Sleep Tight

4.3K 228 173
                                    

Jungkook sedang bosan.

Eh, tidak, tidak.

Bukan bosan tepatnya. Tapi sebal, sebal sekali karena sepagian ini objek yang biasanya masih memeluk dengan erat sambil diam-diam mencuri kecupan di wajahnya mendadak hilang. Bersalin rupa menjadi boneka domba bersyal merah yang demi Tuhan, jika saja tidak takut setelahnya akan mendapat hukuman berupa didiami selama seminggu, maka sudah sejak dulu Jungkook jual semuanya ke pusat pelelangan!

Jungkook cemberut, berkali mencoba untuk kembali tidur namun matanya tidak kunjung tertutup. Sudah mengubah posisi tidur dari terlentang, menyamping, tengkurap, bahkan menungging, tetap saja tidak bisa. Mungkin memang benar, posisi tidur yang paling baik kalau tidak di pelukan suami ya di atas tubuhnya suami.

/eh/

Tuh kan, suami lagi! Sudah tahu Jungkookie sedang sebal pada suaminya, kok masih diingat-ingat terus sih? Bahaya! Nanti bisa-bisa sebalnya berubah rindu, kalau sudah rindu yang susah siapa? Jungkook juga!

"Jungkook-ah!"

Puji Tuhan!

Baru juga dibahas, suara yang sejak tadi jadi muasal kekesalan di pagi hari akhirnya terdengar di balik pintu. Jungkook yang semula gelisah buru-buru membetulkan posisi tidur, mengelap sudut bibir yang sedikit basah oleh air liur yang menetes lantas memasang pose paling 'manis'. Pura-pura tidur.

Trek!

"Jungkook-ah? Sudah bangun belum? Ini hampir masuk jam makan siang loh~"

Tekanan di sisi ranjang, disusul usapan pelan di puncak kepala. Jungkook masih berusaha keras menutup matanya, tidak mau bangun karena 'ritual' paginya belum selesai.

"Sayangku ... manisku, si montok si bohaiku ... mau bangun tidak? Hyung sudah buatkan nasi goreng kimchi dengan jokbal!"

Oke, tawaran itu mulai menggiurkan. Jungkookie baru 25 tahun, masih masa pertumbuhan kalau kata Seokjin, jadi wajar jam segini sudah mulai lapar. Apalagi semalam hanya makan tiga mangkuk ramyeon dan empat butir telur. Bukan porsi Jungkook sekali.

Tapi jangan dulu.

Jangan dulu bangun sebelum-

"Mhhhhppp~"

Kenyal dan basah, bibir ranum yang selalu jadi candunya dengan lembut mulai melumat. Perlahan, menghisap bibir bawah dan atas Jungkook bergiliran sebelum akhirnya menggigit dengan pelan, meminta akses agar lidahnya yang lembut seperti krim dibiarkan masuk ke dalam rongga mulut.

Dan memang siapa Jungkook mau menolak? Tanpa perlu paksaan mulutnya langsung terbuka, balas merespon tidak kalah semangat. Dia bahkan lupa kalau aroma mulutnya tidak sesegar biasa karena bahkan belum sempat sikat gigi. Tangannya menyasar bahu yang lebih tua, mengalung manja di sana sambil berusaha memperdalam ciuman mereka. Dan bisa dia rasakan, Kim Seokjin tersenyum di antara 'rutinitas bangun tidur' itu.

Terhitung dua setengah menit, sampai akhirnya Jungkook yang mengalah kehabisan udara, menepuk pelan bahu yang lebih tua untuk mengakhiri sesi ciuman mereka. Meninggalkan bunyi decap yang nyaring serta wajah memerah yang tampak manis sekali.

"Harus ya tiap disuruh bangun dicium dulu?" Seokjin terkekeh gemas, kembali menegakan posisi tubuhnya yang memang sejak awal duduk di tepian ranjang. Jungkook tersenyum malu, hidungnya yang mancung berkerut hingga sepasang mata bulat miliknya tenggelam. Beralih merebahkan kepalanya di atas paha sang suami.

OUR SECRET (Jinkook oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang