Side A Last Day 2 (Special ITS 2)

4.1K 196 111
                                    

Hari di mana malamnya dia dan suami berbaikan, adalah hari yang selalu Jungkook nantikan dengan semangat. Dan mungkin itu sebabnya, dia begitu gembira bangun pagi kali ini. Memberi makan Bam, kemudian menyediakan air minum lalu ke luar dari dalam kamar dengan setelan panjang abu-abu yang hampir menenggelamkan seluruh tubuh.

Isi di dalam kopor yang Seokjin siapkan, hampir semuanya terdiri dari pakaian panjang juga longgar. Dan itu pasti disengaja, karena pemuda itu memang tidak pernah suka jika Jungkook harus berpakaian terbuka terutama di depan saudara-saudaranya yang lain.

'Aku menerima gaya kamu yang sangat terbuka di atas panggung karena itu bagian dari pekerjaan. Tapi tidak jika di luar itu. Kamu punyaku, dan tidak bisa sembarangan orang boleh melihat juga menyentuh.' Tegasnya selepas menikah dulu. Dan Jungkook cukup patuh sekalipun sekali dua masih sering melanggar, terutama kalau memang sedang ingin menggoda Seokjin-nya.

Ah ya, bicara soal Seokjin ... jam segini dia pasti masih tidur. Dan itu jadi alasan Jungkook mempercepat langkah kakinya menuju lounge. Dia ingin membuat sarapan kecil untuk mereka berdua sebagai tanda berbaikan tadi malam. Semoga saja dia bangun lebih cepat dari Taehyung atau Namjoon, jadi Jungkook tidak perlu membagi sarapannya dengan orang lain.

Bersenandung lirih, Jungkook membuat roti goreng telur-nya dengan tenang, sesekali melirik ke arah jendela. Menanti sang suami dengan jantung yang berdebar seperti hal nya menunggu calon pacar mengajak kencan untuk pertama kali.

Srek!

" ... itu, itu pasti Jin hyung."

Si tampan bermata bambi mengerjap lucu saat suara geretan terdengar dari luar bangunan. Disusul tak lama oleh pemuda berpiyama biru terang yang terseok-seok memasuki rumah utama.

"Jungkook-ah ... ayo makan." Ajaknya, masih dengan penampilan acak-acakan juga suara berat khas bangun tidur yang buat Jungkook justru  menggemaskan.

Jungkook menebak bahkan suaminya itu tidak ingat untuk sekadar cuci muka dan sikat gigi.

"Aku sudah buat sarapanku." Jungkook melirik sejenak, kemudian kembali fokus menata Cofel-nya di atas piring saji. Menikmati aroma keju yang meleleh di dalamnya hingga sang suami ikut bergabung di sana.

"Mau?"

"Aaa~"

Satu suapan, dan Seokjin merasakan sensasi terbakar di mulutnya. Roti itu masih sangat panas hingga dia tidak bisa menutup mulut. "Yawng iniw twidak ada sausnya sawyang~" dia mengeluh, masih dengan mulut berjejal makanan.

"Sepertinya semua saus ada dalam mulutku." Jungkook tertawa kecil.

"Kamu mau Kalguksu?" Seokjin  bertanya hal lain sembari membuka-buka lemari es.  Namun bukan jawaban, yang dia dapat justru pelukan hangat di pinggang dari si Kim muda.

"Aku mau kamu~" bisikan menggoda, dan itu tepat di cuping telinga.

Niat awal Jungkook sih hanya menggoda, namun tanpa diduga ... si Kim dominan tahu-tahu berbalik, balas merengkuh pinggangnya seduktif hingga tak ada sekat di antara keduanya. Jungkook menelan ludah. Melirik ke pintu masuk dengan gelisah karena takut jika tahu-tahu ada kameramen dan staff yang datang.

"Sayang~"

Suaminya memanggil, dan kini justru sudah berada dalam jarak pandang tidak lebih dari lima senti, hingga hidung bangir keduanya bersentuhan.

Maafkan Jungkook kalau dia terlihat sangat lemah, tapi ditatap seperti itu oleh suami sendiri siapa yang akan tahan?

Mencuri start duluan, si manis menyatukan bilah bibir keduanya. Menyesap, menggigit, lalu menjelajahi rongga mulut yang lebih tua.

OUR SECRET (Jinkook oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang