kamu yang menatapnya akan kenyamanan.

"A-ah ... I ... Itu, saya, saya tidak sengaja-"

"Kamu trainee baru itu kan? Yang dibilang Sejin hyung? Bagaimana kalau ikut aku ke ruang latihan? Nanti biar ku kenalkan pada teman-teman."

Potongnya sebelum diriku sempat memberi alasan. Menarik lenganku dengan sedikit kuat, setengah menyeret mungkin, namun masih dengan senyuman yang tidak lepas dari wajahnya yang rupawan.

"Ah ya ... Omong-omong, siapa namamu?"

Setelah menyeretku selama lima menit entah ke mana, dia sepertinya baru menyadari bahwa kami bahkan tidak saling mengenal satu sama lain. Aku ingin sekali kesal dan sebal pada sikap tidak sopannya. Tapi siapa aku bisa kesal akan sikap orang lain jika aku pada saat itu hanya seseorang dari desa kecil di pinggiran kota Busan? Penampilanku kala itu bahkan sangat kampungan.

"Ji ... Jimin, namaku, namaku Park Jimin."  lirihku.

Dan dia dengan segera membulatkan matanya yang serupa almond itu.

OUR SECRET (Jinkook oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang