~Because only With you, i wanna rest of my life
-J-
***
Berlin, Once Again in 2027
"Jungkook-ah ... Kamu yakin cuma mau nikah di kantor pencatatan sipil?"
Hoseok sekali lagi bertanya, sementara jemari nya sendiri sibuk membenahi jajaran botol kosmetik dan skincare yang tampak acak-acakan di atas meja rias adik bungsunya. Anak itu sudah hampir 30 tahun, tapi urusan berbenah seperti ini saja Hoseok masih harus sering mengingatkan.
"Tentu saja Hyung, memangnya kenapa?"
Maknae paling muda mendongakkan kepala, menutup kembali tube lip-cream berwarna peach yang semula dia aplikasikan ke bibir lantas menaruhnya di rak kecil yang baru saja Hoseok susun berdasarkan warna. Jungkook lebih dari sekadar hobi mengoleksi berbagai jenis krim bibir, selain karena miliknya tidak setebal kepunyaan sang mantan suami, kenakalan di masa lalu dengan candu pada nikotin membuat bibir tipis itu sedikit lebih 'kusam' jika tanpa lipbalm atau pulasan.
"Ya kan kamu ini Jeon Jungkook, Golden Maknae kebanggaan Korea Selatan, adik bungsu kami ... Masa hanya menikah di kantor catatan sipil? Seokjin Hyung bahkan lebih dari mampu menyewa pulau pribadi dan membuat pesta Lima hari lima malam di dalamnya."
Mantan ketua koreografer Bangtan itu bersungut-sungut, kali ini perhatian nya kembali teralih pada tumpukan di atas ranjang, ada banyak kemeja dan tuxedo pemberian dari keluarga Seokjin, serta hadiah dari Jimin juga Taehyung yang selama setengah jam lebih dipilah dan dipilih untuk dikenakan, namun ujung-ujungnya yang Jungkook kenakan justru kemeja putih sederhana dengan celana kain senada yang ternyata terselip di sudut paling dalam lemari baju-nya, sesuatu yang ternyata telah Seokjin siapkan entah sejak kapan.
"Menikah semeriah itu untuk apa? Aku dan hyungie kan sudah pernah mengadakan acara seperti itu sebelumnya? Dari pada uangnya dipakai untuk pesta kami, mending untuk ditabung saja."
Jungkook menjawab dengan ringan, merapihkan kembali tatanan rambut ikal-nya lantas bangkit dari meja rias. Sedikit meregang karena pegal sudah duduk di sana lebih dari 20 menit lamanya.
"Tapi kan-"
Tok tok tok ...
"Mma ...."
Belum rampung apa yang hendak Hoseok katakan, ketukan ringan di pintu serta suara kecil terdengar. Dan itu spontan membuat Jungkook dan Hyung nya saling pandang. Tahu benar siapa gerangan si pemilik suara di balik pintu sana.
"Mma ... Nan moleh masuk nda?"
Suara itu terdengar takut-takut, dan hal itu spontan menerbitkan kekehan di bibir keduanya.
"Boleh sayang, masuk saja sini ...." sahutnya. Dan tidak lama setelah itu Grendel pintu terlihat diputar ringan, disusul kepala mungil dengan rambut berpotongan seperti kimbab yang muncul separuh saja.
Kim Jinan dengan bola matanya yang bulat nan besar tampak takut-takut berdiri di sana.
"Loh ... Katanya mau masuk? Kok sayang nya mama malah diam?"
Jungkook bertanya dengan sayang, tahu kok, putranya ragu-ragu masuk karena tadi sudah diwanti-wanti oleh daddy-nya untuk tidak dulu mengganggu 'mama' Kookie-nya karena katanya 'Mama Kookie sedang sibuk'. Tapi kan Jinan juga mau melihat mama-nya, jadi ya begitu.
"Nan ... Nan nanti dandu mama, nanti ... Nanti dda malahin Nan." ucapnya lugu, dan itu membuat Jungkook terkekeh kecil, sementara Hoseok yang gemas justru buru-buru beranjak ke arah bocah gempal itu lantas meraihnya ke dalam gendongan. Membuat anak itu memekik kaget namun kemudian tertawa saat perut bulatnya diusak geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR SECRET (Jinkook oneshoot)
FanfictionTentang Seokjin dan Jungkook dengan segala cerita yang membuat pikiranmu abu-abu. Just Fanfiction, jangan dilibatkan dengan dunia nyata oke? Enjoy ur Journey! Let's Get It!!! #1 Jinkook (29082021),(05092021) #1 Taejin (30092021) #1 Taejinkook (26022...