Tonight(2)

3.2K 156 145
                                    

Ada banyak hal-hal sukar, juga sedikit mustahil, katanya bisa dipermudah kalau kau adalah seseorang dengan uang yang banyak. Jungkook percaya itu, dan semakin yakin saat akhirnya sampai di lokasi hotel yang akan mereka tempati sebelum pemberkatan esok hari.

Ibunya, juga ibu Seokjin dengan semangat menarik pemuda 22 tahun itu masuk ke suite mereka. Sebuah ruangan besar yang bagi jungkook lebih mirip rumah busana. Di mana orang-orang dari pihak perancang juga para stylish sudah menanti.

Ada begitu banyak pakaian, sepatu, hiasan kepala ... tapi yang paling mencolok adalah itu yang ada di tengah. Sebuah manekin setinggi 170 senti lebih dipakaikan tuxedo putih dengan aksen perak di kerah serta alur jahitannya.

Itu akan jadi tuxedo mahal biasa sebetulnya, jika tidak ada brokat menjuntai panjang hingga menyapu lantai di sampirkan pada salah satu bahunya. Begitu berkilau dengan warna putih gading dan mungkin kristal swarovski yang menaburinya. Manekin itu tampak seperti pangeran, bahkan jika itu tanpa kepala.

"Ini ...."

Jungkook kehilangan kata, berjalan pelan pada manekin itu kemudian menyentuh titian mutiara di salah satu kerahnya. Sepanjang berkecimpung di dunia seni, tidak terhitung jumlahnya jenis pakaian yang dia kenakan. Dari mode tiruan yang murah, brand lokal, bahkan outfit mewah dari rumah busana ternama.

Tapi ini berbeda.

Dan Jungkook langsung jatuh cinta hanya dengan melihatnya saja.

"Tiga bulan lalu, selepas pertunangan kalian, Jinnie memberikan eomma ukuran bajumu. Dia minta dicarikan perancang busana untuk membuat tuxedo pernikahan kalian. Dan ya ... inilah hasilnya."

Eomma Kim ikut berdiri di sebelah calon menantunya. Tampak berseri melihat bagaimana binar mata pemuda 22 tahun itu berkilau dengan rasa suka.

"Ini indah eomma, terimakasih." Jungkook membungkuk penuh rasa hormat. Sungguh, dengan waktu yang sangat singkat, dia tidak pernah membayangkan akan mengenakan pakaian pengantin seindah ini.

Tapi Tuhan sungguh baik,

Keluarganya juga.

Dan dia bersyukur untuk itu.

"Ini rahasia kita saja Koo, Jinnie jangan sampai tahu, tapi desain bajumu dan Jinnie adalah hasil tangan salah satu keluarga kami dari Jerman. Dia memberikan ini semua sebagai hadiah pernikahan untuk kalian berdua." Kim eomma bersuara dengan pelan, dan itu menerbitkan kerutan bingung dari si calon menantu.

"Tapi kenapa eomma? Hyungie dan aku harus mengucapkan terimakasih-"

"Sayang sudah, dengarkan saja apa kata mama mertuamu. Sekarang ayo, cobalah pakaianmu." Ibu Jungkook berinisiatif mengalihkan fokus si bungsu. Memberi kode pada beberapa cordi agar membantu Jungkook berganti pakaian.

"Omong-omong di mana calon suamimu itu Koo? Eomma kok tidak melihat?" Ibu Seokjin kembali bertanya selagi Jungkook melepas hoddie yang dikenakannya. Bersisa kaus tipis putih yang hampir mencetak keseluruhan lekuk tubuh aduhai itu.

"Hyungie bilang akan mengecek beberapa hal di gereja eomma, Yoongi hyung juga ikut ke sana." Si muda Jeon menjawab dengan tangan terentang, menerima saat cordi memasangkan jas itu di tubuhnya.

Pas!

Dan itu membuat Jungkook semakin penasaran siapa yang membuat ini? Kenapa harus jadi rahasia?

.

.

.

.

.

.

.

.

"Aku tahu, kau ke sini bukan untuk berdoa."

OUR SECRET (Jinkook oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang