A Little Different (Special Fiction)

3.6K 199 118
                                    

Jungkook ke luar dari dalam kamar mandi, mengusak surai lembabnya dengan handuk merah muda lantas melempar benda persegi itu ke atas ranjang. Telinganya terbuka lebar, juga mata yang dengan awas mengamati, tapi apa yang didapat hanyalah Kim Seokjin, suaminya, mengambil benda itu tanpa mengucapkan apapun. Berjalan ke pojok kamar lantas menyampirkannya di hanger jemuran.

Tidak ada erangan kesal, atau bagaimana dia mengomel panjang lebar, menjelaskan layaknya seorang guru tentang tindakan Jungkook yang dia anggap sebagai bentuk ketidakbersihan. 'Ranjang yang lembab akan menghasilkan jamur dan kuman! Kamu mau kena penyakit gatal-gatal?'

Tiba waktunya berpakaian, Jungkook secara sengaja mengambil kemeja berbahan tipis serta celana pendek selutut. Biasanya, kalau sudah berpakaian seperti itu di luar lokasi syuting atau pengambilan gambar, maka Seokjin akan dengan senang hati mendorongnya kembali ke dalam walk in closet, tidak segan melucuti pakaian yang sudah dia kenakan untuk ditukar dengan yang lebih tertutup. 'Kamu laki-laki bersuami Jungkook, tidak baik mengumbar tubuh terlaru sering pada khalayak umum! Apalagi tidak ada pekerjaan yang mengharuskan kamu begitu.'

Harusnya begitu,

Tapi tidak kali ini.

Kim Seokjin bahkan tidak menolehkan kepalanya barang sedikit dari layar persegi di tangannya. Dia meraih coat dari salah satu hanger lantas tanpa mengucapkan apapun ke luar dari dalam kamar.

Belum cukup di rasa sampai di sana. Ketika akhirnya tiba waktu sarapan, maka yang Jungkook dapati ketika menuruni tangga adalah suaminya yang tengah membalik piring serta mengambil beberapa potong pancake yang dihindangkan pelayan rumah.

Tidak seperti biasa di mana dia akan lebih dulu gaduh dengan memanggil-manggil Jungkook untuk segera sarapan, lantas seperti anak kecil, menanti dengan semangat bagaimana Jungkook lah yang menata sarapannya hingga Seokjin tinggal menikmati. 'Kita sudah menikah sayang, jadi ayo mulai buat kebiasaan baru?  Aku akan makan jika tanganmu yang mengambil lauknya.'

Tidak ada suara decap lidah, atau bagaimana Seokjin mulai mengoceh tentang apa saja yang akan mereka lakukan hari ini. Dia begitu fokus dengan pancake, tidak merasa perlu mengangkat kepalanya untuk sekadar melihat Jungkook yang menarik kursi di salah satu sisi.

Ini sedikit berbeda, dan aneh rasanya bagi Jungkook mendapat ketenangan di pagi hari seperti ini saat Seokjin ada bersamanya. Pria itu berisik, senang berbicara banyak, juga mengomentari apapun yang dia lihat dan dia dengar.

"Jin,"

"Hm?"

"Kamu kenapa?"

Tidak tahan dengan perubahan sikap yang tiba-tiba dari sang suami, Jungkook akhirnya membuka percakapan lebih dulu. Ada sedikit sesak di hatinya ketika Seokjin bahkan tidak repot-repot mengangkat kepala.

"Tidak kenapa-napa." Pemuda itu menggeleng pelan, kembali menikmati makanannya dengan gerakan teratur yang bahkan tidak menimbulkan bunyi benturan atau gesekan beradu antara alat makan seperti yang biasa lakukan.

Trek!

"Aku tidak tahu apa yang salah denganmu hari ini Jin, tapi katakan padaku apa perubahan tingkahmu hari ini karena aku?"

Hilang kesabaran dengan sikap suaminya yang mendadak berubah drastis, Jungkook menjatuhkan garpu dan pisau ke atas piring. Nadanya meninggi dengan tatapan yang dilayangkan lurus pada pria di seberang meja.

Kim Seokjin mengangkat wajahnya. Beradu tatap dengan manik bulat milik Jungkook yang menatapnya dengan kesal.

"Kenapa kau harus tahu?"

Tidak bernada, tidak juga berekspresi. Sorot mata yang semula selalu terlihat hangat dan berbinar lembut saat menatapnya, hari ini begitu kosong dan hampa. Dan itu menerbitkan kembali denyut di dada yang lebih muda.

OUR SECRET (Jinkook oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang