Liburan Dan Kenangan Lama (By JK)

5.3K 197 12
                                    

Ini sabtu malam, dan kebetulan sekali agensi memberi kami jatah libur. Ah, sebetulnya bukan kebetulan. Aku dan ke enam hyung-ku sudah memohon jauh-jauh hari agar setidaknya di akhir pekan ini pihak agensi mengosongkan jadwal.

Bayangkan saja, selama pandemi ini bukannya banyak istirahat. BTS malah kebanjiran jadwal yang tiada habis dan akhir. Perilisan album, kerjasama dengan berbagai brand besar, syuting iklan, talkshow dan interview di berbagai linimasa, juga seabrek kegiatan lain yang hanya akan membuat pegal jika kujabarkan satu-persatu.

Di satu sisi kami memang bersyukur. Ketika K-group lain merangkak-rangkak bahkan jatuh bangun dihantam pandemi yang datang tanpa diduga. BTS justru sedang meluncur dengan pesat ke puncak popularitas.

Namun di sisi lain, waktu yang seharusnya kami dapatkan untuk beristirahat dan berkumpul bersama keluarga justru berkurang bahkan raib tanpa sisa. Hanya demi libur dua malam satu hari saja kami harus mengatur jadwal sejak sebulan sebelumnya.

Miris sekali bukan?

Ya ... bagaimana lagi? Di dunia ini tidak ada yang gratis. Selalu ada harga yang harus kau bayar untuk setiap hal dalam hidup. Apapun itu.

"Sudah selesai mengemas pakaian?" Suara khas dari pria paling tampan di hidupku membuyarkan angan. Begitu kutolehkan pandangan, yang pertama terlihat adalah ... Jin hyung yang bersandar dengan bersilang tangan di daun pintu. Kaos hitam yang dipadu padankan dengan kemeja berbahan jeans keluaran Balenciaga membuat dia sama sekali tidak tampak seperti pria kepala tiga.

Ah ya, World Wide Handsome-ku memang tampan memakai apa saja. Bahkan jika itu hanya sepotong kemeja seribu dua ratus won. Tahu kan kemeja mana yang aku maksud?

Yup ... kemeja hitam dengan pola not balok yang dia kenakan saat membawakan lagu 'Dimple' di konser kami. Membuat barang dengan merek dan desain serupa should out dalam sekejap di seluruh penjuru Korea.

"Sudah, tinggal mengemas peralatan mandi kita saja. Bagaimana dengan alat-alat memancingnya? Jangan sampai hyungie lupa lagi membawa cadangan kail pancing dan joran-nya." Aku menyahut dengan santai sembari mulai memasukan alat-alat mandi dan serangkaian daily-skincare ke dalam clutch pink bergambar Chooky milikku. Cukup-cukup saja sekalipun diisi sekaligus dengan kepunyaan suamiku. Toh kami tidak sepesolek yang orang lain kira.

"Aish ... tentu saja tidak, Choi Ahjuma dan sopir Han membantuku tadi." Jin hyung mendekat, dan seperti biasa, mulai merangkul punggangku dari belakang. Menduselkan wajah di perpotongan leher sembari sesekali memberi kecupan.

Hari ini kami memang berencana terbang ke Jeju. Sengaja menggunakan penerbangan malam agar tidak menarik perhatian media. Itupun menggunakan Jet pribadi milik keluarga Kim.

Mulanya Jin-hyung keberatan. Alih bertamasya ala kaum borjuis dengan segala kemewahannya. Dia lebih senang mengendarai SUV dan jalan-jalan seperti umumnya orang biasa. Tapi mau bagaimana? Kami tidak punya cukup waktu kalau harus berkendara sejauh itu.

"Hyungie~ jangan mulai deh, aku harus menyelesaikan ini segera." Kujauhkan kepalaku dari jangkauannya. Menggeliat.

Dan si tampan berbahu lebar itu terkekeh. Melepas pelukan kemudian meraih topi dan masker yang kuberikan. Menyembunyikan dengan sempurna wajah rupawannya. Dan akupun kini melakukan hal serupa.

"Suga hyung bagaimana? Dia jadi ikut?" Tanyaku sembari mengekori suamiku yang menggeret kopor ke luar kamar. Beberapa maid cekatan mengambil alih dan membawa barang kami yang tidak sedikit itu menuruni tangga.

Ah ya, kalian mungkin penasaran di mana sebetulnya kami tinggal bukan?

Bukan di rumah-ku yang ada di Itaewon, pun Luxury apartemen di Hannam The Hills milik Jin hyung.

OUR SECRET (Jinkook oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang