Till The End (Spesial Fiction 4/End)

4.9K 204 240
                                    

Ambil napas, baca perlahan ... karena ini akan sangat panjang😊

.

.

.

.

.

.

.

Munich, 13 Juni 2027

Dalam dua atau tiga tahun, entahlah ... Seokjin tidak ingat. Sudahkah dia tertawa dengan begitu lepas tanpa beban? Sudahkah dia tersenyum dengan penuh ketulusan? Tidak, rasa-rasanya ... dia sendiri tidak pernah merasakan hal seperti itu kecuali di hadapan makhluk mungil yang kini jadi pusat semestanya.

Bagaimana anak itu lahir dan tumbuh di saat dirinya berada dalam keterpurukan, dan dengan langkah juga senyum tulusnya membawa Seokjin pada titik di mana ... dia, walau secuil kecil harus percaya bahwa ... Tuhan masih menyayanginya.

Hari ini ... dua tahun lalu bayi mungil yang masih merah itu menangis kencang di pangkuannya, begitu kencang sampai ... mungkin hingga akhir hayatnya nanti Seokjin tidak akan pernah bisa melupakannya. Selalu, menjadikan momen haru itu sebagai momen terbaik dalam hidupnya.

Jika ada yang bertanya ... apakah kamu bahagia?

Maka Seokjin akan menjawab; 'tentu saja, aku bahagia.'

Dia bahagia ... sekalipun kebahagiaan itu bagai keping puzzle yang belum selesai. Dan mungkin selamanya tidak akan pernah selesai karena kepingan terakhirnya memilih untuk tak lagi ada di sana. Meninggalkan bagian kosong yang tidak akan pernah bisa digantikan oleh keping puzzle yang lain.

"Ddda-dda ... dda-dda ... Tetee monstel ddaa ... huaaaaaaa~"

"Yak! Kim Taehyung! Berhenti menjahili anak-anak!"

"Unggie Cheon Unggie Cheon! Kenapa daddy-ku suaranya seperti gagak kejepit pintu kalau menyanyi?"

"Kim Na Ri, jangan seperti itu hey! Dia ayahmu! Dan suaranya memang sedikit menjengkelkan!"

"Yak hyung! Kau tega sekali sih?!"

"Hoseok hyung di mana pancinya? Lemari ini tinggi dan kakiku tidak sampai!"

"Mana kutahu?! Ini bukan rumahku!"

"Makanya minum susu, Bantet! Kau ini sudah lebih dari tiga puluh tahun, kenapa tidak tumbuh-tumbuh juga?!"

"Huaaa Tetee no no litik huaaaaa~"

Seokjin tertawa renyah, menyaksikan semua kekacauan yang terjadi di bahwah sana dengan bersilang tangan.

Mereka sedang ada di paviliun keluarga milik ayahnya. Berkumpul di ruang tengah sambil membuat camilan sore sementara yang lainnya bermain.

Mulanya mereka semua ada di rumah utama, namun sang ayah dan ibu sambung Seokjin yang merasa pening akan kebisingan juga keributan yang mereka buat akhirnya memutuskan untuk mengusir mereka semua ke rumah belakang saja. Dan urusan persiapan pesta nanti malam biar dihandle oleh mereka dan orang-orang dari Event Organizer.

Satu hari sejak Seokjin, Jimin, Jesline, serta Jinan tiba di Munich. Kemudian disusul keesokan harinya oleh Min Suga, dan yang lainnya.

Taehyung bahkan datang lebih awal lewat penerbangan dari Caribia karena dia tengah menggarap film terbarunya di sana. Langsung mengambil alih Kim Jinan sepenuhnya tanpa mau berbagi dengan saudara-saudaranya yang lain.

OUR SECRET (Jinkook oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang