Reason : That's Sweet for Fix 'Us'

3.9K 194 74
                                    

Ini belum akhir pekan sebetulnya, namun karena konser baru saja selesai. Ketujuh personel Bangtan mendapat jatah rehat lebih awal. Tidak banyak, itu sebabnya yang mereka lakukan untuk mengisi hari libur hanyalah stay di rumah masing-masing.

"Baiklah ... kita lihat apa ada sesuatu yang bisa dimakan?"

Itu suara Seokjin, bermonolog seorang diri di hadapan  lemari es yang pintunya sudah terbuka. Aneh rasanya mendengar dia mengatakan hal itu, di saat berbagai jenis makanan berjejalan di dalam sana, hingga dia yang dari awal bertanya-tanya semakin pusing harus mengambil apa.

"Yeobo, di sana ada anggur hijau tidak?"

Yang ini Jungkookie, baru turun dari lantai dua dengan kaos oversize putih serta celana gemas motif macan miliknya. Sepertinya baru selesai mandi, karena bahkan rambutnya yang pendek masih lembab dan berantakan.

"Ada, kamu mau?" Yang lebih tua menyahut tanpa menoleh. Menarik dua bungkus anggur hijau dari bagian buah. Selain anggur, si tampan Kim juga menarik dua kotak dessert box yang tampaknya telah di sediakan ahjuma Han sejak tadi malam.

Tidak ada jawaban, namun tak berselang lama, sepasang lengan berotot dengan bilur tinta di salah satunya tahu-tahu bersarang di pinggang. Disusul hembus napas beraroma citrus  dan cengkeh menggelitik cuping telinga.

Seokjin tersentak untuk sejenak, namun kemudian tersenyum setelah sadar siapa yang jadi tersangka. Kini giliran balas menarik lengan itu agar kian merapat ke tubuhnya. "Udah mandinya?" Dia bertanya, melirik pada wajah manis yang bertengger di salah satu bahunya. Hidung yang bangir, bibir yang tipis lagi merekah, serta bulu mata lentik nan tebal di bawah alis melengkung indah.

Kira-kira ... di kehidupan sebelumnya, Seokjin melakukan kebaikan seperti apa? Sampai di pagi hari seperti ini bisa melihat pemandangan yang begitu menyejukan hati. Pikirnya.

"Hu um, kenapa yeobo tidak membangunkan lebih awal? Aku bisa masak sarapan untuk kita berdua." Si manis mendengung, memejamkan mata ketika hidungnya menangkap aroma yang khas dari tubuh sang suami.

Jika ada yang tanya ke mana semua maid dan koki, maka tadi malam dengan sengaja Seokjin beri hari libur selama tiga malam ke depan. Itu sengaja, karena jatah dirinya libur bersama dengan Jungkook juga sampai di tiga hari. Agar ada sedikit privasi, juga ruang bagi keduanya untuk menikmati waktu betul-betul berdua tanpa gangguan.

"Kamu tidurnya nyenyak sekali sih, mau dibangunin juga kasihan." Seokjin mengakui, beranjak dengan semua makanan meninggalkan pantry dengan Jungkookie yang masih menempel tidak mau pergi. Lepas menaruh makanan-makanan itu di atas meja, dirinya giliran berbalik arah, merambatkan sepasang lengan pada pinggang kecil yang paling muda hingga sekat di antara keduanya sempurna hilang.  Jungkookie semakin indah dilihat dari jarak wajah yang kurang dari lima milimeter.

"Kamu imut kalau polosan begini." Celetuknya, sedikit tertawa melihat bagaimana seluruh aksesoris, entah itu tindik, pierching, maupun anting-anting ditanggalkan dari kepala dan wajah submisive-nya. Jungkook merona, sepasang pipi yang masih menyimpan lemak bayi itu tampak mulai berubah warna, hidung dan matanya berkerut seiring dengan lengkung kurva yang ditarik berlawanan arah gravitasi. Menyembulkan dua gigi kelinci yang manis di selah mulutnya.

"Jadi kalau enggak polos enggak imut?"

Itu pertanya dengan nada main-main. Bagaimanapun Jungkook juga tahu, dia itu definisi dari bayi permanen. Seperti diberi formalin, biar segarang apa penampilannya di depan publik, selalu saja tidak cukup kuat menyembunyikan wajah bayi dalam dirinya. Menyusahkan ... tapi juga menguntungkan. Karena dengan begitu dia tidak terlalu merasa insecure kalau-kalau harus disandingkan dengan rupa suaminya yang tetap awet biar usia sudah masuk kepala tiga.

OUR SECRET (Jinkook oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang