Ini tanggal 31.
Iya, tinggal sehari lagi dan usiaku akan genap 25 tahun. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya di mana aku akan pura-pura lupa dan menanti orang-orang di sekitar mengadakan pesta kejutan, di ulang tahun kali sejak seminggu lalu aku sudah sibuk mengingatkan para hyungku juga staf kalau sebentar lagi tuh ... tanggal 1.
"Astaga sayang, iya ... aku tahu besok itu tanggal 1, kamu sudah ingatkan lebih dari 10 kali hari ini."
Nah, ini dia yang bikin aku kesal. Saat ARMY di luar sana sibuk mengadakan berbagai macam projek untuk menyambut hari kelahiranku. Pria menyebalkan yang jadi suamiku justru bersikap acuh tak acuh seperti ini.
Menyebalkan sekali bukan?
"Ih~ hyungie ... aku tuh bingung loh sama hyungie." Kulipat lengan di depan dada sambil mengerucutkan bibir. Menatap suamiku yang sejak tadi memilih sibuk dengan game di tablet nya itu. Selesai latihan koreografi lebih dulu dia malah langsung memusatkan atensinya pada benda persegi bodoh itu.
"Bingung kenapa?" Seokjin-hyung menyahut tanpa menoleh sedikitpun.
'Sabar Ggukie ... sabar, jangan jadi pembunuh di usiamu yang ke 25 ini.' Aku mengusap-usap dada dengan hela napas kasar.
"Ya bingung aja, istrinya bentar lagi mau ulang tahun kok malah santai-santai? Masak kalah sama hyung lain dan ARMY?" Keluhku.
Tahun sebelumnya dia bahkan sampai rela bergadang membuat topi kerucut untuk merayakan ulangtahunku. Dan hari ini? Sibuknya malah membahas perkebunan Tangrine dan kawasan pemancingannya bersama Suga hyung.
"Terus sayangku ini inginnya apa hm? Kan kemarin sudah hyung kasih hadiah duluan?" Pria itu menaikan alisnya. Bahkan tab yang semula tak lepas dari tangannya dia taruh ke dalam tas.
Memang benar, tanggal 27 kemarin hyungie mengajakku ke salah satu perusahaan otomotif untuk membeli motor sport sebagai 'dp ulangtahun' katanya. Selain motor, suamiku juga mentransfer sejumlah uang dan melengkapi mini gym kami di mansion dengan berbagai alat lain.
"Ya masa karena hadiahnya udah dikasih duluan hyungie santai-santai saja? Enggak bikin pesta apaan gitu?" Rajukku. Dan dia hanya terkekeh, mencubit pipiku dengan gemas.
"Sudah ah, sana ganti baju mending. Apa-apaan ngepost foto sampai pahanya kelihatan? Kamu mau dikira enggak pakai celana?" Didorongnya bahuku menjauh dari sofanya.
"Ish ... apaan sih, lihat nih ... aku pakai celana kok. Joonie hyung Joonie hyung! Ini celanaku enggak kependekan kan? Masak hyungie bilang aku kayak enggak pakai celana?"
Begitu leader kami masuk ke ruangtunggu agensi, aku langsung berlari menyonsongnya. Sengaja memutar-mutar tubuhku, menunjukan set hoddie dan hotpants bercorak abstark yang kubeli dari sebuah toko online.
"Yak, Kim Jungkook! Di mana sopan santunmu? Bisa-bisanya memamerkan tubuhmu pada Namjoon?!" Suamiku tiba-tiba melompat, menerkam tubuhku dari depan hingga Namjoon hyung tidak bisa lagi melihatnya.
"Hyungie ih lepasin, kenapa main peluk gini? Gerah!" Protesku seraya berusaha melepaskan diri. Sementara di balik punggung sana, Namjoon hyung malah terkekeh.
"Aniya, hyung tidak akan lepaskan sebelum kamu mau ganti baju dulu." Seokjin-ku menolak, malah sengaja mengeratkan pelukannya seolah aku ini adalah balon yang tinggal tiga.
"Iya iya tapi lepasin dulu kenapa sih? Mau ganti baju di sini?" Aku masih bersusah payah mendorong tubuhnya. Dan kali ini berhasil!
"Ayo, hyung sekalian yang pilihin bajunya. Biar enggak pakai celana pendek lagi!" Pria itu lebih dulu melangkah ke luar ruangan. Sengaja mengisaratkan aku agar lekas mengikuti.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR SECRET (Jinkook oneshoot)
FanfictionTentang Seokjin dan Jungkook dengan segala cerita yang membuat pikiranmu abu-abu. Just Fanfiction, jangan dilibatkan dengan dunia nyata oke? Enjoy ur Journey! Let's Get It!!! #1 Jinkook (29082021),(05092021) #1 Taejin (30092021) #1 Taejinkook (26022...