Sebuah villa, hampir sebesar mansion keluarga Kim tampak berdiri dengan kokoh menghadap langsung ke arah pantai. Areanya cukup tertutup dan jauh dari keramaian.
Hyundai Palisade yang ditumpangi pasangan Jinkook plus Suga berhenti tepat di halaman depannya. Sopir Han yang turut serta bergegas turun dari kemudi. Membuka
kan pintu untuk mereka bertiga sementara beberapa maid yang memang ditugaskan mengurus villa tanpa dipinta langsung menurunkan bawaan dari bagasi."Ini masih pukul 4 pagi. Mau istirahat dulu atau gimana?" Seokjin merangkul bahu sang istri. Mengangguk singkat kepada beberapa maid yang membungkuk hormat padanya.
Jangan tanya seberapa banyak kekayaan milik si World Wide Handsome dan keluarganya. Dia sudah terlahir kaya, dan tumbuh juga bekerja keras hingga jadi lebih kaya. Apalagi yang musti diragukan?
"Hoam~ aku mengantuk yeobo, memancingnya kan bisa nanti pagi. Sekarang istirahat saja ya?" Jungkook menyahut dengan sleepy-voice nya. Menyandarkan kepala di bahu sang suami dengan tangan melingkar mesra.
Bagaimana dengan Suga? Makhluk serupa kucing persia itu malah sudah melesat paling dulu. Berkali liburan ke tempat ini bersama Seokjin membuat pemuda itu sudah seperti di rumah sendiri. Dia sudah tahu di mana kamarnya, bahkan sengaja membuat studio kecil di sana.
Sesayang itu Seokjin kepadanya hingga menganggap Suga sudah sama dengan adik kandung sendiri.
"Mau ku gendong ke dalam kamar? Kamu tampak lelah sekali sayang~" Pria berbahu lebar itu mengelusi surai biru istrinya penuh sayang.
Entahlah, bulan-bulan ini Jungkook sedang keranjingan menggonta-ganti warna rambut. Senang bereksperimen dengan memadu padankan beberapa warna sekaligus. Dia mungkin sudah bosan dengan kanvas dan kuas melukis sehingga kini beralih melukis di tubuh dan kepala sendiri.
Seokjin tidak bisa melarang, dia hanya berdoa semoga rambut istrinya baik-baik saja dan tidak mengalami kerontokan karena warna yang terus berubah setiap bulannya.
"Memangnya hyungie kuat? Aku kan- arghh ... Jin-Hyung!!"
Belum tuntas kalimat, pemuda 24 tahun itu memekik kaget. Kim Seokjin secara tidak terduga membopongnya menaiki lantai dua. Dan Jungkook tidak bisa berbuat apapun selain buru-buru mengalungkan lengannya di leher sang dominan.
Takut kalau jatuh dan aset bokongnya terluka.
Siapa menduga? Kalian tentu tahu bukan bagaimana tubuh Jungkook? Tinggi besar dengan otot di mana-mana. Para stylish nuna saja memanggilnya 'raksasa'. Dan Seokjin yang tampak imut itu mampu menggendongnya?
Memang benar, kita tidak boleh menilai orang berdasar covernya saja.
"JIN HYUNG MAINNYA JANGAN KASAR-KASAR, NANTI JUNGKOOK TIDAK BISA JALAN!"
Dari seberang ruangan, Suga tiba-tiba berteriak. Dipikirnya mungkin sang kakak sedang berbuat mesum pada Jungkook hingga si kelinci buntal itu menjerit.
Baik Seokjin maupun Jungkook saling berpandangan, kemudian terbahak setelahnya.
"KALAU ENGGAK BISA JALAN YA TINGGAL DIGENDONG! SUDAH TIDUR SANA, JAM 10 KITA BERANGKAT DENGAN KAPAL FERI." Seokjin balas berteriak, Suga terdengar mencibir sementara istrinya merengek manja. Kian menduselkan wajah ke bahu bidangnya.
.
.
.
.
.
.
.
Angin pantai yang sejuk lagi segar berhembus dengan lmbut. Menerbangkan anak-anak rambut Jungkook yang tampak berkilau lagi mencolok. Saat ini mereka berada dua kilo meter dari lokasi villa, berangkat pukul 9 pagi dengan kapal feri.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR SECRET (Jinkook oneshoot)
FanfictionTentang Seokjin dan Jungkook dengan segala cerita yang membuat pikiranmu abu-abu. Just Fanfiction, jangan dilibatkan dengan dunia nyata oke? Enjoy ur Journey! Let's Get It!!! #1 Jinkook (29082021),(05092021) #1 Taejin (30092021) #1 Taejinkook (26022...