I'm Yours (By Jin)

3.8K 171 104
                                    

Baiklah, apa yang akan aku katakan kali ini? Long time no ... see? Hell, bahkan sejak awal aku tidak bisa melihat siapa saja kalian-kalian yang membaca buku ini. Jadi ... kalimat apa yang tepat?

I miss you?

No no, bukankah itu terbalik? Siapa di sini yang jauh lebih merindukan? Sudah pasti bukan aku. Karena aku punya Jungkook di sini dan itu cukup. Aku tidak mau muluk dengan menebar banyak kata cinta dan rindu pada orang lain, sementara ikan-ikan di kolam saja tahu ... cinta dan rinduku hanya untuk 'dia' seorang.

Jadi apa?

Ah, lupakan. Itu bukan hal penting kan? Urusan memilih dan memilah kata itu Jungkookie ahlinya, terbukti, kalau sedang berbuat salah, dia pasti punya seribu jenis rangkaian alasan agar aku tidak jadi marah atau menghukumnya atas kesalahan-kesalahan itu.

Ah ya, bicara tentang Jungkook ... bukankah ini sudah cukup lama? Sekembalinya dari tempat konser tadi, dia ijin padaku untuk live bersama Namjoon. Entahlah ... tidak jelas untuk apa, mungkin sebetulnya dia hanya ingin menghabiskan makanan yang Namjoon sediakan untuk live-nya.

Jungkookie kan suka makan, jadi tidak heran selepas konser ini betul-betul selesai, dia melepas jiwa kelinci laparnya keluar. Memamah apa saja yang tercium dan berbentuk makanan. Beruntung saja di sini tidak ada pasta gigi atau sabun yang berbentuk kue atau donat, kalau tidak ... dia pasti salah mengira, dan akan memakannya seperti apa yang pernah terjadi beberapa bulan lalu di rumah kami.

Tok tok tok

"Jin-ssi ... anda ingin memesan apa untuk makan malam?"

Ketukan dari balik pintu, dan suara manager-ku terdengar menyusul. Kutaruh tab yang masih menyala menampilkan v-live di layar ke atas meja kemudian menyongsong sumber suara.

"Perutku sedikit tidak enak hyung, bisa pesankan sup dan pasta saja? Ah ya beberapa ayam mentega dan pizza juga. Mungkin Jungkookie menginginkan itu nanti." Jelasku, melirik sejenak pada pintu di sebelah yang sedikit terbuka. Samar suara Namjoon dan Jungkook terdengar dari sana.

"Baiklah, aku akan meminta staff mengantarnya ke kamarmu sebentar lagi." Managerku mengetik sesuatu di ponselnya, dan kurespon ucapannya itu dengan anggukan ringan.

"Omong-omong Jin-ssi, selamat ulangtahun."

Uluran tangan, dan aku mau tidak mau tersenyum lagi. Menyambut uluran itu dengan tulus. "Khamsahabnida manager-nim, meskipun ya ... bukankah ini terlalu awal untuk itu? Kalender masih di angka 2 bahkan." Kekehku.

Kembali teringat tentang serangkaian kejutan yang diberikan ARMY juga staff di konser terakhir kami. Namaku, bulan pada army bomb, bahkan lagu selamat ulangtahun yang dinyanyikan serempak.

Aku memang punya sedikit firasat sebelum konser ini dimulai, mungkin ... akan ada sesuatu untukku. Namun ketika konser dimulai, dan tidak ada yang terlihat bebeda entah itu dari audience maupun staff dan yang lainnya. Kupikir itu hanya kege-eran ku saja.

Dan oh ya ... rupanya yang terjadi sungguh diluar ekspektasi.

Aku mendapat banyak cinta, dan itu sungguh berbanding terbalik dengan kisah senduku di tahun lalu saat harus merayakan ulangtahun seorang diri. Hanya menerima beberapa pesan, dan itu di bawah tekanan anxiety-disordier yang kualami.

Tuhan sangat baik.

Kalian juga.

Jadi ... ingatkan aku untuk selalu bersyukur dan berterimakasih nanti, arrachi?

"Perbedaan waktu membuat ulangtahunmu kali ini lebih spesial Jin-ssi, kau bisa merayakannya dua kali." Managerku berkelakar, dan aku terkekeh dibuatnya.

OUR SECRET (Jinkook oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang