The Truth Untold (2)

2.6K 174 55
                                    

🎶Siapa namamu?
Apakah kau punya tempat untuk pergi?
Oh, bisakah kau memberitahuku?
Aku melihatmu bersembunyi di kebun ini.🎶

(Jungkook - The Truth Untold)

.

.

.

.

.

.

.

.

Malam itu, untuk pertama kali setelah debut mereka. Bangtan benar-benar dilanda kepanikan luar biasa.

Suga, Namjoon, dan Hoseok yang semula hendak bermalam di agensi demi sebuah urusan mendadak tunggang-langgang, menaiki mobil sang manager dengan ugal-ugalan agar bisa secepatnya pulang ke dorm demi mendengar sepenggalan kalimat terbata dari Taehyung lewat sambungan telpon sana.

Park Jimin yang biasanya riang, kini menangis tersedu di pojok ruangan. Shock sekaligus cemas menyaksikan bagaimana sang kakak tertua yang kemarin tampak baik-baik saja kini terbaring di atas ranjang, dikelilingi dokter dan perawat serta Jungkook yang tak mau melepaskan tangannya barang sejenak.

Beruntung saja Taehyung berhasil mengendalikan diri agar tetap waras. Di bantu sopir Han yang membawa Seokjin pulang, dia menelpon kakak-kakaknya serta memanggil petugas medis yang biasa menangani artis-artis BigHit-yang pada waktu itu masih hanya BTS dan Lee Hyun saja-.

Dia bahkan berusaha tetap tenang dan menyiapkan air kompresan juga minyak angin sembari menunggu paramedis datang.

Tidak, Taehyung tidak tahu ada apa sebenarnya. Seokjin tiba-tiba pergi tanpa pamit secara langsung kemudian pulang dengan kondisi semengkhawatirkan ini.

'Tuan Muda Kim pingsan dalam perjalanan.' Begitu jelas sopir Han singkat saat ditanya. Terlalu sibuk mengikuti Jungkook yang dengan nekad menggendong hyungnya seorang diri menaiki tangga darurat hingga sampai di dorm mereka.

"Taehyung-ahh ... apa, apa Jin-hyung akan baik-baik saja?" Jimin mencicit ketakutan sembari menarik ujung kemeja yang dikenakan pemuda itu. Dan Taehyung tak bisa menjawabnya, memilih untuk menarik sang sahabat ke dalam pelukan.

"Aku tidak tahu Jiminie, tapi mari berdoa semoga dia baik-baik saja." Bisiknya pelan seraya tetap memfokuskan atensi pada ranjang sang kakak.

Sementara itu, di sisi ranjang, dengan tangan yang tak lepas bertaut Jungkook tampak benar-benar diliputi rasa cemas sekaligus ngeri. Menyaksikan sendiri bagaimana dokter membuka pakaian sang kakak kemudian memasangkan heart monitoring patch portable di dada pemuda itu.

Salah satu perawat yang ikut serta tampak sibuk menyiapkan nebulizer dan tabung oksigen kemudian memasangkannya pada mulut dan hidung Seokjin. Sementara satunya lagi mulai menancabkan jarum infus di lengan kanan pemuda itu. Menggantung kantong bening-nya di salah satu gantungan dari yang sengaja Seokjin pasang dekat dengan kepala ranjang.

"U-uisa-nim ... apa, apa Jin hyung akan baik-baik saja?" Jungkook mendongakan pandangan pada sang dokter yang tampak serius mengamati monitor heart seukuran tablet yang di taruhnya di atas nakas. Bunyi beep-beep-nya sama seperti yang suka Jungkook dengar di film-film.

"Anda tidak perlu terlalu cemas tuan, saya akan berusaha menstabilkan kondisinya." Dokter itu berusaha tersenyum menenangkan.

"Anda orang yang membawa Kim Seokjin ke mari bukan?" Atensi pria berusia kepala tiga itu beralih pada Sopir Han yang berdiri kaku di sisi lain ranjang. Dan itu langsung diangguki oleh yang bersangkutan.

OUR SECRET (Jinkook oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang