Jungkook tidak ingat, tadi malam mimpi apa. Juga tak ingat adakah burung gagak yang hinggap di atas rumah atau tidak. Namun entah kenapa, seharian ini tak satupun di antara apa yang dia rencanakan berjalan dengan baik.
Dimulai dengan pagi ini, yang harusnya bisa bangun tepat pukul 7, alarm ponsel mendadak tak berbunyi. Membuat dia dan suami terbangun satu jam kemudian itupun bagai orang kesetanan.
Jadwal Bangtan dimulai tepat pukul 9!
"Sarapan di mobil saja yeobo, di rumah tidak akan sempat!" Serunya pada sang suami sembari tetap fokus mengikat tali sepatu. Beberapa maid dibantu manager juga sibuk menyiapkan keperluan mereka. Saking mepetnya waktu yang dipunya, dia dan Seokjin bahkan belum sempat mandi. Hanya mencuci muka dan menggosok gigi.
"Charger ponselku di mana sayang? Kok di tempat biasa tidak ada?"
Bukannya segera memakai sepatu, pria berambut cokelat itu malah sibuk ke sana ke mari.
"Astaga, kan semalam hyungie bawa ke perpustakaan! Sudahlah, tidak usah dibawa. Kita sudah sangat telat." Jungkook menyahut tak sabaran sembari terus melirik arloji di pergelangan tangan.
"Tidak bisa sayang, ponsel hyung batrainya habis." Sang suami menggeleng tegas, bermaksud kembali menaiki tangga namun tangan si kelinci bongsor dengan sigap menariknya lebih dulu.
"Dibilangin enggak usah, nurut sama istri. Nanti kita bisa charge di sana. Aku pinjam Joonie hyung nanti." Tekannya.
"Tapi-"
"Enggak ada tapi, buruan ah mempet!"
Dan akhirnya, pria itu menurut. Mengikuti sang istri masuk ke dalam mobil kemudian secepat kilat sopir membawa mereka ke gedung agensi.
"Hyungie cepet sandwich-nya di makan, mainin hp muluk sih?" Jungkook mendelik sebal. Sejak masuk mobil dan mendapat pinjaman charger dari sopir Han, Kim Seokjin hanya fokus pada ponsel tanpa mempedulikan kotak bekal yang sudah disiapkan.
Padahal Jungkook-nya saja sudah menghabiskan dua buah sandwich dan sebotol susu pisang hanya dalam waktu lima menit.
"Iya sebentar, aku-asksbqk~"
"Telen, susah bener disuruh sarapan? Hari ini jadwal kita padat, kalau sakit gimana?!"
Gemas karena pria berbahu lebar itu menjawab omongannya dengan acuh tak acuh akhirnya Jungkook sendiri yang menjejalkan sandwich Tuna itu pada mulutnya.
Seokjin terbatuk, susah payah menelan makan itu sambil mendorongnya dengan air minum yang diberikan sang istri.
Biar sebal, Jungkook masih punya hati. Tak mau suaminya kesulitan menelan makanan sendiri.
Ini hal kedua yang membuatnya kesal. Akhir-akhir ini si world wide handsome itu sulit sekali di ajak makan, seharian bisa hanya satu kali itupun Jungkook yang memaksa. Kalau selesai bekerja dia hanya mau bermain game dan meminum kopi.
Berbagai menu sudah dicoba. Dari hasil olah tangan sang istri sendiri sampai buatan eomma-nya. Tetap saja si hamster besar itu tidak mau makan lebih dari empat suapan. Padahal tiap chek kesehatan mingguan berat badannya selalu turun dari pekan sebelumnya.
"Astaga sayang ... pelan-pelan! Kalau suamimu mati tersedak bagaimana? Mau jadi janda?" Pria itu masih terbatuk-batuk, Jungkook-nya bar-bar sekali. Menjejalkan sepotong besar sandwich sekaligus.
"Aish ... habisnya hyungie itu kerjanya main game terus! Bukannya isi perut juga, enggak sadar berat hyungie turun drastis bulan-bulan ini?" Si kelinci bongsor menggerutu panjang pendek sambil mengelap mulut sang suami yang basah dengan tissue. Mengeluarkan botol vitamin dari dalam tas kemudian mengeluarkan dua butir kapsul. Memberikan salah satunya pada pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR SECRET (Jinkook oneshoot)
FanfictionTentang Seokjin dan Jungkook dengan segala cerita yang membuat pikiranmu abu-abu. Just Fanfiction, jangan dilibatkan dengan dunia nyata oke? Enjoy ur Journey! Let's Get It!!! #1 Jinkook (29082021),(05092021) #1 Taejin (30092021) #1 Taejinkook (26022...